"Ayo bangun sayang" bisik suara yang terdengar sedikit serak di telingaku.
"enggh.." erangku, lalu menutupi wajahku dengan selimut.
"sugar bangun, udah siang!"
"Davin berisik ah" Aku menutup telingaku.
Kuarasakan selimutku di tarik, "Ayo sugar bangun, Hari ini aku mau ngajak kamu jalan-jalan" Davin merapihkan rambutku yang berantakan.
"Yatuhan Davin, ini masih pagi aku mau bubuk lagi. Masih ngantuk Dav" gumamku.
"Engga sugar, bangun sekarang yaa abis gitu kita sholat subuh bareng?" Davin menarik tubuhku dan di sandarkan ke dipan kasurku.
"Iyaiya" akhirnya aku bangun dan merapihkan rambutku. Lalu aku menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu.
"Ayo sugar, keburu subuhnya abis" Pinta Davin saat aku baru keluar kamar mandi.
Aku melirik jam digital yang ada di nakas samping kasurku, waktu masih menunjukkan pukul 4:47.
"Davin ah! masih jam 5 kurang juga." dengan sebal aku meraih rukuh yang ada di dalam nakas.
"Jangan cemberut dong sugar, senyum kek" rayu Davin.
Aku hanya menatapnya sinis sekilas, lalu menggelar sejadahku di belakang sejadah Davin.
"Ayo mulai Dav"
"Senyum dulu dong"
"Norak! buruan dimulai udh jam 4:50" cibirku.
"Senyum dikit aja sugar, abis gt aku mulai deh sholatnya"
Hah! dasar tukarng rayu.
Aku tersenyum singkat.
"Cantik banget ya Allah" pujinya.
Aku mengambil ancang-ancang untuk memukulnya, "eits jangan pegang, awas wudhunya batal" peringat Davin sambil tertawa kecil.
"ish iya aku lupa" Aku memukul keningku.
"Yauda aku mulai ya sugar"
aku mengangguk.
〰〰〰
"Davin kita mau kemana sih?" tanyaku. Kami sekarang ada di dalam harier milik Davin.
"Ada deh sugar" Davin menoleh singkat ke arahku.
"Bikin orang penasaran itu dosa!"
Davin mengacak rambutku, "tidur gih biar ga berisik!"
Aku mencubit perutnya yang padat itu, "Nyebelin!" Aku melipat tanganku di depan dada.
Davin malah tertawa melihatku, "Becanda sugar, katanya kamu ngantuk tadi? tidur lagi gih" Davin mengusap kepalaku.
"Ga deh, kasian Davin sendirian"
"Gapapa kali sayang, udah tidur aja kita baru sampe 3-4jam lagi" kata Davin yang masih fokus pada jalanan.
"Yaudah aku bubuk dulu ya Davin" Davin menoleh sambil tersenyum padaku lalu mengangguk.
〰〰〰
"Princessnya aku, bangun udah sampe" Davin mengguncang pelan bahuku.
Mataku perlahan terbuka, Suasana sejuk langsung menyambutku saat aku sudah membuka mata.
"Kita dimana Dav?" tanyaku, aku menyapukan pandangan ke sekeliling tempat ini.
"Ini Villaku sugar, Hadiah dari omah waktu umur 18 tahun" Aku hanya ber-oh ria.
"Ayo turun" Ajak Davin. Aku mengangguk antusisas sambil menuruni mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Sugar
ChickLitPernahkah kalian menunggu seseorang, dalam status yang tidak pasti? Setelah sekian lama tidak bertemu, akhirnya mereka bertemu membali.Lagi-lagi dia memintaku menunggunya. Ditambah lagi dengan munculnya 'dia' diantara kami. apa aku masih bisa terus...