Goodbye my guardian angel.

2.4K 81 16
                                    

Yang di mulmed itu, Anta wdyt?;D

〰〰

Butik tante Shandra sedang libur hingga akhir pekan. Tandanya aku libur selama 3 hari. Ah cukup bosan di rumah sendirian. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumahku. Siapa yang datang di jam makan siang seperti ini? Mungkinkah Davin?

Aku langsung berlari menuju pintu. Aku membuka pintu bercat putih ini, dan aku cukup terkejut dengan orang yang sedang berdiri di depan rumahku sekarang.

"Alisha?" aku menahan suaraku agar tidak meledak-ledak.

Si cewe iblis di hadapanku ini langsung menunjukkan seringaian iblisnya padaku. Cih! Dasar wanita pengganggu.

"Hey Mit," Aku tau dia hanya basa basi. Aku terus menatapnya dari ujung kepala, hingga ujung kaki. Ada apa sebenarnya dia tiba-tiba datang kesini? Ga malu apa udah buat aku sama Davin tengkar hebat kaya kemarin?

"Ada perlu apa?" tanyaku to the point.

Alisha tersenyum mengejek, "Gini cara memperlakuin tamu? Aku ga di suruh masuk?"

For a god shake, cewe iblis ini benar-benar menyebalkan!

"Silahkan masuk" Aku menggeser sedikit tubuhku membentuk celah agar Alisha dapat masuk ke dalam rumah.

Lagi-lagi dia tersenyum mengejek. Aku benci senyumannya! "Gak perlu" Jawabnya.

What? Dia yang minta masuk, tapi setelah ku persilahkan? Shit!

"Aku cuma mau ingetin sama kamu Diendra Paramita, kalau Davian Orthio Pahlevi itu punya Dreamy Alisha." ucapnya dengan sombong.

Jadi dia kesini cuma mau bilang gt? Ga sayang apa sama bensinnya? Ga penting banget tau ga sih dia!

"So?" jawabku. Aku menantangnya lewat tatapan mataku. Hah kau kira aku tidak bisa menunjukkan seringaiku?

"So please stay away from him! Davin itu cuma cinta sama aku, kamu cuma pelarian dia Mit. Kamu cuma pelarian dia waktu aku sakit kemaren" dia tertawa dengan nada iblisnya!

Aku tidak ambil pusing saat wanita gila ini mengoceh panjang lebar seperti sekarang.

"Udah belum?" tanyaku.

"Hoaam" Aku berpura-pura menguap sambil menutup bibirku. "Kalo udah gaada yang penting lagi, mending pulang ya cantik" Aku memberikan cengiran kuda pada Alisha.

Dia menggeram kesal lalu beranjak pergi. Bagus! Aku langsung menutup lagi pintu putih ini, dan tak lupa menguncinya. Baru beberapa langlah, tapi pintu putih itu sudah di ketul lagi. Tapi kali ini, ketukkannya lebih kasar. Dasar, pasti si cewe gila itu lagi? mau apa sih dia? Ga puas-puas apa?

Aku bergegas untuk membuka pintu putih itu lagi, "Mau apa lagi si A......Anta?" Mataku membulat saat mengetahui Antalah yang berdiri diambang pintu ku sekarang.

"Hey Di" sapanya sambil mengedipkan mata kirinya.

"Hey.... Ngapain nih kesini? Pake baju kaya gitu lagi" Aku menahan tawaku yang hampir meledak. Gimana ga mau ketawa? Anta sekarang rapih banget, rambutnya sudah dipotong rapih, Anta memakai kemeja biru, dengan dasi yang senada, juga di lengkapi dengan jas berwarna hitam. Aku meneliti lagi sampai ke bawah, ternyata Anta pake sepatu pantofel? Yatuhan aku udah ga bisa nahan tawaku lagi.

"Hahahahahahaha....." Akhirnya tawaku sudah tak dapat di tahan. Style berpakaian Anta hari ini, bukan 'Anta' banget.

Anta malah ikutan tertawa bersamaku, membuatku jadi berhenti tertawa. "Kok ketawa sih?" tanyaku, sambil bersandar di ujung pintu.

My Beloved SugarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang