bad things

503 25 3
                                    

-Anta Side-

"Selamat pagi tukang tidur!" Sapa seorang gadis yang masih berkutat dengan scrambled egg buatannya yang akan ia hidangkan di meja makan.

Mau tak mau ujung bibirku terangkat membuat sebuah senyuman lebar. Dengan masih mengucek mataku yang masih 10% terbuka, aku berjalan ke arah gadis yang masih tersenyum lebar menatapku. "Selamat pagi calon ibu dari anak-anakku" Aku memeluknya dari belakang.

Ia menoleh ke arahku, "Anta ih, pake baju dulu sana.....Malu ah nanti dilihat sama akung!"


Bahkan dari sini aku dapat merasakan pipinya pasti memerah melihat aku yang telanjang dada seperti ini. Aku terkikik kecil, dan malah memeluknya semakin erat. "Yang malu itu kamu atau akung?" bisikku di telinga kirinya.


Mita buru-buru melepaskan pelukanku dan menghadap langsung ke arahku. Dari jarak sedekat ini Mita terlihat sangat sempurna. "Kamu kalu cuma niat godain aku, mending kamu balik ke kamar aja, atau kamu mau teflon panas ini nempel di perut kotak-kotakmu itu!" Ia mengatakannya dengan berapi-api. Tipikal Diendra jika sedang malu.


"Yah jangan dong, 2 minggu lagi kan kita nikah sayang" jawabku.

Diendra dengan gayanya memutar bola matanya jengah. "Hubungannya kita nikah sama wajan ini apa?"


Aku mendekatkan wajahku ke wajah Mita, "Gaada sih cuma ingin mengingatkan kalau kita akan segera menikah sayang"ucapku.


"ehm...." Intrupsi sebuah suara yang membuat Mita terlonjak kaget seraya berseru "Astaghfirullah halazim"


Ternyata itu Akung.

Yatuhan ada saja yang mengganggu di momen seperti barusan.


Beliau hanya tertawa melihat sikap polos Mita, edan berlalu meninggalkan kami berdua. Jadi akung hanya datang untuk merusak suasana? Yatuhan!!!!


-Mita Side-

Setelah insidn memalukan tadi pagi, kini aku dan Anta sedang menikmati makan malam di kamar Anta sambil menonton film harry potter.

"Die, gimana ya kalau aku pergi?"


uhuk...uhuk..uhuk...


Ucapan Anta yang spontan membuat aku yang tengah mengunyah macaroni baked malah tersedak. "Maksudnya gimana Anta?" Kini aku memandangnya dengan tatapan kosong.


Anta malah menarik hidungku kuat-kuat dan tertawa kecil. "Ya gak ada maksud apa-apa, aku cuma tanya aja sayang"


"Aku gatau gimana hidup aku kalau kamu pergi Ta," Jawabku spontan, Mata Anta mengernyit menuntut jawaban lebih.

"Aku gatau seberapa hancurnya aku kalau kamu pergi. Selama ini, aku selalu berbagi kesedihan sama kamu. dan kalau kamu pergi, kemana aku harus berbagi? Bahkan aku belum sempat membagi kebahagiaan sama kamu"Mataku basah, entah kenapa bayangan Anta akan meninggalkanku begitu ku takuti sekarang.


Anta menarikku kedalam dekapannya,

"Hey tenanglah aku hanya bertanya. Aku tidak akan benar-benar meninggalkanmu sayangku" Ia mengusap rambutku dengan sayang.


"Anta janji jangan pernah ninggalin aku"


"Aku gatau" Jawabnya.

Air mataku makin deras mengalir. Ada apa sebenarnya Anta? Tadi pagi ia tidak seperti ini?

"Tapi dapat ku janjikan satu hal padamu Die. Hanya maut yang dapat membuat kita terpisah. Aku janji."

Perkataannya tak mampu menenangkan hatiku. Malah membuatku semakin khawatir.


Ya Allah apapun rencanamu untukku kelak, hamba mohon persatukan hamba dengan orang yang mencintai hamba.


------------------------------------------------------------


Aku sedang melakukan fitting baju pengantinku dengan Anta. Hanya aku sendiri, Anta bilang akan menyusul setalah ia menghadiri rapat dengan para pemegang saham lainnya.

Aku sedang bercermin pada sebuah kaca besar melihat diriki dalam balutan dress yang begitu cantik.

Aku sedang bercermin pada sebuah kaca besar melihat diriki dalam balutan dress yang begitu cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berulang kali aku menelfon Anta, tak ada satupun telfonku yang di jawabnya. Kemana dia sebenarnya?!

_Incoming call from kebo alay_

God finally he calls me!


"Anta kamu kemana aja sih?! Aku udah dua jam nunggu kamu" ucapku kesal

".................................."


Handphoneku terjatuh begitu saja mendengar jawaban dari sebrang sana.

Tidak bukan Anta yang menjawab. Suara seorang wanita. Tidak Anta tidak berselingkuh.

Wanita itu memberitahukan bahwa Anta kecelakaan dan sekarang sedang dilarikan ke sebuah rumah sakit yang ternyata tak jauh dari sini.


Air mataku mengalir denagn derasnya. Aku menutup mulutku menahan isakan yang pasti sebentar lagi akan meledak.


Anta!


Kamu gaakan ninggalin aku kan sayang?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Beloved SugarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang