Apologize

2.5K 75 3
                                    

-Davin POV-

Aku menyusul kekasihku yang paling ku sayangi. Aku tau dia pasti sangat terluka, melihat serangan dadakan yang di lancarkan oleh Alisha barusan.

Percayalah aku mengerti bagaimana sakitnya. Dapat ku pastikan lebih sakit, daripada saat melihatnya di kedai steak beberapa waktu lalu.

Aku menekan knop pintu kamar Mita, yang kebetulan tidak terkunci. Rasanya sakit sekali melihat Mita memeluk kedua lututnya, sambil terisak. Kuberanikan diri untuk mendekat. Pundaknya bergerak naik turun, rambutnya terlihat sangat berantakan.

I know what you feel my princess, dont cry' batinku

Ku beranikan diri untuk memeluknya dari belakang, semoga saja akan mengurangi rasa sakitnya.

"Dont cry sugar"bisikku tepat di telinga kirinya.

Diluar dugaanku, ternyata Mita malah meronta dalam pelukanku, "Lepas Davin! Lepas!" bentaknya.

Sekuat tenaga aku menahan agar Mita tidak melepas pelukanku, namun usahanya berhasil. "sugar" panggilku lirih.

"Dont sugar me Davin! hiks.....Kamu bilangin sama mantan kamu supaya lebih ngehargain kehadiranku! Kamu bilang sama dia Davin aku bukan benda mati yang cuma jadi pajangan yang ada di sebelah kamu!" bentaknya di depan wajahku.

Sebegitu sakitkah kamu sugar? Aku minta maaf' batinku saat melihatnya yang terus memakiku.

"Sumpah aku gatau sugar, kalau dia bakal cium aku!" Aku meraig bahunya,

"Ini gara-gara kamu terlalu manjain dia Davin! Kamu selalu nurutin mau dia! Akhirnya dia jadi gitu kan?"

"Mita!" Bentakku. Entah kenapa aku jadi sedikit emosi mendengar cacian terakhir yang ia ucapkan.

Mita terlonjak kaget melihat aku yang membentaknya. Sungguh kejadian barusan bukanlah keinginanku.

"Apa Davin? Kamu mau belain Alisha hah? Go ahad, go fuck with that bitch" ucapnya berapi-api.

Plak!

Ucapan Mita barusan begitu mengusik telingaku, tapi tunggu dulu..... Apa aku baru saja menamparnya?
Aku menatap tangan kananku yang baru saja melayang di pipi Mita.

Bodoh! Baru saja aku melukai kekasihku?

"Sugar... im so-"

"Enough D! You slapped me. You fucking slapped me on my Face Davin!" potongnya, sambil memegangi pipinya.

"sugar lis-"

"Go Away Davin!" Bentaknya, Mita menatapku penuh amarah dan jijik.

Dia mendorongku sekuat tenaga agar aku keluar dari kamarnya. lalu Ia mengunci pintu kamarnya,

Aku menatap pintu coklat yang baru saja terkunci itu, menempelkan tanganku di daun pintunya.

"maafin aku sugar" bisikku pada pintu, seolah pintu ini adalah Mita.

〰〰〰

Aku sedang duduk di balkon kamarku, menatap bintang yang betebaran di langit gelap. Indah sekali.

Ah ya, apa kabar dengan Mita? Apa keadaannya sudah lebih baik? Apa pipinya masih terasa perih? Ingin rasanya aku mendobrak pintunya yang terkunci sejak siang tadi. Tapi selalu ku urungkan, aku tahu jika aku melakukan itu Mita akan lebih marah padaku.

Aku menamparnya bukan karena aku tidak terima dia mengatai Alisha 'bitch', hanya saja kata-kata itu tidak pantas untuk diucapkan bibir mungilnya itu.

My Beloved SugarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang