-Davin POV-
Aku, dan Siera baru saja sampai di salah satu hotel bintang 4, di kota New York. Aku memang sudah memesan 2 kamar hotel disini. Sengaja ku pesankan kamar hotel di lantai yang berbeda. Jujur saja, setelah permintaan Siera beberapa waktu lalu, aku menjadi sedikit canggung dengan semua perhatian yang diberikan Siera. Entah kenapa semua sentuhannya, semua perhatiannya padaku, tidak menggetarkan hatiku. Semuanya bahkan terasa aneh untukku. Berbeda saat Mita yang menanyakan hal-hal kecil, sebagai bentuk perhatiannya, perlakuannya itu membuat hatiku bergolak menerima semua perlakuannya.
Haruskah sesulit ini membuka hati untuk orang lain, selain kamu sugar?
"Sugar" ucapku bergumam.
Aku rindu dengan pemilik panggilan sayangku itu. Sudah lama sekali sejak 'insiden' itu, kami tidak bertemu. Well, dia bahkan tak memberikanku sedikit kesempatan untuk menjelaskan semuanya.
"Kembalilah padaku sugar"
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
-Mita POV-
"Anta jangan macem-macem ya!" ucapku mengingatkan,
Tapi Anta malah berlari ke arahku, sambil menggendong kucing yang mungkin cukup menggemaskan, tapi tidak untukku!
Kucing? Hewan pendek berbulu itu, dimana letak lucunya? Ekornya yang terkadang menjulang ke atas, ew itu sangat menakutkan! Dengan suara yang cukup garang di telingaku, aku tidak suka dengan hewan berkaki empat bernama Kucing!
BYUR!
Samar-samar ku dengar Anta tertawa terbahak-bahak di atas sana. Anta sengaja mengerjaiku, dengan menakut-nakutiku dengan kucing, dan sekarang dia tertawa melihatku sudah tercebur di dalam kolam renang. Cih! Tunangan macam apa dia?!
"Babby kau sangat mengagumkan di bawah sana," ucapnya di sela tawanya yang masih belum menunjukkan tanda-tanda kalau ia akan berhenti.
"Shut up, Radanta Gilang Pratama!" pekikku.
"Baiklah-baiklah, sini mari pangeran tampanmu ini menolong princess yang tercebur kolam" ucapnya setelah ia berusaha mati-matian menahan tawanya. Lihatlah betapa menyebalkannya dia?!
"Tidak perlu. Dasar menyebalkan," cicitku sambil berenang menuju ke tepian.
"Hey jangan marah, aku kan hanya bercanda," kini ia menurunkan Dencow, kucing baru miliknya. Dan berjalan menuju ke arahku.
Saat aku sedang berusaha menaikkan diriku dari kolam, kurasakan sepasang tangan membantuku naik ke daratan. Namun saat aku berdiri sempurna, aku langsung menjauhkan diriku dari Anta, dan segera melenggang meninggalkan kolam renang.
Namun harapan, tinggallah harapan. Tangan Anta dengan cepat meraih tanganku, dan menarikku hingga kepalaku menabrak dada bidangnya. Sial! Tangannya melingkar di pinggangku, mengunci setiap gerakanku dalam rengkuhannya. Dalam jarak sedekat ini, jantungku masih berdetak normal. Tak ada getaran hebat, saat seperti Davin memelukku.
Davin?
Aku tertawa dalam hati mengingat nama itu.
Seharusnya sekarang kami sudah melangsungkan pernikahan, seperti harapan kami.
Harusnya namaku sudah menjadi Diendra Paramita Pahlevi.
Harusnya semua itu terjadi.
Sayangnya Davin sendiri yang merusak segalanya.
Merusak kepercayaanku padanya.
"Got it baby?" ucapan Anta membuatku tersadar dari lamunanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Sugar
Chick-LitPernahkah kalian menunggu seseorang, dalam status yang tidak pasti? Setelah sekian lama tidak bertemu, akhirnya mereka bertemu membali.Lagi-lagi dia memintaku menunggunya. Ditambah lagi dengan munculnya 'dia' diantara kami. apa aku masih bisa terus...