Athalla Rafael; 26

301 46 7
                                    

📍 aku sarankan kalian dengerin lagu diatas untuk baca part ini. Lagunya enak banget sumpah, aku suka.

Btw, Apa kabar?

Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya yaa💖

Tandai jika ada typo ya guyss.

26. Ancol

"Ana, bangun! Kita udah sampai"ujar Rafael seraya menepuk pipi Zeevana dengan pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ana, bangun! Kita udah sampai"ujar Rafael seraya menepuk pipi Zeevana dengan pelan.

Zeevana mengerjapkan matanya. "Sampai dimana??"

"Neraka"balas Rafael.

"Kita ngapain di neraka?"tanya Zeevana yang masih belum sadar dengan perkataan Rafael.

"Numpang boker"jawab Rafael asalan. Rafael menyingkirkan kepala Zeevana yang berada di pundaknya, dia menyiapkan barang yang di bawa dirinya dan Zeevana.

Sedangkan Zeevana, masih mengumpulkan nyawanya, percaya dengan perkataan Rafael. "Terus kita ke neraka tadi naik apa?"

Rafael menghela nafas. "Odong-odong"

Zeevana langsung membuka matanya, karena mendengarkan kata 'odong-odong dari mulut Rafael. Kendaraan yang sama sekali tidak elite untuk mengantarkan Zeevana ke Nereka. "Lah bukannya ke neraka pake mobil yang warna hitam ya?"

"Mana ada orang ke neraka pake mobil warna hitam. Ngadi-ngadi lo"

"Tapi, gue nonton drakor yang judulnya 'hotel de luna' itu. Kalo ngirim orang ke neraka pake mobil warna hitam"

Rafael mendorong pelan kepala Zeevana dengan jari telunjuknya. "Tidur lagi lo! Jemput otak lo di neraka gih. Siapa tau ke tinggalan di sana"

Zeevana mendengus. Dia pergi duluan, meninggalkan Rafael dengan bibir yang menyumpah serapahi Rafael.

Rafael mengikuti Zeevana dari belakang. Tidak lupa dengan tas yang di bawa Zeevana yang berada di tangannya.

Mereka mencari taksi untuk menuju ke Ancol.

SARAP

Rafael menatap Zeevana yang dari tadi masih terpesona dengan pemandangan didepannya.

"Udah lama banget ya, Ael. Kita enggak ke Ancol"kata Zeevana yang sedang jongkok, sambil bermain dengan air laut.

Rafael menganggukkan kepalanya, membenarkan perkataan Zeevana. Rafael menatap kearah laut di depannya. 

"Cantik banget lautnya"ujar Zeevana sambil merentangkan tangannya.

"Ada yang kok yang lebih cantik dari laut"kata Rafael.

Sarap!!(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang