Athalla Rafael; 30

283 40 1
                                    

📍Playlist; Pia mia-Do it again

30. Janji ga bakal tinggalin lo

Hari ini terakhir Rafael menjabat sebagai anggota osis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari ini terakhir Rafael menjabat sebagai anggota osis. Begitu pun dengan Arfa dan temannya yang sama kelas XII. Karena sebentar lagi akan memasuki semester 2, tentunya mereka akan banyak menghadapi banyaknya ujian.

Kali ini mereka berkumpul di ruangan osis. Untuk membahas siapa ganti ketua osis yang pantas, untuk menggantikan Arfa.

Dan, mereka juga telah mencari anggota yang lain. Itu telah dilaksanakan 1 minggu yang lalu. Sekarang, hanya melihat kertas pendaftaran, dan Visi Misi mereka untuk masuk osis, serta tujuannya.

Matahari yang terlihat sebentar lagi akan terbenam. Membuat mereka menyudahi rapat hari ini. Dan tentunya yang mengatur selanjutnya, anggota lain.

Arfa dan Rafael berjalan beriringan menuju parkiran. Setelah sampai diparkiran mereka mencari motor mereka masing-masing.

Baru saja Rafael hendak menaiki motor. Rafael langsung terjatuh karna bogeman seseorang yang tidak dikenalnya. Bibir Rafael mengeluarkan sedikit darah. Karna orang itu memukulnya. Rafael menghilangkan noda darah itu, dengan ibu jarinya.

Tidak lama setelah itu, datang rombongan yang mengelilingi Rafael. Membuat Rafael bingung.

Padahal selama ini dia tidak ada mencari masalah dengan orang lain. Lagian untuk apa mencari masalah? Bukan kah itu sangat merugikan dirinya.

"Lo kenapa tiba-tiba mukul gue?"tanya Rafael kepada seseorang yang memukulnya.

Orang itu menatap Rafael tajam. "Gue yang harusnya tanya sama lo. Lo ngapain jalan sama cewek gue, huh??"

Jalan sama cewek? Sejak kapan dia jalan sama cewek orang. Rafael bingung, terlihat kerutan di dahinya. "Sejak kapan gue jalan sama cewek lo? Gue nggak tau cewek lo siapa"

Baru saja orang itu ingin mukulnya lagi. Tapi, tangannya di tahan sama Arfa.

"Maaf gue telat tolong lo"ujar Arfa kepada Rafael yang berada disampingnya. Arfa melihat di samping bibir Rafael membiru, membuat Arfa merasa bersalah karena buru- Buru keluar dari sekolah. Arfa menatap tajam orang didepannya. "Bisa ga, kalo ada masalah itu selesaiin baik-baik. Ga usah langsung main fisik. Buat apa mulut lo diciptain kalo nyelesain masalah langsung pake tangan"

"Lo tanya sama teman lo itu. Ngapain dia deketin cewek gue"balas orang itu tidak mau kalah.

"Gue emang ga tau cewek lo siapa"sahut Rafael. Dia menyuruh Arfa melepaskan tangan orang didepannya ini.

"Masih ga mau ngaku lo hahaha. Gue liat dengan mata kepala gue sendiri. Lo jalan bareng sama cewek gue di Mall. Dan sekarang, lo pura-pura ga tau. Lo pikir gue bodoh"ujar cowok itu, tangannya terkepal, siap untuk memukul orang. Cowok itu menyuruh teman-temannya untuk memukul Rafael dan Arfa.

Sarap!!(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang