Athalla Rafael; 10

468 70 4
                                    

Haii!! SARAP kambekkk!!

Gimana nih kabar kalian??

Jika ada typo, komen aja!
Nanti Ana perbaiki.

Jangan lupa Vote sebelum baca yak. Tinggalkan juga Commentnya.

10. RAFAEL SAKIT.

"VANYAA!"Serempak Zeevana, Kelvin dan Arfa. Mereka terkejut dengan keadaan Vanya saat ini. Kepalanya yang putih, begitu pun wajahnya, hanya matanya saja yang keliatan. Bau nya juga jauh dari kata 'wangi', bau nya seperti Air comberan dan Telur busuk.

"Lo mandi tepung Nya"Ucap Kelvin kepada Vanya yang menundukkan kepala "eh tapi gue dengar adanya mandi bola deh, bukan mandi tepung"

Giliran Zeevana yang menyentil dahi Kelvin "Mana ada mandi tepung bego!. Goblok lo natural banget vin! Tanpa harus campur sianida"ujar Zeevana.

Arfa hanya diam melihat mereka yang bertengkar, Arfa memperhatikan Vanya yang dari tadi menundukkan kepala. Ada yang aneh dari Vanya hari ini. Biasanya dia akan menganggunya, tapi tadi tidak dengan hari ini. Dan biasanya kalau bertemu dirinya seperti ini, Vanya akan menyapanya bagaimana pun keadannya, tapi sekarang tidak. Sebenarnya Arfa ingin menanyai bagaimana bisa Vanya seperti ini. Tapi, Arfa terlalu gengsi cuman untuk bertanya kepada seorang Vanya.

"Lo gapapa nya?"tanya Kelvin dengan nada khawatirnya.

Zeevana hanya memutar bola matanya malas, "Udah tau dia 'kenapa', malah nanya 'gapapa'. Buta ya mata lo"sewot Zeevana.

"Kenapa lu yang sewot"ujar Kelvin tidak terima. Zeevana menghiraukan Kelvin.

"Siapa?"tanya Arfa yang memberanikan diri untuk bertanya kepada Vanya. Mencoba untuk menghilangkan gengsinya.

Vanya bingung dengan pertanyaan Arfa. Kelvin yang membantu menjawab kebingungan Vanya "siapa yang giniin lo".

"Ga ada kok"Vanya berlalu pergi. Entah kenapa membuat Arfa merasa sesuatu yang tidak bisa di deskripsikannya.

Arfa mencekal tangan Vanya "Siapa?"tanya Arfa penuh penekanan.

Vanya menundukkan kepalanya, lalu melepas tangannya dari Arfa "ga siapa-siapa Arfa! Vanya lagi puasa dulu ngomong sama Arfa ya! Besok kalau Vanya udah ga puasa lagi. Vanya balik ngomong lagi kok sama Arfa"ujar Vanya dengan wajah polosnya, membuat Zeevana dan Kelvin ternganga. Ada kah orang zaman sekarang sepolos Vanya? Kelvin rasa tidak. Jika Vanya tidak suka lagi dengan Arfa. Kelvin akan siap untuk menjadikan Vanya pacarnya. Siapa yang mampu menolak pesona Vanya? Cuman Arfa doang.

Vanya pergi meninggalkan Arfa, beberapa langkah dia berjalan dari Arfa. Dia menghentikan langkahnya, lalu membalikkan badannya. Dia bingung kenapa Zeevana, Kelvin dan Arfa belum pulang ke rumah mereka padahal sebentar lagi matahari akan terbenam,"kalian kenapa belum pulang? Lagi ronda sore ya?"

Mereka yang mendengarkan pertanyaan Vanya, melongo. Baru kali ini mereka mendengar kata 'Ronda sore', biasanya kan 'Ronda Malam'.

"Mana ada Ronda Sore Vanya pinter! Adanya Ronda Malam"ucap Kelvin.

"Bodo amat! Vanya ga tau dan ga mau tau!"ujar Vanya yang pergi meninggalkan mereka.

"Kita Cari Rafael yang belum balik dari toilet, tapi kami cari ke toiletnya ga ada. Lo liat Rafael ga?"Teriak Kelvin. Dia sebenarnya tidak yakin kalau Vanya melihat Rafael, karna Vanya tidak peduli dengan cowok lain pengecualian Arfa. Tapi, apa salahnya mereka coba tanya kepada Vanya, yang baru pulang. Bisa jadi dia bertemu dengan Rafael.

Sarap!!(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang