Athalla Rafael; 44

307 24 4
                                    

Tandai typo, please!

Hal yang biasanya mereka lakukan ketika mempunyai masalah adalah mereka akan menceritakan masalahnya di balkon sambil menatap kearah langit yang terang karena bulan dan di temani Bintang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hal yang biasanya mereka lakukan ketika mempunyai masalah adalah mereka akan menceritakan masalahnya di balkon sambil menatap kearah langit yang terang karena bulan dan di temani Bintang.

Tapi, Zeevana lah yang sering menceritakan masalahnya kepada Rafael

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi, Zeevana lah yang sering menceritakan masalahnya kepada Rafael. Kalau Rafael? Itu kadang-kadang.

Seperti saat ini. Zeevana bersandar di bahu Rafael. Sedangkan Rafael, mengelus rambut Zeevana. Sesekali ia menatap mata Zeevana.

Pemandangan yang begitu romantis bukan?

"Jadi gimana? Gue harus jalani aja dulu? atau gimana?" tanya Zeevana. Ia bingung.

Jika Zeevana bingung seperti ini. Ia akan selalu bertanya kepada Rafael. Karena Rafael yang biasanya mengatasi kebingungannya.

Rafael pun bingung juga. Di satu sisi ia sangat menyukai Zeevana. Ia tidak rela Zeevana di dekati cowok lain. Tapi, setelah mendengar kata Kelvin. "Kalau dipaksain ntar percuma. Raganya lo miliki, tapi, tidak dengan hatinya"

"Ikutin menurut hati lo, Na. Mungkin kata Zevano benar. Coba jalani aja dulu." saran Rafael pada akhirnya.

Meskipun berat mengatakan itu. Pada akhirnya Rafael mendukung seorang cewek yang di sukainya bersama orang lain.

Apakah sanggup jika kalian berada di posisi Rafael?

"Kalau menurut hati gue sih. Ya sama kayak lo dan Zevano. Jalani aja dulu!!"

"Tapi Ael... Ujung-ujungnya kan putus juga. Jadi kan percuma aja" lanjut Zeevana dengan lesu.

Rafael terdiam. "Ada kok orang yang nikah beda agama"

Seketika Rafael teringat dengan mama dan papanya Zeevana.

"Tapi, apa lo sanggup? Serumah tapi beda tempat ibadah?"

Zeevana kesal. Rafael membuat dia mempunyai sedikit harapan tadinya. Lalu tiba-tiba ia mematahkan sedikit harapan Zeevana itu.

"Kebayang ga? Nanti seandainya lo punyak Anak? Anak lo pasti bingung mau ikut agama siapa?"

Sarap!!(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang