Athalla Rafael; 42

295 26 1
                                    

Zeevana memandang kamar Rafael

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zeevana memandang kamar Rafael. Yang beberapa minggu ini tidak terlihat tanda-tanda pemiliknya berada di sana. Entah kemana pemiliknya berada.

Sampai saat ini Zeevana tidak tahu dimana keberadaan Rafael.

"Ael kemana ya?" monolog Zeevana.

Jujur, Zeevana rindu dengan Rafael.

Sekaligus, ia merasa bersalah. Karena perkataannya yang pastinya membuat Rafael sakit hati.

Selain melihat kearah jendela. Zeevana juga selalu mengecek ponselnya. Ia menunggu kabar dari Rafael.

Tapi, kabar yang ia nanti. Tidak kunjung datang.

Zeevana ingin chat duluan. Tapi, Zeevana gengsi.

Apalagi ia yang meminta Rafael untuk menjauh darinya. Memalukan bukan? Jika ia meminta Rafael kembali lagi?

Ini pertengkaran mereka yang paling lama. Biasanya mereka, jika bertengkar tidak sampai 1 minggu. Sekarang, bahkan lebih dari 1 minggu.

Beberapa minggu tidak berbaikan dengan Rafael saja. Ia sangat kesepian. Apalagi berbulan-bulan.

Zeevana sangat menyesal.

Zeevana menopang dagunya sambil memperhatikan kamar Rafael.

Bunyi gedoran pintu. Membuyarkan lamunan Zeevana.

"Zeevana keluar sekarang! Mama mau ngomong" teriak Zhavira- mamanya Zeevana dari luar.

Zeevana segera menghampiri mamanya itu. Ia mengikuti langkah Zhavira dari belakang.

"Duduk kamu di depan saya!" perintah Zhavira.

Zeevana menuruti perintah mamanya itu. Ia duduk di depan Zhavira. Zeevana menatap Zhavira dengan bingung.

Entah ada angin apa sampai membuat mamanya ini pulang dan kembali mengingat keberadaannya.

"Bagaimana hubungan kamu dengan pacar kamu?" tanya Zhavira dengan tenang.

Zeevana menatap mamanya itu dengan bingung. Kenapa mamanya ini bertanya tentang hubungannya dengan Zevano. Tumben sekali. Biasanya mamanya itu tidak peduli dengan siapa Zeevana dekat.

"Maksud mama Zevano?" tanya Zeevana. "Baik kok" lanjut Zeevana.

Zeevana bahkan melupakan Zevano beberapa hari ini. Karena memikirkan keberadaan Rafael dan menunggu kabar dari cowok itu. Sampai ia lupa memberi kabar untuk Zevano, pacarnya itu.

"Putusin Zevano!!!" perintah Zhavira.

Zeevana terkejut, bahkan matanya melotot. "maksud mama apaan sih?"

"Putusin Zevano!!!"

"Loh ga bisa gitu dong ma."

"Putusin Zevano!! Saya tidak mau tau"

Sarap!!(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang