Athalla Rafael; 50 (END)

897 40 9
                                    

Jika pada akhirnya aku tidak berhasil memilikinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika pada akhirnya aku tidak berhasil memilikinya. Setidaknya aku pernah bahagia bersamanya.

-Sarap

"Maaf gue telat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maaf gue telat." kata Zeevana. Ia merasa bersalah karena membuat Rafael menunggunya.

Zeevana menatap Rafael yang sedikit pucat.

Baru kali ini mereka bertemu setelah beberapa bulan Rafael menghilang. Zeevana ingin sekali memeluk erat Rafael saat ini. Tapi, Karena gengsi. Ia mengurungkan niatnya tersebut.

"Lo siapa?" tanya Rafael. Rafael menatap bingung seorang gadis di depannya.

Zeevana terdiam. Rafael tidak ingat dirinya? Yang benar saja.

Atau karena tempat ini yang gelap.

Zeevana memungkiri jika tempat ini sedikit gelap. Ya, namanya juga hutan.

Awalnya Zeevana tidak mau diajak ke hutan. Ia ragu, karena hutan sangat berbahaya. Apalagi jika malam hari.

Tapi, karena paksaan dari Kelvin akhirnya Zeevana mau.

"Ael!!" panggil Zeevana dengan pelan. "Ini gue Ana"

Rafael menatap lama Zeevana. Ia lalu memegang kepalanya.

Ya tuhan. Kenapa dia tidak menyadari bahwa orang yang di depannya ini Zeevana.

"Maaf, Na. Lo berubah makanya gue ga ngenalin lo," kata Rafael.

"Gue berubah?"

"Iya. Makin cantik. Sampai gue ga ngenalin lo!"

Rafael tidak bohong saat ia mengatakan bahwa Zeevana cantik. Sungguh, malam ini Zeevana sangat cantik.

"Ayo masuk dulu" ajak Rafael ke dalam rumah pohon.

Zeevana mengikuti Rafael dari belakang. Walaupun ia berada di belakang Rafael. Tapi, tangan Rafael tidak lepas menggenggam tangan Zeevana.

Sarap!!(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang