21||Lelah atau kalah?

10 5 1
                                    

Kamu tak akan bisa sendirian mengatasi pahitnya hidup. Tapi, kamu bisa mengatasi semuanya dengan sebuah dukungan.





Indonesia, 08:00 WIB

"Bu apa kau ingin menelpon Asep?" tanya Cokro yang melihat istrinya menatap nanar foto anak pertamanya itu.

Aminah menggeleng kan kepalanya, pertanda dia tidak ingin.

"Kenapa, bukankah selama ini Asep tetap membiayai kita?" ujar Cokro heran.

Aminah menghapus air matanya, "ibu nggak akan telpon Asep, kecuali dia akan pulang sekarang." ungkap Aminah miris.

"Jangan begitu Bu... dia sudah banyak membiayai kita, rumah kita bisa selayak ini sekarang itu karena dia. Aripan sekolah dikota itu juga karena dia." Cokro menjelaskan betapa susah payah anaknya memberikan uang sebanyak itu.

"Apakah kita meminta?" ujar Aminah kekeh.

"Kita tidak meminta, karena dia tahu kita membutuhkan nya." tegur Cokro pelan.

"Kita lebih butuh dia daripada uangnya pak.... " lirih Aminah kembali.

Cokro menatap iba istrinya, setelah Rio menjelaskan semuanya Cokro paham anaknya tidak bisa mengambil pilihan lain selain pergi kesana. Pertama karena impian, kedua karena dia memiliki seorang kekasih.

"Dia pasti pulang, tidak sekarang." ucap Cokro kembali.

"Lalu kapan? Sudah hampir setahun dia meninggalkan kita tidak memberi kabar, hanya memberikan uang. Apa semuanya cukup rasa rindu dibalas dengan uang," ujar Aminah menggebu.

"Lebih baik istirahat, kau akan sakit jika terus-menerus menangis seperti ini. Dalam waktu dekat Asep tidak akan pulang cobalah kau mengerti itu semua."

Aminah tidak mendengarkan perkataan suaminya, dia langsung masuk kedalam kamar yang baru jadi itu.

Setelah kepergian Asep, Asep mengirimkan lumayan banyak uang perbulan nya, yang mampu membuat mereka merenovasi rumah mereka menjadi lebih baik.






***

Istanbul Turkey

"Aisyah apa kau di kedai?" tanya Asep sambil bersiap-siap berangkat.

"Tidak Ares, aku sedang pergi sebentar."

"Kenapa kau tidak bilang?" tanya Asep tak suka.

Aisyah menghela napas nya, "aku pergi sebentar, kau bisa ke kedai dahulu. Aku akan segera menyusul." ungkap Aisyah yang langsung mematikan sambungan telepon dari nya.

"Dasar wanita, di telpon malah marah-marah." gumam Asep tak suka.

Asep langsung, memasuki mobilnya dan menuju kedai Aisyah awas saja wanita itu jika pergi terlalu lama. Janjinya hanya sebentar, jika lebih dari satu jam dia akan menghukum gadis kecil itu dengan mudah.

Disisi lain

"Apa itu Ares?" tanya wanita itu.

I am coming Istanbul [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang