25|| Perang dingin

7 4 0
                                    

Semua ini tentangmu, tentang pengkhianatan mu, tentang kebohongan mu, dan tentang rasa yang selalu kau ingkari.





Tiga tahun kemudian

Setelah kejadian yang lalu hubungan Asep dan Azize kembali seperti semula. Asep yang manis dan Asep yang perhatian. Sedangkan Aisyah? Jangan tanyakan wanita itu, sekarang tersenyum saja jarang apalagi berbicara. Tiga tahun sudah mereka lalui dengan cara diam. Azize yang sudah tidak lagi bersama Aisyah, Asep yang sudah bekerja menjadi kepala rumah sakit. Tiga tahun ini sangat berat bagi mereka bertiga.

Tiga tahun setelah kejadian itu semua, Asep sudah mulai menjauh dan lebih memikirkan perasaan kekasihnya itu. Walaupun tiga tahun ini rasa cinta nya semakin besar kepada Aisyah. Chat terakhir yang dia kirimkan bahkan tidak sama sekali dibalas oleh Aisyah, semarah itukah Aisyah padanya?.

"Ares mikirin apa?" tanya Azize yang baru selesai melakukan praktek.

"Tidak, apa sudah? Ayo makan," ajak Asep yang langsung berdiri dan diikuti oleh Azize.

Tiga tahun ini pula Asep sudah bekerja sebagai kepala rumah sakit. Semua itu berkat kekuatan keluarga Azize, lalu? Untuk apa Asep terus-menerus menjauhi nya, semuanya tidak akan ada guna. Menjadi dokter muda sekaligus kepala rumah sakit di rumah sakit yang sangat tekenal di pusat kota Istanbul, semuanya berkat kekuatan kekasihnya. Asep harus sadar, tanpa Azize dia tidak akan bisa menjadi seperti ini. Terlalu banyak hal yang sudah wanita ini berikan, tapi mengapa hatinya masih tertuju pada gadis yang sudah sedingin kutub itu.

"Mau makan apa?" tanya Asep.

"Seperti biasa, tapi aku ingin makanan penutup nya ada buah apel ya."

Asep mengangguk pertanda mengerti, sejauh ini dia masih bisa melakukan hal yang seperti kekasihnya ini inginkan kecuali permintaan menikah yang sudah Azize utarakan dari tahun lalu. Asep belum siap untuk menikah saat hatinya masih berpacu kepada gadis lain. Asep tidak ingin melukai hati siapapun, dan tidak ingin hidupnya menjadi sebuah kenyataan yang tidak pernah sebelumnya dia bayangkan.

Hampir tiga tahun disini Asep masih belum bisa menghubungi kedua orang tuanya bahkan Rio mengatakan ibunya akan memaafkan nya saat Asep langsung pulang dan menemui mereka. Asep belum bisa pulang karena banyak hal yang harus dia lakukan terlebih dahulu.

"Hei, kenapa melamun?" tanya Azize yang sudah berkali-kali memanggil kekasihnya itu.

"Eh," jawab Asep dengan nada terkejut.

"Apa kau mengatakan sesuatu?" ungkap Asep yang berusaha membuat wajahnya tidak terkejut.

"Apa yang sebenarnya kau pikirkan, setahun belakangan ini kau sering sekali melamun Ares,"

"Tidak ada, aku hanya sedikit pusing karena banyak yang harus aku lakukan." ucap Asep berbohong. Kebiasaan Asep berbohong ini terus membuat nya sakit terus, apa yang dia katakan dengan apa yang dia rasakan itu sangat jauh sekali.

"Apa kau memikirkan Aisyah?" selidik Azize.

Asep memutar bola matanya jengah, "apa bisa bahas yang lain. Aku lelah saat kau selalu menyangkut pautkan semuanya dengan Aisyah," ujar Asep yang sama sekali tidak suka atas pertanyaan Azize yang tidak mendasar sama sekali.

I am coming Istanbul [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang