26|| Kembali bertemu

4 4 0
                                    

Kamu adalah cinta yang tak pernah hilang, apalagi untuk dilupakan.

Semenjak kedatangan Ozkan di kedai nya Aisyah kembali menjadi pemurung lagi. Alhasil semua pegawai kedai nya merasakan suasana tegang didalamnya, pasalnya setelah sekian lama baru beberapa hari ini pemilik kedai nya ini dapat tersenyum seperti biasa lagi.

"Nona," sapa gadis ini dengan riang.

"Hei, ada apa?" tanya Aisyah dengan wajah datarnya.

"Nona... tersenyumlah dahulu, wajah manis mu itu sangat jelek jika datar begitu,"

Aisyah memaksakan senyum nya agar gadis disebelah nya ini tidak mengomeli nya lagi, "kenapa kesini Maura? Bukannya kau harus kuliah?"

"Kakak, aku harus istirahat. Otak ku seperti akan pecah jika lama-lama dikampus," keluh gadis ini sambil memakan es krim ditangan kanannya ini.

"Bisakah kau tidak mengeluh? Kakak mu yang galak itu akan memarahi mu jika dia tahu kau terus-menerus mengeluh," tegur Aisyah. Maura ini sering sekali bolos untuk kuliah karena dia pikir sangat membosankan, sedangkan dia sudah sangat beruntung kuliah ditempat ternama.

"Nona... tolong jangan beritahu kakak ku jika aku sering bolos kelas. Aku mohon nona... " ujar gadis ini sambil menunjukkan puppy eyes nya.

"Asal kau janji tidak akan mengulangi nya kembali, ini sudah kali kesekian aku berbohong kepada kakakmu yang galak itu." ujar Aisyah yang mengadu bahwa dia sudah sering berbohong kepada kakak gadis didepannya ini.

"Nona,"

"Apa,"

"Apa kau masih sedih?"

"Atas dasar apa aku harus sedih?"

"Tentang tuan yang ada dilayar ponsel mu itu," goda Maura.

Aisyah tercengang darimana Maura bisa mengetahui laki-laki yang ada didalam ponsel nya itu.

"Kau!" teriak Aisyah kencang.

"Nona jangan berteriak, pelanggan mu akan mendengar nya."

"Darimana kau tahu laki-laki yang ada didalam layar ponsel ku," selidik Aisyah kepada gadis rese didepannya ini.

"Nona, apa kau ingat aku pernah memergoki mu menangis ketika menatap layar ponsel mu."

Yap, Aisyah ingat. Saat itu dia sedang menangis sesenggukan disaat gadis ini datang dari belakang, "bisa tidak jangan kau bahas lagi," ujar Aisyah tak suka.

"Nona apa kau marah?"

"Tidak... aku hanya tidak suka kau membahas hal yang sudah berlalu."

"Maafkan aku nona, aku harus pergi. Maaf jika sudah menganggu waktumu."

"Baik hati-hati dijalan ya. Jangan terlalu malam pulang nya."

"Nona ada yang mencarimu." teriak Maura dari luar.

Aisyah tak habis pikir kenapa harus berteriak sekuat itu sedangkan dia masih bisa mendengar dengan baik.

I am coming Istanbul [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang