03||kebahagiaan baru

31 10 4
                                    

Saya berpisah bukan karena hati saya patah, saya berpisah karena keluarga saya hidup pas-pasan, dan saya harus siap mengubah semuanya dengan serba kecukupan.
-Asep




Perjalanan yang sangat panjang, 4 hari 5 malam berada dijalan. Akhirnya, Asep sampai di pelabuhan Gilimanuk di kecamatan Melaya, kabupaten Jembrana, Bali. Asep tak menyangka dia sudah sampai di Bali walaupun membutuhkan waktu yang sangat lama.

"Akhirnya, selamat datang Bali." sapa Asep riang.

Asep sudah turun dari kapal, dan sudah bersiap-siap mencari tempah tinggal yang tidak jauh dari sana setidaknya kontrakan adalah jalan utama untuk dia tinggal disini.

Asep berjalan menuju warung yang ada tak jauh dari sana, untuk mengisi perut agar terasa kenyang minum saja tak cukup.

"Permisi Bu, saya mau pesan nasi telur bisa?" tanya Asep.

"Oh bisa dik, ibu buatkan sebentar ya."

Asep memakan nasi yang disajikan pemilik warung ini dengan lahap, dengan diam tanpa memperhatikan tatapan orang disekitarnya.

"Adik ini orang baru ya?"

Asep menoleh saat ibu di warung ini duduk didepannya, dan memperhatikan nya dengan seksama. Asep tersenyum, sepertinya ibu ini juga bukan asli orang Bali dari bahasa dan logat nya saja sudah ditebak bahwa ibu ini berasal dari Jawa.

"Benar Bu, saya dari Sumatera." jawab Asep.

"Jauh sekali nak kamu kesini, mau ngapain?"

"Saya mau mencari kerja Bu,"

"Sudah dapat?"

"Belum Bu, rencananya setelah saya makan darisini saya akan mencari kontrakan terlebih dahulu,"

"Panggil saja saya Bu Mira ya nak,"

"Baik bu," jawab Asep mengerti.

"Kebetulan ibu juga mengontrak bersama keluarga ibu, dan mungkin disebelah kontrakan ibu masih kosong. Apa kamu mau coba disana ?" tanya Bu Mira.

Asep tersenyum, nikmat Tuhan mana lagi yang harus dia dustakan. Bertemu orang baru dan sangat baik, yang tidak mengharuskan dia berkeliling seperti orang gila karena tidak tahu jalan.

Terimakasih Tuhan-batin Asep.

"Kalau ibu tidak keberatan, saya mau saja Bu,"

"Tentu tidak nak, nanti setelah saya tutup kamu ikut saya saja ya. Kamu bisa duduk dulu disini sementara waktu."

Asep teringat ibunya di desa, apakah ibunya sekarang sudah berangkat bekerja? Apakah bapaknya juga sudah kerja? Apakah adiknya sudah sekolah? Apa keluarganya baik-baik saja disana?. Asep bingung bagaimana mengabari kedua orang tuanya sedangkan ponsel nya dia jual walaupun tidak mahal sekali.

"Nak kenapa melamun?" tanya Bu Mira.

"Eh... Apa Bu, maaf saya melamun tadi,'

"Kamu kenapa melamun?"

"Oh tidak apa-apa Bu, saya hanya merindukan keluarga saya,"

I am coming Istanbul [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang