38|| Kita nikah!

15 3 0
                                    

Ini yang kau mau bukan? Aku bersama seseorang yang aku cintai.


"Ares apa kau tidak makan selama beberapa hari?" tanya Aisyah tercengang melihat lelaki dihadapan nya ini kurus sekali. Badannya, wajah nya yang pucat, serta lingkaran hitam di bawah matanya.

"Seperti yang kau lihat, aku tersiksa." jawab Asep tanpa enggan menatap mata sang lawan bicara.

Aisyah langsung memesan makanan agar lelaki didepannya ini makan, besok dia akan tiada jika tidak makan selama beberapa hari ini.

"Kau kira kau saja yang tersiksa? Bahkan tuan Ahmed dan nyonya Emin lebih tersiksa." jelas Aisyah tak terima jika lelaki didepan nya ini terus-menerus menyalahkan dirinya sendiri.

Asep merubah raut wajahnya menjadi datar, "aku bisa saja sesantai kau. Tapi, aku ini penyebab dia mengakhiri hidup."

"Darimana kau tahu?" tantang Aisyah.

"Dia datang ke mimpiku, dia berkata dia lelah karena sikapku, dia lelah karena aku tak kunjung mencintainya, dan dia lelah melihat aku selalu peduli padamu." jelas Asep cepat tanpa memperhatikan reaksi gadis didepannya ini.

"Jadi maksudmu ini salah ku? Karena aku mencintaimu?" tanya Aisyah sambil menghapus air matanya.

Cengeng sekali dia bisa-bisa nya mengeluarkan air mata disaat bahkan lelaki ini hanya berbicara apa adanya.

Asep menatap gadis ini dengan sendu dia tak ada sedikitpun niatan untuk membuat gadis ini merasa bersalah. "Maafkan aku, aku tidak bermaksud menyalahkan mu." ujar Asep dengan wajah sendu nya.

"Tidak kau tidak perlu minta maaf, seharusnya kau katakan saja padaku jika ini salahku kau keluarkan saja apa yang ada di dalam hatimu itu." isak Aisyah sambil memalingkan wajah nya menatap arah lain.

"Aku pergi dulu ya, kita bertemu besok lagi." pamit Aisyah yang akan beranjak pergi.

"Duduklah aku tidak akan mengatakan hal yang menyakiti perasaan mu," ujar Asep menahan lengan gadis didepannya ini yang akan beranjak pergi.

Aisyah duduk kembali, "kenapa? Aku tidak ingin kau mengatakan hal yang tidak-tidak, kau bisa katakan semuanya pada orang lain." ujar Aisyah.

"Kita kesini datang untuk membicarakan hal lain, kenapa kau harus bersedih?"

"Bukankah kau duluan yang membuat nya? Aku tahu aku salah mencintaimu hingga membuat dirimu kehilangan kekasih mu." jelas Aisyah yang masih tak terima.

"Cukup ya, aku tidak ingin emosi karena pembahasan kita yang benar-benar seharusnya tidak usah dibahas." tegas Asep.

Aisyah terdiam, "baik." turut Aisyah.

"Kita nikah!" ujar Asep tepat saat Aisyah memasukkan makanannya ke mulut.

"U-huk... u-huk," Aisyah ter batuk saat lelaki didepan nya ini mengatakan hal ngelantur.

"Minum lah," ujar Asep sambil memberikan minuman nya.

Aisyah mengambil nya, "terimakasih."

"Kau ini jangan gila! Aku sedang makan," kesal Aisyah.

"Aku serius kita akan menikah, katakan kepada orang tuamu aku akan menemui mereka selepas kita di Indonesia."

I am coming Istanbul [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang