35|| Selamat tinggal (2)

7 3 0
                                    

Aku mencoba untuk berhenti berharap. Tapi, sakit hati ini terlanjur dalam, dipatahkan lalu dinaikkan tanpa kau tahu ini hati bukan sebuah rubik.

"Tuan kau dimana?" tanya Ozan panik.

Asep yang baru saja mengangkat telepon nya terkejut kembali, "Ozan katakan ada apa? Aku baru saja selesai dari kantin."

"Tuan... nona Azize sudah sadar, dokter sudah membolehkan untuk menjenguk nya." ujar Ozan dari seberang sana.

Asep terkejut, apa benar kekasihnya sudah sadar? Apa ini sebuah keajaiban? Asep harus segera kembali ke ruangan tersebut untuk membuktikan semuanya.

"Aisyah kau sudah?" tanya Asep cepat.

"Sudah ada apa? Kenapa kau terlihat ingin cepat-cepat sekali?"

"Azize... Azize sudah sadar." ujar Asep dengan nada senang nya.

"Kalau begitu ayo." ajak Aisyah cepat.

Dua insan ini bergegas kembali menuju ruangan inap seseorang yang sudah mereka tunggu sedari kemarin. Asep yang sudah tersenyum penuh arti dengan sebuah tetesan air mata yang tak tertahankan lagi. Kekasihnya sudah pulih, kekasihnya akan kembali bersama dia.

Asep menatap arloji nya jam sudah menunjukkan pukul 06:00 masih terlalu pagi pantas saja mereka melalui nya dengan cepat tanpa hambatan.

"Ozan apa benar dia sudah bangun?" tanya Asep cepat sambil mengatur napas nya kembali.

"Sudah tuan kau bisa langsung masuk karena mereka sedang bicara. Entah apa yang ingin nona Azize bicarakan."

Tanpa ba-bi-bu Asep langsung membuka pintu ruangan tersebut yang sudah menampilkan wajah gadis itu yang masih sangat terlihat pucat.

"Ares.... " panggil Azize pelan.

Semua orang menoleh kepada sang nama yang dipanggil, sudah pasti karena lelaki inilah yang terus mendoakan nya agar segera pulih.

"Ife... kau benar sudah sadar?" tanya Asep tak kuasa menahan tangisnya yang sudah tak tertahankan lagi.

"Jangan menangis setelah ini kau akan menangis lagi." ujar Azize parau.

"Apa maksudmu?" tanya Asep.

Aisyah hanya bisa diam tanpa melakukan apapun dia sangat bahagia sekali mengetahui kondisi sahabat nya ini baik-baik saja.

"Ares bisakah aku minta satu hal?"

Asep mengangguk mantap, "apa yang kau inginkan?"

"Panggilkan Ozan kemari."

Tanpa aba-aba Asep langsung membawa semuanya berkumpul didalam ruangan Azize yang walaupun tidak diperbolehkan untuk semuanya memasuki ruangan.

Azize menatap senang semuanya mereka hadir dihadapan Azize dengan wajah bahagia.

"Dad, mom do you love me?" tanya Azize sambil menatap lekat mata kedua orangtuanya.

Emin dan Ahmed mengangguk i pertanyaan putrinya tersebut,

"We love you so much without you knowing it." jawab Emin sambil menggenggam erat tangan ibunya itu.

I am coming Istanbul [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang