Hari berburu tiba,
Aku datang bersama Emily seorang, sisanya- semua orangnya Iaros; para ksatria, termasuk Margo dan Jean, Yvone (tentu saja) dan para pelayan baru yang tidak aku kenal.
Beruntung kami tidak harus satu kereta kuda bersama, saat tiba pun, Emily bisa merasakan aura kurang bersahabat dari rombongan kami terhadapku dan Emily, "Nyonya, Semangat!!" aku hanya tersenyum kikuk.
Semua orang di area berburu memandang Iaros yang mengandeng Yvone kemana-mana, meninggalkanku sendirian, mengangkat koperku sendiri bersama Emily.
Peran istri terbuang dimulai lagi, sudah kudugs, Iaros membawaku untuk memastikan peran menyedihkanku dilihat oleh semua orang.
"Kau mau kemana?" tanya Iaros saat aku berjalan ke arah yang berbeda darinya,
"Ke tenda." jawabku,
Iaros menunjuk tenda untuk rombongan Belgoat yang tepat berada di belakangnya, hah? Dia tidak berpikir aku akan tidur bersamanya dan Yvone kan?
"Saya akan ke tenda keluarga Louise, Yang Mulia." jawabku, Louise akan datang sendiri, dan karena dia putri bungsu Count, tendanya akan lumayan besar untuknya.
"Kenapa?" astaga Iaros kenapa sih, akunya yang bego atau dianya yang super bego?
Untung saja, Louise muncul tiba-tiba merangkul pundakku, "Saya yang meminta Duchess menemani saya, Grand Duke. Lagipula..."
Louise melirik Yvone yang masih bergandengan kayak perangko dengan Iaros,
"....Grand Duke punya dua orang,"
"Tak apa kan, kalau saya meminjam satu. Hanya semalam, kalau Grand Duke rindu Duchess, Grand Duke bisa datang kapan saja ke tenda kami." jelasnya, menutup mulutku untuk berkomentar, "Mari Duchess," Louise pun menarikku pergi, Emily mengikuti kami dari belakang.
"Kau ikut berburu?" tanyaku,
Begitu menyadari Louise memakai celana panjang, Louise mengusap bawah hidungnya, "Setiap tahun aku selalu ikut berburu, hasil buruanku lumayan loh." sahutnya bangga.
Enaknya,
Sebenarnya akan menyenangkan kalau aku ikut berburu juga, tapi mengingat kemampuan fisikku yang payah, dan tubuhku yang tidak atletis, aku otomatis menyerah.
Aku mengamati Louise yang mempersiapkan kuda dan panahnya, Louise tampak keren dengan seragam berburunya.
Aku kangen pakai celana,
Selama hidup sebagai Ursula, terutamanya sebagai Duchess, aku selalu pakai gaun,
Hari ini saja, Emily memakaikanku gaun berwarna peach lembut tanpa motif, rambutku di gerai dengan jepitan kecil, dan tak lupa selendang putih berenda.
Emily ingin menampilkan sosok Duchess yang anggun.
Jujur, aku sebenarnya lumayan menyukainya, tentu saja karena ini sama sekali tidak berlebihan, mengingat para wanita yang datang semuanya berpakaian heboh...
...termasuk Yvone,
Yvone yang menarik perhatian dengan gaunnya, gaun berwarna biru langit seperti matanya, tampak mewah dengan rumbai di sekeliling bawah gaunnya, itu pasti dari butik mahal, Iaros benar-benar memanjakan kekasihnya dengan uang yang dia miliki.
Rambut Yvone yang merah muda pun diikat satu, menampilkan kesan manis, dengan pita besar berwarna merah terang yang mencolok.
Dari tempatku sekarang,
Aku melihat Yvone dengan malu-malu menyerahkan sapu tangan, ah, dia tahu ritual itu...
Ritual para wanita yang memberikan sapu tangan rajutan sendiri pada para pria yang akan ikut kompetisi berburu, apa Margo memberitahunya yah?

KAMU SEDANG MEMBACA
Please Choose Me
FantasyBab 1-24 [Please Divorce Me] [Terbit] [Tidak lengkap, lengkapnya hanya ada di buku] Mulai Bab 37-42 [Please Choose Me] [Terbit] [Tidak lengkap, selengkapnya hanya ada di buku] [Original Story by akumenulisa] [Bukan Novel Terjemahan] [Dimohon untuk t...