Yvone terlihat lebih kurus, meskipun pakaiannya tampak mewah, dengan permata dan emas di sekujur tubuhnya,
Aku tahu dia menderita,
Cintanya kepada Iaros, adalah kekuatannya, dan ketika kekuatannya itu menghilang, dia kehilangan segalanya, termasuk dirinya sendiri.
Margo sudah memberitahuku, meskipun tidak adil, Yvone melakukannya dengan sebab, keinginannya mendapatkan Iaros seutuhnya, membuatnya melupakan hati nuraninya, aku bisa memaafkannya, tapi dia harus bisa memaafkan dirinya sendiri.
"Ada apa?" tanyaku, akhirnya.
Kami sudah diam selama setengah jam, tanpa bertukar kata,
"Apa menyenangkan?" tanyanya, Yvone tidak menatapku, dia menatap minumannya, yang tidak tersentuh, dingin, seperti nada suaranya.
"Apanya?"
Aku tahu maksudnya, tapi, aku tidak semenyebalkan itu, untuk menjawabnya dengan jawaban yang dia inginkan, kami bahagia, aku dan Iaros, tapi kebahagian kami itu bukanlah sesuatu yang perlu diumbar.
Kepala Yvone mengadah, "Apa Iaros membuatkanmu susu hangat setiap malam?" tanyanya lagi, "Apa dia menunggumu hingga tertidur, duduk di sampingmu, membuatmu merasa nyaman, dan aman, hanya dengan keberadaannya,"
A, apa yang dia lakukan?
"Apa dia mengenggam tanganmu, membuatmu berharga, menjagamu," Yvone terus mengoceh, tiap ocehannya, membuat hatiku ngilu, kenapa-
"Apa dia juga memelukmu, mencium pipimu, mencium dahimu, dan juga, bibirmu?"
Kenapa dia melakukannya?
"Kalau iya, itu juga yang dia lakukan padaku, SAMA, tidak ada bedanya," Yvone tersenyum, sedikit sinis, aku tahu dia menikmatinya.
"Dia melakukannya padaku, dan juga padamu, kau merebutnya dariku, mengambil segalanya yang seharusnya menjadi milikku," tanganku tergenggam keras.
Dari awal Yvone bukanlah lawan yang mudah, dia naif, polos, tapi dia tetaplah seorang putri raja, dia tahu caranya menyerang, tahu caranya bertahan, walau dunia menentangnya.
"Jadi jangan merasa senang, karena suatu hari nanti, dia juga terebut olehmu, dia akan melakukannya lagi, dengan seseorang, selain dirimu." jelasnya, tangannya bergetar, mengenggam gelas di depannya seolah akan menghancurkannya.
Dia ingin menghancurkanku, tapi, kenapa seolah-olah dia yang hancur ketika mengatakan itu?
Aku tidak menjawabnya, Yvone sedang berperang mental denganku, aku tahu, Iaros adalah mantan kekasihnya, perlakuannya padaku mungkin juga dia lakukan ke Yvone, aku tahu, tapi haruskah sejauh ini?
Apa yang diharapkan oleh Yvone? Aku terluka? Aku menangis? Apa, aku akan meninggalkan Iaros karena aku bukan satu-satunya yang mendapatkan perlakuan penuh cintanya?
Apa itu tujuannya?
"Iaros mengatakan kalau DIA MENCINTAIKU, apa dia juga mengatakan itu padamu?" serang Yvone lagi, tidak...
Iaros tidak pernah mengatakan itu padaku, dan sejauh yang aku tahu, di novel pun, Iaros tidak pernah mengatakan itu ke Yvone, TAPI, sama kemungkinan Yvone sedang berbohong sekarang, mungkin saja, Yvone sedang jujur sekarang.
Jadi apa yang harus aku lakukan?
Yvone kembali tersenyum, "Kurasa tidak," dia menjawabnya sendiri, "Karena kau hanya pengantiku, aku lah orang pertama yang meraih hati Iaros, dan selamanya akan begitu."
Aku menelan ludahku pahit, aku terluka... tentu saja, tapi itu yang diharapkannya, jadi jangan berpikir aku akan menunjukkannya, "Apa kau sudah selesai?" tanyaku,
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Choose Me
FantasyBab 1-24 [Please Divorce Me] [Terbit] [Tidak lengkap, lengkapnya hanya ada di buku] Mulai Bab 37-42 [Please Choose Me] [Terbit] [Tidak lengkap, selengkapnya hanya ada di buku] [Original Story by akumenulisa] [Bukan Novel Terjemahan] [Dimohon untuk t...