22 (PDM)

37.8K 4.3K 178
                                        

"Loh, Heinly kemana?" tanya Louise ke Jean, satu-satunya yang ada disitu.

Louise sendiri habis menyapa bangsawan lain untuk mendapatkan info untuk surat kabarnya, meninggalkan Ursula ke Heinly, "Ursula juga kemana?" dua orang itu menghilang.

"Pangeran keluar tadi bersama Margo, dan Duchess bersama Kapten ke ruang istirahat." jawab Jean, agak aneh sebenarnya, mengingat dia tidak tahu pangeran sedekat itu dengan Margo, hingga menyusulnya keluar ruangan.

Louise mengangguk mengerti, "Kalau begitu, aku ke ruang istirahat juga-"

Kerah baju Louise langsung ditarik oleh Jean, "Jangan menganggu mereka." ucapnya, Louise mengangkat alisnya, tidak paham, "Itu ruangan terbuka untuk umum," gadis itu melipat tangannya, kenapa Jean harus melarangnya kesana?

Jean menghela nafas,

Louise mungkin terkesan sebagai cewek yang semborono dan agak liar, tapi kenyataannya dia lebih polos dari siapapun.

"Kau tidak perlu tahu," dia tidak mungkin menjelaskan kalau kemungkinan besar, Iaros sedang menyalurkan nafsunya kepada istrinya, yang beberapa hari terakhir sulit dia temui karena kesibukannya.

Louise mengembungkan pipinya, "Sok tahu," dia benci saat ada orang lain lebih tahu darinya.

Panjang umur,

Iaros masuk ke area pesta sembari menggendong Ursula, dia menutupi gadis itu dengan jasnya, hingga tidak memperlihatkan wajahnya, hanya sedikit gaunnya.

"Ursula, kenapa?" tanya Louise, perasaan temannya itu tadi baik-baik saja, "Tidak apa-apa, dia tertidur karena kelelahan," jawab Iaros lembut,

"Kelelahan?" tanya Louise dan Jean bersamaan, Louise dengan muka tidak koneknya, dan Jean dengan decakkannya.

"Kapten sepertinya agak keterlaluan," Jean melipat tangannya, "Sedikit," jawab Iaros, tidak membantah, telinganya memerah, tentu saja, Jean mengerti.

Hanya Louise yang berdiri bloon di tempat, "Hey, kalian ngomong apa sih," sahutnya kesal.

"Wah, tidak ku sangka dia tidak mengerti." ucap Iaros, Jean mengangguk setuju, "Mengejutkan, bukan?" sambungnya, dan entah kenapa makin membuat Louise merasa kesal.

"Aku akan membawa Ursula pulang ke Dukedom dulu baru kembali, bisa kau tutupi kehadiranku sementara," Iaros tidak ingin membangunkan Ursula, seperti yang diperkirakan Jean tadi, dia mungkin sedikit keterlaluan.

Jean mengangguk,

"Kenapa tidak Jean saja yang bawa Ursula pulang?" saran polos dari Louise, tidak menyadari urat kesal bermunculan dari wajah Iaros, dan pundak Jean yang menegang.

"Tidak perlu, karena ini perbuatanku, aku sendiri yang akan memastikan Ursula pulang dengan selamat," jawab Iaros, menahan dirinya, tidak mungkin kan dia bilang kalau gaun Ursula sudah sobek, lagi (?) dan kemungkinan besar gadis itu tidak mampu berdiri tegak, setelah pinggangnya bekerja terlalu keras untuk bergulat (?) dengannya.

Lagi pula Iaros tidak mau pria manapun menggendong Ursula lagi, perbuatan pangeran Heinly kemarin adalah terakhir kalinya dia membiarkan orang lain menggendong istrinya.

Jean menutup mulut Louise, sebelum mereka bersih tegang lagi karena masalah sepele, "Pulang lah, akan kuberitahu Margo untuk menyusul kalian." jelasnya,

Giliran Iaros yang mengangguk, dia tidak punya banyak waktu, orang-orang mulai memperhatikan mereka, dan dia sedang malas menjelaskan, kenapa istrinya tiba-tiba kelelahan sehabis dari ruang istirahat.

Sepeninggalan Iaros, Louise melipat tangannya, "Huh, padahal tadi Ursula tidak terlihat sakit sama sekali," ucapnya curiga, Jean memutuskan tidak menjawabnya, itu urusan mereka, bukan urusannya.

Please Choose MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang