Babak baru dimulai dari-
Liberio,Negara yang terletak di tengah diantarai oleh negara-negara lainnya, meski letaknya di tengah, Liberio merupakan negara berkembang yang memiliki sejarah panjang, salah satunya yaitu-
"Penyihir," ucap Louise bersemangat, mendorong kopernya naik ke kapal, dia bahkan membawa lebih banyak barang dariku.
"Dulu Liberio adalah sarang penyihir, para penyihir agung jaman dulu, merupakan keturunan Liberio." jelasnya lagi, dengan bantuan Margo, dia berhasil menaikkan seluruh barang bawaannya.
Hari ini kami akan berangkat ke Liberio, ya, kami itu aku, yang menjalankan hukumanku untuk kerja sosial,
Dan Margo, yang mengawalku selama disana,
Dan Louise, yang mendadak pingin ikut liburan disana, padahal aku sudah bilang-
"Kita kesana bukan untuk liburan," aku bertolak pinggang kesal, mengingatkannya untuk ke ratusan kalinya.
"Bagiku ini liburan, yuhu!!!" Louise langsung berlarian mengelilingi kapal ini, dengan topi jerami dan sendal jepitnya, dia jelas sedang liburan.
Kapal yang kami naiki juga merupakan pemberian Iaros, Belgoat sudah mengeluarkan uang cukup banyak untukku, meskipun Iaros bilang tidak apa-apa, tapi ini tetap pemborosan bagiku.
Alasan kami pergi lewat jalur laut bukan darat, karena selain lebih cepat, jalur darat sedang situasi tidak kondusif karena perang yang di cetuskan negera tetangga, jadi tidak ada pilihan lain selain menaiki kapal laut dan melintasi samudra.
"Kata Heinly, kita akan bertemu dengannya, di sana kan?" tanya Louise, bukan ke aku, tapi ke Margo. Margo sendiri hanya mengangguk singkat, tidak peduli lagi walau aku dan Louise memandangnya dengan pandangan ingin menggodanya.
Margo dan Heinly nyaris pacaran,
Di bilang nyaris, karena mereka batal pacaran karena keadaan...
Dari cerita Margo, sebelum balik ke negaranya Heinly tidak sengaja mengungkapkan ingin menjalin hubungan dengan Margo, entah hubungan apa, yang jelas, Margo belum memberikan jawabannya, sampai akhirnya, Heinly di panggil oleh kakaknya, balik ke negara mereka.
Kejadian itu terjadi sebelum perceraianku dan Iaros, banyak yang terjadi di sekitarku, selama aku masih galau tidak karuan karena masa keguguranku dan masa ingin bercerai dengan mantan suamiku.
Aku memandang Margo yang berusaha lari dari cercaan pertanyaan Louise, Louise terus mengejarnya, mempertanyakan hubungannya dengan Heinly-
Berbeda dari novel, Margo kini punya hidupnya sendiri, bukan lagi hanya sebagai salah satu teman pemeran utama, tapi, dia sendiri lah pemeran utama di hidupnya.
Berbeda dengan Margo yang memiliki perkembangan dalam kehidupan pribadinya, Louise sendiri, memacetkan hubungannya dengan Jean.
Louise dan Jean bertengkar, lagi.
Untuk ke puluhan kalinya, tidak saling bicara selama beberapa hari, begitu ada kesempatan bicara satu sama lain, mereka baikan dengan mudahnya, kemudian tak lama, benar-benar tak lama- hanya sekejab mata baikan sampai mereka bertengkar, lagi, begitu terus sampai dunia kiamat.
Yap, mereka bertengkar melalui surat, karena notabene Jean sama seperti Iaros, hanya bisa di hubungi lewat surat, dan ngomong-ngomong soal surat menyurat...
Aku masih terus berhubungan dengan Iaros, melalui kamuflase di antara suratnya Louise.
Kami berdua masih harus tetap berhati-hati, perceraian yang buruk, adalah skenario yang sempurna untuk mengamankan segalanya, terutamanya keberadaanku, yang kini bersih dari penyusup atau pembunuh bayaran lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Please Choose Me
FantasyBab 1-24 [Please Divorce Me] [Terbit] [Tidak lengkap, lengkapnya hanya ada di buku] Mulai Bab 37-42 [Please Choose Me] [Terbit] [Tidak lengkap, selengkapnya hanya ada di buku] [Original Story by akumenulisa] [Bukan Novel Terjemahan] [Dimohon untuk t...