Mereka bertiga terdiam cukup lama,
Louise melirik Iaros, yang nampak berpikir keras, bagaimanapun juga tidak ada jawaban masuk akal tentang ini, kecuali;
"Grand Duke HARUS menanyakannya sendiri ke Ursula, alasan kenapa buku ini ada, dan alasan kenapa buku ini menuliskan hal-hal seperti itu," jelasnya, mengetuk buku yang berada diantaranya dan Iaros,
"Itu permintaanku, hadiah kemenangan dari taruhan kita berdua," lanjut Louise,
Iaros sendiri tidak mengatakan apa-apa lagi, dia menatap gelas kecil yang berisi alkohol, menegaknya sekali, dan mengingat awal pertengkarannya dengan Ursula.
Ucapan Ursula hari itu, janji untuk 'menjelaskan segalanya' ke Iaros, kalau dia menandatangani surat cerai mereka, membuatnya merasa frustasi, sangat frustasi... sebab bercerai dengan Ursula adalah hal terakhir yang dia inginkan di dunia ini,
Tapi, dengan kedekatan mereka sekarang, pembahassan soal perceraian itu sudah tidak ada lagi.
Meskipun melegakannya, entah kenapa Iaros takut, takut kalau Iaros membahas soal buku di depannya itu, Ursula benar-benar akan menceraikannya.
***
Mereka akhirnya pulang, Jean mengantar Louise pulang ke rumahnya, sementara Iaros balik ke Dukedom sendirian.
Nocton berdiri disana,
Dengan setia menunggu Grand Duke kembali, hanya dengan melihat wajah Iaros yang memerah, seorang Nocton tahu, kalau Grand Duke Belgoat sedang dalam suasana hati yang cukup rumit, "Saya akan meminta Madam Magie menyiapkan minuman penghilang rasa mabuk," sahutnya,
"Madam Magie disini?" tanya Iaros,
Seingatnya, Ursula pernah bilang, Madam Magie tidak lagi menginap disini, melainkan pulang pergi Dukedom dan rumahnya setiap hari, "Sejak Nyonya Ursula sakit, beliau memutuskan menginap sampai Nyonya sembuh sempurna." jawab Nocton.
"Aku ingin menemuinya," ucap Iaros, Nocton mengangguk, dan memanggil Madam Magie ke kantor Grand Duke, tempat Iaros berada.
***
Madam Magie datang dengan sepiring minuman hangat berwarna hijau kecoklatan, "Tuan Duke," Madam Magie betul-betul disini, dia menyerahkan minuman itu, dan Iaros langsung menghabiskannya, tidak enak.
"Apa ada yang menganggu pikiran, Tuan Duke?" tebak Madam Magie, dia mengambil piring kosong dari tangan Iaros, "Saya pikir, hubungan Tuan Duke dan Nyonya semakin baik, jadi saya tidak menyangka Tuan Duke akan minum banyak lagi, seperti hari ini."
Iaros menundukkan kepalanya, "Ursula," suaranya tertahan, "Tidak akan meninggalkanku, bukan?" tanyanya, lebih kepada dirinya sendiri.
Nocton dan Madam Magie yang berada di ruangan tersebut, saling berpandangan, bukannya mereka tidak mengerti kegelisahan Iaros, tapi...
"10 tahun yang lalu, saat Grand Duke pergi berperang, Nyonya meninggalkan istana, dan masuk ke Dukedom, saya dan Madam Magie sempat mengusir Nyonya." Nocton akhirnya mengungkapkan fakta itu, Iaros mengangkat kepalanya, ingin mendengar lebih jelas.
Madam Magie menghembuskan nafas lelah, "Kami melakukannya bukan tanpa alasan, Nyonya saat itu baru berusia 10 tahun, usia yang terlalu muda untuk menanggung tanggung jawab sebagai Duchess, beliau bahkan baru dua bulan menikahi Tuan Duke,"
"Jadi mengekangnya di Dukedom merupakan tindakan yang tidak adil baginya," lanjut Madam Magie,
"Tapi, Nyonya Ursula menolak pergi, dia menghadap kami, yang jauh lebih tua darinya, memerintah kami agar tidak mengusirnya dari 'Rumahnya' sendiri," ucap Nocton, setiap kali dia mengingatnya, setiap itu pula rasa kagumnya pada Ursula terus bertambah,
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Choose Me
FantasyBab 1-24 [Please Divorce Me] [Terbit] [Tidak lengkap, lengkapnya hanya ada di buku] Mulai Bab 37-42 [Please Choose Me] [Terbit] [Tidak lengkap, selengkapnya hanya ada di buku] [Original Story by akumenulisa] [Bukan Novel Terjemahan] [Dimohon untuk t...