"Akhirnya selesai juga!" Louise tersenyum lebar, memeriksa naskah di tangannya.
Setelah tiga hari penuh siksaan, aku berhasil menyelesaikan deadline dengan 1/3 nyawa tersisa. "Akhirnya aku bisa tidur tenang!!!" ucapku, kepalaku istirahatkan diatas meja sembari memejamkan mataku sejenak.
"Duchess Belgoat sudah bekerja keras." balas Louise sembari menghirup tehnya dengan anggun.
Aku mengangkat kepalaku, meliriknya dengan tajam, "Biasanya kita ketemuan diluar, kenapa tiba-tiba kau malah datang ke Dukedom?" tanyaku curiga,
Kami berdua minum teh di tengah taman bunga Dukedom, ini juga pertama kalinya, Louise memaksa datang ke tempatku, biasanya kami selalu bertemu diluar.
"Ternyata Duchess lumayan peka, Grand Duke ada tidak?" Louise langsung berdiri dari kursinya, tidak hanya sebagai editor novelku, Louise juga pemilik penerbit koran harian, koran yang tidak hanya berisi berita terkini tapi juga gosip terpanas.
Dan, jelas, kepulangan Grand Duke dengan seorang putri cantik menjadi topik yang paling Louise incar.
Aku menghirup tehku diam, jujur aku lelah, aku kangen hari-hari damaiku, tanpa suamiku dan selingkuhannya. "Yang Mulia tidak sesengang itu, dia punya banyak pekerjaan sebagai seorang Grand Duke satu-satunya kerajaan, hari ini dia sedang keluar bersama ksatrianya." jelasku.
"Kalau begitu, Putri Yvone, beliau ada tidak?" huh, Louise memang pantang menyerah.
"Tidak tahu, aku tidak berhubungan dengannya." Nocton sudah berhenti melapor kepadaku, pelayan baru juga sudah masuk ke gedung utama, dan aku jarang berinteraksi dengan mereka karena sibuk dengan novelku.
"Apa Grand Duke melarangmu?" tebak Louise, instingnya tajam juga.
"Apa aku harus menjawab itu?" tanyaku balik, aku harus hati-hati, Louise itu lebih cerdik dariku, salah sedikit, semuanya terbongkar dengan mudahnya.
Louise langsung tertawa,
"Duchess Belgoat memang hebat, pantas saja jadi menantu kesayangan Ratu Valrose," pujinya, yang terdengar sebagai sindiran, semua orang juga tahu aku tangan kanannya Ratu Valrose.
Aku menaruh cangkir tehku, "Kurasa sudah waktunya Nona Louise pulang," aku tersenyum singkat.
Louise langsung tertawa terbahak-bahak, "Duchess Belgoat juga pandai mengusir orang yah," sindirnya lagi,
"Terima kasih atas pujiannya." aku sama sekali tidak tersinggung.
Belum juga Louise pulang, kereta kuda milik Grand Duke datang duluan, dan mulai memasuki pekarangan depan Dokedom,
Cih,
Louise masih disini pula, dari jarak segini, jelas kelihatan, Grand Duke yang keluar dari kereta sembari mengendong Yvone dengan gendongan ala tuan putri,
"Wow!"
Louise jelas menikmati pemandangan itu, Grand Duke yang menjaga Yvone sepenuh hati, menatapnya dengan penuh cinta, mengendong kekasihnya hingga masuk ke gedung utama...
....Louise terus menatap mereka, sampai mereka menghilang dari pandangan kami berdua,
Louise kembali padaku, "Perselingkuhan di depan mata, bagaimana perasaan anda, Duchess Belgoat? Grand Duke Belgoat sudah memperjelas sikapnya, apakah anda juga akan melakukan hal yang sama?" tangan kirinya yang dihadang kepadaku, berfungsi sebagai mic.
Sial,
Kenapa Iaros harus datang bersama Yvone sih, kukira dia pergi bekerja, ternyata malah pacaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Choose Me
FantasyBab 1-24 [Please Divorce Me] [Terbit] [Tidak lengkap, lengkapnya hanya ada di buku] Mulai Bab 37-42 [Please Choose Me] [Terbit] [Tidak lengkap, selengkapnya hanya ada di buku] [Original Story by akumenulisa] [Bukan Novel Terjemahan] [Dimohon untuk t...