9 (PDM)

48.6K 6.8K 359
                                        

"Kita harus membunuh putri itu," ucap Ratu Valrose langsung ke inti,

Aku sampai tidak mampu menelan tehku, sudah kuduga, hari-hariku terlalu damai hingga aku melupakan kalau hari ini akan datang,

Hari dimana Ratu Valrose memanggilku ke istana untuk membahas strateginya lagi,

Ratu Valrose menyisir rambutnya yang berwarna merah dengan tangan, "Kau bisa melakukannya bukan?"

Huh, Bicara mah gampang.

Penjagaan Yvone di Dukedom lebih ketat dibandingkan penjagaan Kaisar Graham di istana, Iaros jelas mengantisipasi serangan Ratu Valrose dengan baik.

Aku menaruh cangkir tehku, "Sayangnya tidak bisa, Yang Mulia." ucapku lembut,

"Kalau Yvone mati dan ketahuan itu adalah tindakan saya maka Kaisar akan langsung memenggal kepala saya, itu artinya saya akan mati, dan ketika saya mati, Grand Duke akan menikah dengan perempuan pilihan Kaisar, yang dipastikan bangsawan kelas atas yang akan menunjangnya untuk menjadi kaisar selanjutnya." jelasku memberikan logika yang paling masuk akal agar tanganku dapat tetap bersih sampai hari perceraian tiba.

Kalau Iaros sendiri yang menceraikanku, Ratu Valrose tidak bisa melakukan apa-apa selama dia tidak menemukanku, dan aku tentu saja sudah menyiapkan diri, untuk melarikan diri sejauh mungkin darinya.

Ratu Valrose menatapku curiga, lalu menghela nafas sebentar, "Kau benar, itu akan memperparah keadaan,"

Fiuh,

Ratu Valrose masih membutuhkanku, jadi setidaknya saat ini aku aman.

"Tapi, kita harus cepat." aduh, kenapa pakai kata ganti kita sih,

Aku kan jadi sedikit merasa bersalah, pada Iaros dan Yvone karena berniat memisahkan mereka, dan pada Ratu Valrose karena berniat pelan-pelan untuk tidak lagi mengikutinya.

Ratu Valrose menghirup tehnya, "Walaupun kau sudah membuat pertunjukkan yang bagus di Hari Berburu, beberapa bangsawan masih meragukanmu karena ucapanmu waktu itu, dan mereka pelan-pelan mulai berpihak pada putri itu,"

"Apalagi mengingat reputasimu diluar sana lumayan buruk, terutama di kalangan rakyat biasa. Meskipun ada rumor baik yang mengatakan Iaros berkuda seharian karena mengkhawatirkanmu yang jadi korban kebakaran di Dukedom, tapi rumor tentang betapa mesranya Iaros dan kekasihnya di pelabuhan jauh lebih kuat."

Huwa, seperti biasa, Ratu Valrose sangatlah detail.

Beliau mengetahui segalanya.

Kejadian di hari berburu juga, meski dia tidak datang, bahkan kejadian dimana Iaros berkuda balik ke Dukedom, mengerikan, aku tersenyum setenang mungkin.

"Keraguan bangsawan itu hal yang biasa, bagaimanapun tindakanku di masa lalu, tidak akan mengubah fakta kalau putri itu telah merebut suami orang, dan fakta itu lebih menarik untuk di hujat," namanya manusia, topik soal pelakor lebih sedap dibanding apapun juga.

"Saya hanya memberikan jeda, membuat para bangsawan menyadari kejujuranku dan menyadari tingkah kekanakkan sang putri, lagipula, para bangsawan itu akan tunduk dengan ucapan anak mereka, anak-anak yang bersekolah di akademi, tempatku membuat diriku menjadi primadona disana."

Ursula, kau melakukannya dengan baik, primadona? ugh, aku benci menjadi narsis, tapi apa boleh buat.

"Dan, untuk rumor kemesraan di pelabuhan itu hanya sekedar rumor kosong yang sengaja di ciptakan oleh Kaisar, pada nyatanya, penduduk disana bahkan tidak pernah melihat Iaros keluar berdua dengan Yvone, mereka hanya bersama selama di istana perak, dan menurut pelayan disana, hubungan mereka menjauh secara perlahan-lahan,"

Please Choose MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang