8 (PDM)

50.1K 6.5K 780
                                    

"Tentang mengirimku ke medan perang?" tanya Iaros,

Kami berdua memandang matahari terbenam di tengah pemakaman.

Aku terdiam,

Apakah dia ingin memastikan semuanya? aku menghembuskan nafas lelah, lalu menjawabnya;

"Hari itu, Ratu Valrose bilang akan mengajukan hukuman pada anda, beliau berencana memotong kedua kaki dan tangan anda, agar anda tidak membunuh siapapun lagi." makanya secara sengaja aku mengajukan ide untuk mengirim Iaros ke medan perang, dan tentu saja, Ratu Valrose memastikan Iaros mendengar ide itu langsung dari mulutku.

Ursula di novel mengajukannya secara senang hati, sedangkan aku, aku melakukannya karena tidak ada pilihan lain...

Kaisar Graham yang rumornya sangat menyayangi selirnya, ibu Iaros yang dibunuh oleh anaknya sendiri, tidak bisa memaafkan Iaros kala itu, dan akan mengiyakan apapun rencana dari Ratu Valrose.

"Itu terdengar sama saja," ucap Iaros,

Dia benar, semuanya sama buruknya.

"Mungkin ini terdengar tidak masuk akal, tapi saya tahu, anda akan kembali dengan selamat...."

Aku tahu dari novel, jadi kupikir itu tidaklah buruk, mengingat dengan perginya Iaros selama 10 tahun ke medan perang, membuatnya menjadi ksatria terkuat sepanjang sejarah, menemui orang-orang penting di hidupnya dan jatuh cinta dengan Yvone,

Semua berjalan sebagaimana mestinya,

"....karena anda adalah Iaros Belgoat,"

Sang tokoh utama,

Semua berjalan untuk membuatmu seperti sekarang, dan dalam hati yang terdalam, aku juga menginginkan itu.

Iaros yang sekarang, Iaros yang selalu ku kagumi, baik melalui buku, maupun yang duduk di sampingku.

Tanpa sadar aku tersenyum sedih, dan Iaros melihatnya.

"Ada lagi yang ingin Yang Mulia tanyakan?" tanyaku,

Iaros membalikkan kepalanya, "Tidak ada." jawabnya cepat.

Aku kembali memandang kedepan, kini matahari sudah benar-benar menghilang, "Kurasa kita sebaiknya kembali," saran Iaros, berdiri duluan, tangannya menjulur ingin membantuku berdiri, aku meraihnya, "Ursula," panggil Iaros, "Ya?"

"Aku memaafkanmu," ucapnya,

Sesungguhnya aku tidak pernah mengharapkan maaf dari Iaros, atas apa yang aku lakukan, dia bisa membenciku sesukanya, aku memakluminya dan akan menerimanya sebagai hukumanku,

Tapi melihatnya mengucapkan hal itu,

Membuatku sadar kenapa Iaros lah tokoh utamanya bukan yang lain, karena hanya Iaros seorang lah yang bisa melakukan itu...

....memaafkan seseorang yang sulit termaafkan dengan mudahnya, tipikal tokoh utama pada umumnya,

Aku kembali tersenyum.

"Terima kasih," jawabku, benar-benar berterima kasih padanya.

***

Saat kami balik ke Dukedom,

Madam Magie adalah orang pertama yang berlari menyambut kami, "NYONYA URSULA!! TUAN DUKE!!!" jeritnya heboh melihat penampilan kami berdua-

"ASTAGA KENAPA BAJU KALIAN PENUH KOTORAN," sebenarnya hanya bajuku, tapi baju Iaros juga kena selama kami berkuda.

"Ceritanya panjang," ucapku lelah, banyak hal terjadi hari ini, aku hanya ingin mandi dan tidur.

Madam Magie langsung mengiringku pergi.

Please Choose MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang