Banyak hal yang Aizawa Shouta sesali di dunia ini.
Mulai dari hal besar, hal-hal yang sangat sulit untuk dia bicarakan tanpa termakan rasa bersalah, sampai hal tak seberapa seperti tidak menyetok lebih banyak juice pouch leci sebelum rasa itu hilang dari pasaran.
Namun, sekarang—
Hal yang paling dia sesali adalah tidak mendengarkan peringatan anak bermata emas dari Prodi Umum.
Dorothea Tuning, itu namanya, jika dia tidak salah. Pada awalnya, Aizawa jelas ragu dengan klaim gadis itu soal serangan. 'Informan' yang dia sebut juga sedikit mengkhawatirkan. Mereka tidak bisa memercayai seseorang begitu saja.
Sampai insiden USJ benar-benar terjadi.
Aizawa ingat betapa tidak berdayanya dia dalam genggaman Penjahat hitam di USJ.
Dia masih bergidik membayangkan tangan yang diremukkan seperti ranting ringkih. Bunyi tulang patah masih terngiang. Satu hal lagi untuk ditambahkan ke daftar traumanya yang sudah panjang.
Kemudian, Tsukauchi memberi tahu soal percakapannya dengan Dorothea.
Hati Aizawa terasa agak sakit mendengar apa yang diceritakan oleh sang detektif. Mungkin hampir seburuk tubuhnya yang penuh perban.
Informan Dorothea sudah meninggal.
Dia meninggal dibunuh penjahat.
Detektif Tsukauchi berteori bahwa ada kemungkinan dia dibunuh karena mencari tahu soal serangan ini. Otak Aizawa langsung diserang oleh berbagai macam skenario yang tidak menyenangkan.
Apakah itu berarti Dorothea juga dalam bahaya?
Lagipula, bagaimana dia bisa berkenalan dengan orang itu?
Kenapa mau susah payah memperingatkan kami?
Apa dia membahayakan dirinya sendiri?
"Gadis itu sepertinya punya—koneksi." Begitu yang dikatakan Tsukauchi disamping kasur rumah sakitnya.
"Dia bahkan memiliki nomor Saiki Kazuhiko, sepertinya nomor pribadi."
Pupil Aizawa melebar di balik perbannya.
Inventor genius itu?
"Anak yang unik, eh?" ucap Nezu.
Aizawa tidak yakin kenapa kepala sekolah itu ada di ruang inap. Akan tetapi, dari senyuman si tikus, sepertinya dia tidak mau tahu.
"Begitu juga dengan anak yang satu lagi."
"Satu lagi? Siapa?"
"Midoriya Izuku," jawab Tsukauchi. "Dia yang menyelamatkanmu, Eraserhead-san. Tanpanya, lukamu mungkin bisa lebih parah."
"Aku tidak punya murid dengan nama itu."
Nezu tersenyum simpul.
"Dia juga anak Prodi Umum."
Selagi Tsukauchi menjelaskan apa yang terjadi, termasuk bagaimana siswa itu bisa ada di USJ, Aizawa merasa otaknya berputar dengan kewalahan. Berusaha mencerna sebaik mungkin segalanya.
Akan tetapi, dia lelah. Dan seluruh tubuhnya masih terasa sakit.
Satu kalimat terlintas di benaknya.
Apa yang salah dengan siswa-siswimu tahun ini, Hizashi?!
***
Dorothea berjalan ke U.A. sembari bersenandung. Hari libur yang diberikan sekolah benar-benar sebuah berkah setelah insiden USJ.
KAMU SEDANG MEMBACA
Normal ; Interweave
FanfictionAlternate Universe dari 'Normal (A BNHA Fanfiction)'. Bisa dibaca sebagai stand alone. *** Hidup Midoriya Izuku berubah pada umur 4 tahun, saat dia tahu dia tidak mempunyai quirk. Dan mimpi menjadi Pahlawan pupus dari matanya. Akan tetapi, hidupnya...