KRISNAKU • SEPULUH

253 23 0
                                    

Radha yang mendengar jawaban ngawur dari kedua sahabatnya hanya bisa menggelengkan kepalanya. Ia kembali masuk ke dalam rumah setelah menutup gerbang dan menuju ke kamarnya untuk membersihkan dirinya.

✨✨✨

"Mandi udah, makan malem udah, siapin tas plus buku udah, oh ya cas ponsel astaga!!" ucap Radha sembari menepuk jidatnya.

"Nah sekarang tinggal bobo cantik saja," ucap Radha senang.

Radha memandang kasur kesayangannya dengan smrik yang dimilikinya kemudian berlari ke arah kasur milik ya dengan merentangkan kedua tangannya.

Brughh

"Uhh i miss you!!" ucap Radha setelah melompat ke atas kasur kemudian mencium kasur miliknya.

"Ckck kelamaan ngejomblo jadi kurang belaian kan lo," ucap Arjun dengan tiba-tiba yang membuat Radha terkejut.

"Ck dikata gue kagak kurang belaian kek tante-tante girang," ucap Radha sinis.

"Gimana perut lo?" tanya Arjun sembari mendekat ke arah Radha kemudian duduk di tepi kasur Radha.

"Baik. Makasih ya Bang," ucap Radha dengan memeluk Arjun.

"Sama-sama," ucap Arjun sembari mengelus rambut milik Radha.

"Yauda sekarang bobo ya," sambunv Arjun sembari mencium puncak kepala Radha.

"Night Bang," ucap Radha.

"Night sayang," ucap Arjun kemudian menutup pintu kamar milik Radha.

✨✨✨

Seorang gadis tengah turun dari motor gede kesayangannya atau moge miliknya. Seperti rutinitas biasanya ia memakai rok dengan cuek diparkiran yang tanpa disadarinya perilakunya itu membuat seseorang speechless.

"Pagi Pak Soki," sapa Radha.

"Radha pakai dasi kamu!!" perintah Pak Soki.

"Kenapa? Pak Soki aja ga pake dasi kok suruh gue pakai dasi?" tanya Radha polos.

"Ya karna Bapak guru makanya engga pake dasi. Sudah buruan pakai dasi kamu dan jangan buat kerusuhan," perintah Pak Soki yang diangguki oleh Radha.

"Nih Pak, dah pake bukan?" tanya Radha sembari menunjukkan dirinya yang sudah memakai dasi.

"Good. Sekarang kamu ke kelas," ucap Pak Soki yang diangguki Radha.

Namun baru satu langkah Radha sudah melepaskan dasi miliknya dan menyampirkannya di bahu yang membuat Pak Soki menghela napas pelan. Karena Radha sedang malas ke kelas jadi Radha memutuskan untuk tidur di UKS atau Unit Kesehatan Sekolah. Hingga tak sadar telah tiga jam pelajaran terlewatiny karena asik tidur. Namun ia terpaksa bangun dari alam mimpinya karena di usir oleh guru disana yang membuat Radha keluar karena sedang malas berdebat.

Radha tidak memperdulikan penampilannya yang sangat kacau namun terkesan seksi. Rambut yang acak-acakkan membuat Radha sangat imut ditambah wajah polosnya yang kesal dan mendumel kecil yang membuatnya semakin imut.

Brakk

Radha membuka pintu kelas dengan kasar yang membuat beberapa murid menatap kearahnya dan menghentikan aktivitas memakannya karena sekarang sudah jam istirahat. Radha menghampiri kedua sahabatnya dengan malas.

"Kenape lu?" tanya Dewi.

"Gue masih ngantuk bambamk!!" kesal Radha.

"Yaudin bobo," ucap Alfa.

"Hmm. Ntar kalau ada guru bangunin yeu," ucap Radha yang kemudian membenamkan kepalanya di atas meja kelas.

"Ternyata lo itu sampah ya," ucap seseorang yang Radha kenali seketika membuatnya mengangkat kepalanya.

Radha memandang tak percaya akan apa yang ia lihat. Doinya mengatai dirinya sampah? Yang benar saja!!

"Sampah?" tanya Radha memastikan sedangkan Dewi menenangkan Alfa yang sudah emosi dan mengepalkan kedua tangannya disamping tubuhnya.

"Iya. Kenapa? Ga terima?" ucap Lucas sembari bersedekap.

"Kalau urusan lo udah selesai di kelas mending lo pergi deh kak," usir Dewi yang diacuhkan oleh Lucas.

"Waitt lo ngatain gue sampah? Atas dasar apa lo ngatain gue?" tanya Radha sembari berjalan ke arah Lucas dengan tegas dan songong.

"Ya karna elo ngandalin orang terdekat lo, jadi elo ngga lebih dari sekedar sampah," ucap Lucas santai.

"Kalau gue sampah elo apa? Kotoran? Tai? Poop?" ucap Radha sembari bersedekap dan duduk diatas meja.

"Wah belagu lo jadi adek kelas."

"Dari mananya?"

"Dari kelakuan lo. Inget lo disini adek kelas dan lo harus nurutin dan membenarkan apa yang kakak kelas ucapkan."

"Oh ya? Kenapa harus? Emang lo siapa? Cuman kakak kelas aja belagu."

"Gue kakak kelas lo!!"

"Lo ngasih gue duit? Ngasih gue makan? Ngidupin gue? Lahirin gue? Ngandung gue? Nampung gue? Kagak kan? Jadi jangan sok ngatur deh lo."

"Dasar adek kelas belagu!!"

"Udah mending kakak kembali ke kelas," sela seorang laki-laki yang membuat Radha dan yang lainnya menatap orang itu.

'Dia murid barunya?' tanya Radha dalam hati.

"Sapa lo ngatur-ngatur gue?" tanya Lucas sembari berjalan ke arah cowo tersebut yang membuat Radha menghadang jalannya.

"Urusan lo sama gue bukan sama dia," ucap Radha penuh penekanan.

Lucas tersenyum sinis menatap Radha sedangkan murid baru tersebut memandang Radha khawatir dan Alfa yang mati-matian menahan dirinya agar tidak menonjok sang kakak kelas belagunya itu.

"Sebegitu murahannya ya lo sampe segala cara lo lakuin biar deket sama gue," ucap Lucas yang membuat Radha memandangnya tak percaya.

"Lo itu murahan. Lo yang ngajak gue pergi terus, lo ga malu sebagai cewe? Harga diri lo mana? Atau lo emang murah--"

Brughh

Belom selesai Lucas menyelesaikan kalimatnya Radua menonjok wajah Lucas hingga membuat hidungnya berdarah. Beberapa murid memekik karena hal itu, berbeda dengan sahabat Radha yang bersorak senang.

"Murahan? Cih!! Ngaca dong!! Elo itu sebenarnya PENGECUT cuma berani kasar sama cewe yang lemah. Bukan berarti gue diem selama elo bentak gue itu lemah," ucap Radha dingin sembari memandang rendah Lucas.

"Kasar, main tangan, bentak, ninggalin gitu aja, kagak mau bayar atau ngeluarin duit selama pergi. Lo pikir ada cewe yang betah? Jangan ngimpi deh lo!! Gue aja goblok banget suka sama lo sampe gue rela elo porotin, elo bentak, elo tinggal begitu aja, elo main tangan ke gue. Sekarang gue paham kalau disini yang belagu itu lo dan SOK!! MODAL TAMPANG AJE TAPI KAGAK MAU MODAL DUIT CIHH!!" ucap Radha kemudian meludah di depan Lucas.

Brughh

"Itu buat lo yang pernah ngebentak gue."

Brughh

"Itu buat lo yang main tangan ke gue."

Brughh

"Itu buat lo yang kasar sama gue."

Brughh

"Itu buat lo yang ngatain gue sampah."

Brughh

"Itu buat lo yang ngatain gue murahan."

Brughh

Brguhh

"DAN ITU BONUS DARI GUE!!"

Radha kemudian memejamkan kedua bola matanya dan mengatur alur napasnya yang tersengal karena emosi. Ia menatap Lucas yang pingsan karena tonjokkan yang diperbuatnya. Radha tersenyum sinis melihat itu. Beberapa teman Radha yang mengenal Radha bukan hal yang aneh jika Radha jago berkelahi karena ia diajarkan oleh Papa dan Abangnya untuk melindungi diri.

TBC

SEMARANG, 30 JANUARI 2021

Krisnaku [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang