KRISNAKU • ENAM

289 24 1
                                    

Tak butuh waktu lama Radha segera mandi. Sepuluh menit kemudian Radha keluar dari kamar mandi dan memakai citra tone up lation, minyak telon, hair lation untuk bayi, bedak bayi yang dipakai di wajahnya, dan terakhir pelembab bibir yang membuat bibirnya semakin pink.

Selesai dengan itu Radha memakai piyama yang bergambar spiderman dan menggulung rambut panjangnya menjadi satu dengan digulung atas. Lalu Radha turun ke bawah bertemu dengan Mama yang menyambut Papa baru saja pulang kerja.

"Mau kemana?" tanya Papa.

"Nemenin Abang Pa," jawab Radha.

"Hati-hati ya. Jangan malem-malem inget besok kamu ulangan," ucap Papa.

"Siap bang jago," jawab Radha.

"Mau kemana kamu?" tanya Mama ketika melihat Radha berjalan lagi.

"Kedapur Ma," jawab Radha.

"Ngapain? Kamu kan mau pergi sama Abangmu," heran Mama.

"Laper Ma astaga," kesal Radha yang membuat Mama dan Papa tertawa.

"Dasar perut karet," ucap Papa di sela tawanya.

Tak memperdulikan itu Radha mengambil sepiring nasi, kerupuk, dan kecap. Ia menuangkan kecap di atas nasi kemudian memakannya dengan kerupuk. Ketika sedang asik makan tiba-tiba sebuah suara sedikit mengejutkan Radha tapi ingat hanya sedikit.

"Gue cariin dimana-mana eh ternyata lagi isi bensin disini," ucap Arjun.

"Lo ngga goreng telur atau apa gitu kek, dari kecil kenapa sih lo selalu makan begitu," ucap Arjun jengah yang membuat Radha memutar kedua bola matanya.

"Masbuloh?" tanya Radha di sela makannya.

"Buruan dah lu makan," ucap Arjun yang membuat Radha menggangukkan kepalanya.

✨✨✨

Radha mengangkat satu alisnya kala Arjun memberhentikan motornya di salah satu toko buku yaitu Gramedia. Ia menyerahkan helmnya kepada Arjun dan kemudian memandang Arjun dengan tatapan menuntun penjelasan.

"Gue mau cari buku, kalau elu mau buku juga ya ambil ntar gue bayar tapi inget cuma tiga buku dan itu maksimal tapi syukur-syukur elu kagak beli," ucap Arjun santai sembari menggandeng tangan Radha dan memasuki toko buku tersebut.

"Nghogey Abangkoh zeyang," ucap Radha genit sembari mengedipkan salah satu matanya ke arah Arjun.

"Dih jijik gue," ucap Arjun yang kemudian membuat mereka berdua tertawa dan menyita perhatian di toko buku tersebut.

Bagaimana tidak? Sejak pertama mereka masuk saja sudah menyorot perhatian dan kamudian kelakuan mereka berdua yang semakin menyorot. Arjun dengan tampilan yang simple memakai kaos putih dan celana jeans hitam membuatnya tampan, sedangkan Radha memakai piyama bergambar spiderman berwarna hitam dengan sandal bulu miliknya berwarna hitam membuatnya imut walau ia saltum atau salah kostum.

"Yaudin kita mencar yeu," ucap Arjun.

"Kenape? Elu mau beli novel dewasa ya Bang?!" pekik Radha tertahan yang membuat kedua bola mata Arjun melotot dan siap keluar dari tempatnya.

"Mulut lo dijaga ogeb!! Gue mau cari buku pendamping buat tugas kampus, elu mau nemenin?" tanya Arjun.

"Hehehe kagak dah Bang, yaudin papay Abang Arjunaku sayang muachh," ucap Radha dengan kissby yang kemudian pergi meninggalkan Arjun yang menggeleng tidak percaya.

Radha berjalan-jalan menuju rak-rak novel yang tersedia disana. Ia melihat satu persatu novel yang terpajang disana. Radha tersenyum kala melihat salah satu novel yang berada di bawah dengan cover yang menarik. Ia jongkok dan mengambil novel itu untuk membaca sinopsisnya.

"Wehh menarik nihh, beli ah!!" ucap Radha sembari berjalan untuk memilih novel lagi.

Mata Radha berbinar senang kala ia melihat novel yang sangat menarik, judul dan covernya yang menarik. Ia membaca sinopsisnya dan tersenyum kala melihat jika sinopsisnya, covernya, dan judulnya yang sama-sama menarik. Radha telah menentukan bahwa ia akan beli tiga buku saja karena ia dalam masa pengiritan atau penghematan. Tapi sedetik kemudian ia baru terngat sesuatu bahwa ia belum memeriksa umur di novel tersebut. Radha tersenyum kala melihat semua bertuliskan 15+ namun ada satu novel yang bertuliskan 21+ membuat Radha mengercutkan bibirnya tanda kesal.

"Ish kenapa harus 21+ sihh ngga asik ah!!" kesal Radha yang mengercutkan bibirnya ke depan.

Ia berjalan kembali ke rak buku saat ia mengambil novel itu. Ia mengembalikan novel tersebut dengan cemberut.

"Elu tuh menarik tapi sayang gue belom cukup umur. Ishh nyebelin," ucap Radha sembari memukul pelan buku tersebut.

Saat Radha berdiri matanya bertemu dengan manik hitam legam pekatnya yang membuat Radha terhipnotis. Radha terpaku pada mata indah tersebut. Begitu juga dengan orang itu yang terpaku dengan mata coklat terang milik Radha. Sedetik kemudian orang itu memutuskan pandangannya dan mengambil novel yang tadi yang Radha kembalikan.

"Jangan yang itu. Mending yang ini bagus ini," ucap Radha sembari memberikan salah satu novel yang ada dalam pelukannya.

"Itu yang mau lo ambil novelnya 21+ jadi biar lu kagak kecewa kek gue sebelumnya gue kasih tau," sambung Radha yang kemudian pergi.

"Me minus you?" ucap orang itu sembari memandang novel dan Radha bergantian kemudian tersenyum kecil.

✨✨✨

"Ish Bang Jun kemana sih?!" kesal Radha sembari mencari Arjun di seluruh penjuru di toko buku.

"Ish di telpon kagak diangkat, ngeselin banget tuh anak!!" kesal Radha dengan menelfon Arjun berkali-kali dan hasilnya sama tidak dijawab.

"Ketemu lo cecenguk!!" geram Radha kala melihat Arjun yang berbicara dengan orang lain.

Plakk

"Heh!! Lo dimana aja ha?! Gue telpon dari tadi kagak lo angkat-angkat maksud lo apa ha?!" marah Radha.

"Aelah dek, mata lo sliwer? Kagak liat gue lagi ngomong? Asal nabok aje lo malu-maluin," kesal Arjun.

"Dih bomat," ucap Radha.

"Ck untung adek gue lo kalau kagak udah gue jadiin perkedel lo," omel Arjun pelan.

"Kenalin adek gue Radha, dan Radha nih temen gue namanya Rio," ucap Arjun.

Radha melirik teman Arjun yang katanya bernama Rio. Ia memandang sejenak dengan menaikkan satu alisnya kemudian aja menjawab dengan gumaman saja karena malas menanggapi.

"Heh kutu kupret!! Sopan dikit napa lu," jengah Arjun.

"Abang gue yang paling tampan elu amnesia apa begemana?"

"Maksud lo?" tanya Arjun.

"Katanya kagak boleh deket-deket, pegang-pegang sama orang laen apalagi temen kampus Abang," ucap Radha jengah.

"Astoge nih anak pinternya kebangetan. Gue nyuruh begono untuk orang yang tiba-tiba deketin elu maemunah. Kalau gue yang ngenalin sendiri kagak perlu begono. Paham adek gue?" ucap Arjun.

"Oh seperti itu?" ucap Radha polos.

"Serah lo serah!!"

Mendengar ucapan dan nada berbicara Arjun yang seperti itu membuat Radha tertawa. Ia melirik teman Arjun dan kemudian meredakan tawanya. Radha mengulurkan tangannya ke arah Rio yang katanya temannya Arjun.

TBC

SEMARANG, 30 JANUARI 2021

Krisnaku [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang