KRISNAKU • DUA PULUH DUA

223 20 16
                                    

Krisna dan Rio mempersiapkan diri mereka masing-masing. Sedangkan Ivan? Dia tertidur setelah mengomel panjang di atas tempat tidurnya. Bahkan dalam tidur sesekali Ivan mengomel membuat Rio dan Krisna yang sedang memeriksa kamarnya menghela napas.

"Gini amat punya adek," ucap Krisna.

"Adek lo tuh," ucap Rio yang membuat Krisna memutar kedua bola matanya.

"Adek lo juga elah," ucap Krisna.

Mereka menutup pintu kamar Ivan dengan pelan agar tidak membangunkan sang empu yang sedang asik tertidur. Mereka berjalan beriringan ke ruang game atau ruang random untuk mereka bertiga. Krisna duduk di sofa sembari bermain ponsel miliknya sedangkan Rio tengah asik memegang stik ps.

"Lo yakin mau go publik?" tanya Rio yang tengah fokus dengan ps miliknya.

"Disuruh Ayah Bang, jadi siap ga siap ya harus siap," jawab Krisna dengan menghela napas pelan.

"Emang lo udah nemu temen yang baik? Kagak dibully lo? Lo baik-baik aja kan?" tanya Rio berturut-turut.

"Udah bang, kalau masalah dibully awalnya iya tapi sekarang ga dan gue baik-baik aja kok santuy Bang," ucap Krisna.

"Kagak dibully? Serius? Karna apa?"

"Radha," ucap Krisna dengan senyum yang membuat Rio menghentikan aktivitasnya bermain ps dan menghampiri Krisna.

"Cewe? Jangan bilang lo suka sama dia," tebak Rio.

"Suka? Gue kagak tau Bang yang jelas dia kagak malu kalau jalan sama gue," ucap Krisna.

"Oh ya? Udah tau elu yang sebenarnya paling," ucap Rio yang dijawab gelengan kepala oleh Krisna.

Cklek

"Bang jadinya gimana? gue kagak tau karna ketiduran hehehehe," ucap Ivan sembari memasuki ruangan tersebut.

"Diurus Bunda sama Ayah," ucap Rio.

"Oh," ucap Ivan kemudian berjalan mendekat dan tiduran di atas karpet bulu yang berada di depan sofa yang diduduki oleh Krisna dan Rio.

"Jadi seistimewa apa Radha?" tanya Rio yang membuat Ivan mengangkat satu alisnya.

"Radha? Cewe yang sekolah di SMA kita? Cewe bar-bar yang tingkahnya kek jin iprit itu?" tanya Ivan yang sedetik kemudian mendapatkan lemparan bantal di wajahnya dari Krisna.

Bukk

"Yaelah napa lo Bang? Emang bener kan Radha begitu," ucap Ivan.

"Kalau kagak ada Radha bisa jadi perkedel lo sama tuh preman-preman," ucap Krisna.

"Preman? Dia cewe yang naek moge?" tanya Rio.

"Lo tau dari mana?" tanya Krisna.

"Waktu itu gue yang jemput Ivan ketemu tapi dia cuma bilang titidj aje," jawab Rio.

"Tapi dia baik yeu kelihatannya Bang?" tanya Ivan.

"Dih emangnya elu ada bukti?" tanya Krisna.

"Buktinya waktu gue ke SMA gue iseng lewat kantin dan dia nyuapin elu makan Bang. Kagak kepaksa tuh dia nyuapin lo tapi kek dari hati," ucap Ivan.

"Ha?! Lo minta disuapin?! Gila bayi gede hahaha!!" kaget Rio.

"Ck biarin lah emang kapan lagi Bang Krisna bisa disuapin sama cewe yang care begono," ucap Ivan.

"Eh namanya sapa gue lupa," ucap Rio.

"Radha, Radha Shima Andaru," ucap Krisna.

"Kok namanya sama kek temen gue," ucap Rio.

"Cewe juga Bang?" tanya Ivan.

"Kagak," balas Rio.

"Dih emang kapan nih Bang Rio punya temen cewe?" ucap Krisna yang membuat Ivan, dan Rio terkekeh.

"Iye ya Bang. Yang ada cowo semua, jangan-jangan Bang Rio moho yeu?!" ucap Ivan.

"Ngawur lo!! Gini-gini gue masih waras suka sama cewe elah!!" bantah Rio ngegas yang membuat Ivan kicep dan Krisna yang tertawa terbahak-bahak.

"Emang nama temen lo sapa?" tanya Krisna setelah tawanya reda.

"Arjun Shima Andaru," jawab Rio.

"Eh iye yeu kok sama namanya. Jangan-jangan Radha istrinya Arjun?!" ucap Ivan ngawur yang membuat Rio dan Krisna menatapnya tajam.

"Otak lo abis kepentok apaan?" tanya Rio malas.

"Ngawur ae dari tadi lo kalau ngomong," sinis Krisna.

"Aelah kan gue cuman nanya ngasal aje," ucap Ivan malas.

Drtt drtt

Getaran dari ponsel Krisna membuat ketiga orang tersebut terdiam namun sedetik kemudian Krisna membelakkan kedua bola matanya.

"Wehh Radha vc gue!!" ucap Krisna.

"Yaudin angkat lah," balas Rio malas.

"Eh iya juga ya," ucap Krisna.

Saat Krisna akan mengangkatnya tiba-tiba suara intrupeksi dari Ivan membuat Krisna menghentikan jarinya yang akan menjawab panggilan vidio dari Radha.

"Eh Bang jangan diangkat!! Elu kan disekolah culun!!"

Segera Krisna berlari ke kamarnya mengambil kacamata dan membuat rambutnya klimis persis anak culun kemudian kembali lagi ke ruang random tersebut.

"Duh ngakak gue liat adek gue begini!!" ucap Rio dengan tawa yang sudah meledak.

"Aelah tawa mulu lo Bang," ucap Krisna malas dengan memutar kedua bola matanya.

Krisna mengambil ponsel miliknya dan mengangkat panggilan vidio dari Radha.

"Halo," ucap Krisna ketika panggilan tersebut tersambung, sedangkan Ivan dan Rio mereka bungkam dan mendengarkan percakapan antara Krisna dan Radha.

'Panjang umur tuh si cewe sok jagoan. Baru aja diomongin sekarang nelpon abang gue,' batin Ivan.

"Krisna lo kagak masuk sekolah nape?" tanya Radha dengan suara serak dan sumbangnya karena flu.

"Krisna sakit," ucap Krisna dengan suara yang dibuat-buat seperti bocil.

Membuat Ivan dan Rio yang mendengarnya membuat gerakan ingin muntah.

"Sakit? Maaf ya gegara kemaren ya pasti?" ucap Radha.

"Engga kok, Krisna sakit karna telat makan," ucap Krisna.

"Lain kali jangan telat makan, kalau lo sakit kasian orantua lo, mereka khawatir sama lo nanti terus juga elu punya abang atau adek ga?" ucap Radha.

"Krisna punya abang sama adek," jawab Krisna.

"Nah apa mereka ga khawatir juga sama lo? Walaupun mungkin mereka ga nunjukkin perhatiannya tapi gue yakin mereka pasti khawatir sama lo. Jadi kalau Krisna laper makan ya jangan ditahan. Paham?" nasihat Radha.

"Iya Krisna paham," ucap Krisna yang membuat Radha tersenyum.

Rio yang kepo siapa orangnya mengintip video call adiknya kemudian keningnya mengernyit. Ia seperti pernah melihat Radha, tapi dimana?

"Radha sakit?" tanya Krisna.

Sebenarnya dari awal ia sudah ingin bertanya hal itu karena suara Radha yang sumbang, mata yang biasanya memancarkan sorot jahil atau gembira sekarang sayu, ditambah hidung yang memerah.

"Cuma flu biasa," jawab Radha santai.

"Cuma? Saran gue khawatirkan diri lo sendiri baru khawatirin orang lain," ucap Krisna dengan suaranya yang berat seperti biasanya, tidak seperti tadi yang dibuat-buat.

Ivan dan Rio menaikkan satu alisnya kala mendengar suara Krisna yang tidak dibuat-buat. Sedangkan dipanggilan vidio Radha mengerjapkan matanya berkali-kali karena mendengar suara milik Krisna yang berbeda dan juga ia tidak seperti bocil namun seperti seorang lelaki yang sebenarnya.

TBC

SEMARANG, 30 JANUARI 2021

Krisnaku [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang