KRISNAKU • DUA PULUH ENAM

201 16 5
                                    

"Ah lo mah sama aja!! Kirain elu muji karna gue cantik, au ah gue bete," ucap Radha yang kemudian menelungkupkan kepalanya diatas meja.

Dewi dan Alfa masih sibuk dengan tawanya sedangkan Krisna dengan polosnya hanya menonton saja. Tapi lama-kelamaan tawa Dewi, dan Alfa mereda kemudian berhenti. Dan mereka berdua mengernyit dahi kala melihat napas Radha yang teratur dan suara mendengkur pelan.

"Gila tuh bocah tidur lagi?" ucap Alfa speechless.

"Aelah lu kek kagak tau Radha aje gimana. Diakan kalau tidur kek hewan hibernasi bisa tidur selama apapun," ucap Dewi.

"Btw Na tumben tas lo isinya penuh, bawa apa aja lo?" tanya Dewi.

"Astaga Krisna hampir lupa!!" ucap Krisna sembari memukul pelan keningnya dan membuka tas punggung miliknya.

Krisna mengeluarkan barang tersebut dari dalam tasnya yang membuat Dewi dan Alfa menaikan satu alisnya sedangkan Radha entahlah ia sudah berada di alam mimpi yang mana ia tidak tau.

"Itu apaan?" tanya Dewi sembari mengambil satu.

"Lah elu ultah hari ini?" tanya Dewi terkejut kala melihat undangan yang diambilnya dan dibawa Krisna adalah undangan ulang tahun.

"Iya Krisna ulang tahun hari ini," ucap Krisna polos sembari menganggukan kepalanya.

"HBD YA KRISNA!!" ucap Alfa sembari menepuk pelan bahu.

"Makasih Alfa," ucap Krisna yang dijawab anggukan oleh Alfa.

"HBD KRISNA!! SEMOGA APA YANG DISEMOGAKAN TERSEMOGAKAN YA!!" ucap Dewi ribut sendiri.

"Maksud omongan lo apaan elah? Belit-belit kek belut aje," ucap Alfa malas.

"Ish biarin serah gue lah!!" balas Dewi sengit.

"Makasih Dewi," ucap Krisna dengan senyum manisnya.

"Oh ya btw kenapa undangannya banyak? Elu mau ngadain pesta terus ngundang satu kelas?" tanya Dewi.

"Iya! Krisna mau ngundang temen-temen sekelas untuk hadir di pesta ulang tahun Krisna nanti malam," ucap Krisna riang.

"Yauda yuk gue bantu!!" ucap Alfa.

"Gue juga," ucap Dewi.

Mereka membagi undangan tersebut menjadi tiga. Alfa dan Dewi membagikan undangan tersebut sedangkan Krisna membagikan undangan juga. Bedanya jika Alfa dan Dewi langsung diterima dengan tatapan biasa namun tidak dengan Krisna yang menerima tatapan mencemooh. Setelah selesai membagi undangan Alfa, Dewi, dan Krisna berjalan menuju tempat mereka masing-masing.

"Radha dimana?" tanya Krisna.

Alfa dan Dewi seketika menatap tempat yang terakhir kali mereka terlihat Radha dan yang mereka dapatkan adalah kursi kosong saja membuat Dewi dan Alfa mengerutkan dahi. Alfa dan Dewi memutuskan untuk jongkok, sedetik kemudian mereka tertawa.

"Kenapa?" tanya Krisna.

"Sini deh liat gembel," ucap Dewi sembari menyuruh Krisna untuk ikut jongkok dengan tangannya.

Krisna mengikuti perintah Dewi untuk jongkok. Krisna menatap Dewi dan Alfa bingung. Sedsngkan Dewi memutar kedua bola matanya kala Krisna tidak menatap bawah mejanya namun menarap dirinya dengan Alfa.

"Ck liat bawah meja lo noh ada gembel," ucap Dewi membuat Krisna menatap bawah mejanya.

Sedetik kemudian kedua bola mata Krisna membulat karena terkejut kala mandapati jika yang tidur di bawah mejanya adalah Radha dengan bantalan tas dan entah mendapat alas koran dari mana. 'Astaga kenapa imut banget sih, karungin boleh ga?' batin Krisna gemas sembari menatap Radha.

"Itu Radha?" tanya Krisna tidak yakin walau di dalam hati ia sangat mengetahui jika itu adalah Radha namun apa daya ia sedang dalam mode sandiwara.

"Iya hahaha!!" jawab Dewi yang kemudian tertawa terbahak-bahak dengan Alfa.

"Bentar-bentar poto dulu abis itu buat jadi pp grup," ucap Alfa yang mengeluarkan ponsel miliknya dan membuka aplikasi kamera kemudian memotret Radha.

"Hahaha nah seep haha!!" ucap Dewi dengan gelak tawa miliknya yang keras membuat Radha terganggu.

"Diem!!" bentak Radha yang tak menakutkan sama sekali bahkan terlihat imut apalagi dengan suara cempreng miliknya yang membuat dirinya sangat imut dan membuat orang jahil sangat suka menjahili dirinya.

"Dih sape lu nyuruh-nyuruh gue diem," ucap Dewi songong.

"Hilih bicit," ucap Radha.

"Astaga misuh, lanjutkan!!" ucap Alfa sembari mengacungkan kedua ibu jarinyanya.

"GILA!!" pekik Radha dan Dewi sembari memutar kedua bola matanya.

Radha masih tetap dengan posisi tiduran di bawah meja sedangkan Krisna, Dewi, dan Alfa sudah duduk di bangku mereka masing-masing.

"Aku wes ora gagas kata luka!!" nyanyi Alfa dengan memukul-mukul meja.

"Wes cukup wingi rak pengin mbaleni!!" sambung Dewi.

"Mario leh mu dolanan ati," sambung Alfa.

"Wes wayahe we kapok mblenjani, udan tangise ati, saiki wes rodo terang, masio isih kadang kelingan, kowe seng tak sayang-sayang, saiki mung cidro loro, pun kadung bekas neng dodo," sambung Alfa dan Dewi berbarengan.

"Terus lanjutannya gimana?" tanya Alfa.

"Gue lupa," jawab Dewi.

"Sama gue juga," ucap Alfa.

Alfa dan Dewi saling pandang kemudian tertawa terbahak-bahak membuat Radha yang tidur di bawah meja merasa terganggu. 'Ish mau tidur aja susah,' batin Radha.

"Ish diem napa sih?!" kesal Radha.

"Dih sensi amat lo, btw lo ntar datengkan ke ultahnya Krisna?" tanya Dewi.

Mendengar ucapan dari Dewi membuat kedua bola mata Radha yang tertutup sepontan terbuka sempurna.

"HA ULTAH?!" pekik Radha.

"Iya Krisna ulang tahun hari ini, ini undangan buat Radha," ucap Krisna sembari memberikan satu undangan yang langsung diterima oleh Radha.

Radha spontan langsung bangkit duduk. Krisna yang tau jika kepala Radha akan membentur meja tangannya ia letakkan di atas kepala Radha sehinga kepentok meja namun tidak sakit. Radha yang merasakan sebuah tangan di kepalanya spontan mendongakan wajahnya.

"Krisna," guman Radha.

"Ya?" jawab Krisna polos.

'Kenapa gue ngerasa bingung banget sih!! Ini gue yang ngerasa Krisna menjelma jadi cowo beneran ape gimana sih astaga!!' batin Radha bingung.

"Woi datengkan?!" ucap Dewi sembari menggebrak meja membuat Radha memekik terkejut dan segera keluar dari kolong meja.

"Dasar upil onta!! Santai aje napa?! Iye gue IKUT puas?!" kesal Radha dengan memekik.

"K-kalau Radha ga mau dateng gapapa kok," ucap Krisna.

"Eh bukan gitu sayang maksudku aku mau datang kok justru aku senang Krisna undang, tadi aku cuma emosi sama Dewi aja kok bukannya dateng ke pesta Krisna karena terpaksa," jelas Radha cepat yang tanpa sadar memanggil Krisna sayang.

"Sayang?!" pekik Alfa dan Dewi bersamaan sedangkan muka Krisna sudah memerah.

"Ha?" ucal Radha.

"Elu sama Krisna pacaran?" tanya Alfa.

"Iya eh engga!!" jawab Radha sembari merutuki dirinya. 'Aelah mulut sama otak kagak kerja sama bege!!' batin Radha kesal.

"Ciee Radha JACIN yeu sama Krisna asek!!" goda Alfa yang membuat muka Radha dan Krisna memerah malu.

TBC
SEMARANG, 02 MARET 2021

Krisnaku [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang