KRISNAKU • DELAPAN BELAS

211 20 2
                                    

"Radha kenapa senyum-senyum?" tanya Krisna.

"Kenapa? Kagak boleh?" bukannya menjawab Radha justru bertanya balik kepada Krisna.

"Boleh kok. Kata Bunda senyum ibadah jadi Radha boleh senyum tapi kata Bunda kebanyakan senyum juga ga boleh nanti bisa jadi orang gila terus di masukin rumah sakit jiwa," jelas Krisna.

Radha memutar kedua bola matanya jengah akan tingkah Krisna. Lebih tepatnya ia sedang malas berdebat dengan Krisna. Radha mendegus kesal kala orang yang mengaku bernama Ivan masih disana seperti orang bodoh yang berdiri dan menatap segala aktivitasnya Radha.

"Elu kenapa masih disini?" tanya Radha sinis.

"Kenapa? Masalah?" tanya Ivan.

"Iye karna gue bawaannya pen nonjok muka lo," ucap Radha yang membuat Ivan tersenyum kecil.

"Dih paling cuma OT atau OMONG KOSONG," ucap Ivan sembari menekan kata OT dan OMONG KOSONG.

Bughh

Radha menonjok muka Ivan tepat dibagian pipi. Ivan yang tidak siap terjatuh karena tonjokan dari Radha yang jujur dibilang kuat juga tidak dan dibilang lemah juga tidak. Namun karena efek dari terkejut dan tidak siap membuat Ivan tersungkur ke bawah mengundang beberapa pekikkan dari orang-orang.

"Awshh gila lo?!" kesal Ivan yang hanya dijawab Radha dengan mengangkat salah satu alisnya.

"Bisa gila kalau Abang gue suka sama nih cewe, yang ada tiap hari gue gelud sana nih cewe," gumam Ivan yang terdengar oleh Krisna dan Radha karena memiliki pendengaran yang tajam dan bagus.

Krisna memandang Ivan dengan tatapan tajam setajam mata pisau yang baru diasah seolah memperingati untuk menjaga ucapannya. Sedangkan Radha tetap cuek bebek, ia asik memakan biskuat coklat yang ia beli tadi. Tanpa disadarinya tatapan yang diberikan Krisna oleh Ivan membuat Alfa mengernyit bingung.

'Gimana bisa tuh cowo natep begono? Kalaupun dia idiot yang ada dia takut,' batin Alfa.

Alfa memperhatikan cara pandang Krisna dan Ivan. Mereka seolah bertukar kata melalui tatapan mereka hingga sebuah suara mengintrupeksi mereka berdua dan membuat Alfa dan Dewi tertawa terbahak-bahak.

"Pandangin teross sampe saling suka terus kawin terus punya anak dehh," celetuk Radha.

Ivan dan Krisna seakan tersadar. Krisna hanya menatap polos Radha sedangkan Ivan menggaruk pipinya namun kemudian ia berteriak karena menggaruk tepat dimana Radha menonjoknya.

"Bodoh," ucap Radha yang membuat Ivan memutar kedua bola matanya.

"Ra kita mau dikantin sampe kapan? Panas elah enak di kelas adem ada acnya," ucap Dewi.

"Kenapa? Make up lo luntur? Foindation lo luntur? Bedak lo luntur? Maskara lo luntur? Mau benerin gincu lo?" tanya Radha beruntun yang kemudian tertawa diikuti dengan Alfa.

"Lah serius Wi elo sekarang begitu? Jamet dong lo hahaha!!" ucap Alfa disela tawanya.

"Enak aja!! Gue kagak pernah pake make up tau!!" bantah Dewi.

"Kagak kek dia noh!!" sambung Dewi sembari menunjuk kakak kelas yang memakai kedurung.

"Buju buset tuh pakai bedaknya berapa ton?" ucap Alfa.

"Astoge itu sih namanya ondel-ondel," ucap Radha.

"Gila bisa begono yeu, muka doang yang putih tapi lainnya kagak. Udah gitu putihnya kebangeten lagi, mana seragamnya ketat banget. Kalau semok atau seksi sih ga masalah lah ini tepos depan belakang rata astaga," ucap Dewi yang diangguki oleh Radha dan Alfa.

"Gila!! Mending punga gue. Walau kagak besar yang penting gue masih punya kagak kek tu kakel. Tapi yang paling seksi tuh punya Radha noh beuhh kalau anak cowo liat bikin ngiler," sambung Dewi yang mendapatkan pelototan dari Radha sedangkan Alfa yang tertawa terbahak-bahak.

Ivan? Ia seketika memandang Radha dan mengscan tubuh Radha. Krisna yang melihat kelakuan Ivan seketika berdiri dan menginjak kaki milik Ivan. Entah kenapa ia tidak rela jika ada yang menatap Radha atau mengscan tubuh Radha.

"Krisna mau ke kelas," ucap Krisna yang membuat ketiga orang tersebut menatapnya kemudian menganggukan kepalanya.

"Sebenernya elu tuh mau kemana?" kesal Radha karena mendapati Ivan yang mengikuti dirinya.

"Gue mau ke ruang guru tapi kagak tau jalannya," jawab Ivan yang membuat Radha memutar kedua bola matanya.

Pletakk

Radha nenyentil dahi milik Ivan dan kemudian terkekeh pelan. Berbeda dengan Ivan yang memandangnya tajam.

"Makanya jangan bisu. Punya mulutkan?" ucap Radha yang kemudian pergi sembari menarik tangan Krisna.

Ivan menganga dengan perkataan Radha yang seperti itu, sedangkan Alfa dan Dewi yang melihat ekspresi Ivan tertawa terbahak-bahak. Krisna? Ia memasang tampang polos.

"Al lu anter dah nih bocah ke rugu gue mau ke atas," ucap Radha kemudian menarik Krisna ke atas meninggalkan Dewi, Alfa dan Ivan.

"Rugu apaan?" tanya Ivan.

"Ruang guru," jawab Dewi.

"Gue ngikut ke atas yeu," ucap Dewi yang di jawab anggukan oleh Alfa.

Alfa dan Ivan berjalan beriringan ke ruang guru. Alfa berusaha setengah mati untuk menahan mulutnya bertanya kepada Ivan, namun emang dasarnya jiwa kepo tidak bisa diajak kompromi antara mulut dan otaknya.

"Ada hubungan apa lo sama Krisna?" tanya Alfa yang membuat Ivan terdiam.

"Jangan-jangan Krisna pacar lo?!" sambung Alfa yang membuat Ivan menggeplak kepalanya.

"Pala kau pacar!!! Krisna abang gue bambamk!!" ucap Ivan kesal.

"APA?!!" teriak Alfa keras yang membuat Ivan merutuki dirinya sendiri.

'Hadehh bener kata keluarga gue kalau gue kagak bisa jaga rahasia karena selalu keceplosan. Mati gue kalau sampe nih cowo nyebarin tuh fakta,' batin Ivan.

"Pantes aja gue ngerasa Krisna ga sepenuhnya idiot lagian cuma orang-orang dengan mata katarak yang tidak bisa melihat kesamaan antara kalian berdua. Ya walau Krisna lebih unggul bibitnya daripada lo hahaha!!" ucap Alfa yang kemudian tertawa membuat Ivan mendegus kesal.

"Ck cerewet lo!! Dahlah pokoknya jan sampe elu sebarin tu fakta," ucap Ivan yang dijawab anggukan kepala oleh Alfa.

✨✨✨

Di dalam kelas Radha mencoba tidur di atas meja sedangkan Krisna membaca buku. Tak butuh waktu lama baginya untuk tertidur dan akhirnya Radha tertidur dengan mulut sedikit terbuka. Krisna yang merasa Radha sudah tertidur menatap lekat Radha dan menyunggingkan senyum tipis kala melihat posisi tidur Radha yang menurutnya sangat imut. Ia memperhatikan sekitar dan mendapati kelas yang sepi hanya ada mereka berdua karena murid yang lain ke kantin atau bermain futsal atau sedang gibah di kelas IPS atau bahkan berdandan.

Krisna mengelus rambut panjang Radha dengan pelan. Tangannya beralih ke pipi tembem Radha yang putih dan kenyal. Krisna mencubit pelan pipi Radha membuat sang empu terganggu dan mulutnya seketika berdumel. 'Tidur saja lo masih bisa cerewet,' batin Krisna dengan kekehan kecil.

TBC

SEMARANG, 30 JANUARI 2021

Krisnaku [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang