KRISNAKU • DUA PULUH EMPAT

196 18 0
                                    

Flasback on

Saat itu karena Ivan dan Krisna tidak mau menemani Ayah keluar jadi Rio yang menemani Ayah keluar memeriksa rumah kontrakkan milik Ayah. Pukul tujuh malam mereka mendatangi kontrakkan tersebut. Sebenarnya tidak ada yang menakutkan hanya saja daerahnya yang sepi membuat sedikit merinding.

"Astaga kenapa lampunya ga di nyalain sih?!" kesal Ayah.

Rio yang masih menatap sekitar seketika memusatkan pandangannya ke rumah itu dan mendapati jika lampu rumah mati semua dan benar-benar terlihat sangat gelap. 'Persis di pilem-pilem, ada kejadian apa yeu entar ga sabar aing!!' batin Rio bersemangat.

Rio menunggu di belakang Ayahnya dengan tenang. Setelah beberapa menit Rio melihat Ayahnya diam saja membuat Rio mengernyitkan dahi.

"Ayah ngapain?" tanya Rio.

"M-mau buka pagarnya," jawab Ayah.

"Yauda buka," ucap Rio.

"Kamu aja yang buka," perintah Aya yang dibalas anggukan oleh Rio.

Rio mendekat ke pagar rumah yang digembok membuat Rio menunggu sang Ayah memberikan kuncinya namun yang ia dapatkan sungguh di luar pemikirannya. 

"Ngapain kok diem aja? Buruan buka!" ucap Ayah.

"Ck gimana mau buka kalau Ayah ga ngasih kuncinya, di gembok ini lho," ucap Rio sembari menunjukkan gembok yang mengunci pagar.

"Oh Ayah lupa," ucap Ayah santai tanpa beban membuat Rio hanya menghela napas.

"Nih kuncinya," ucap Ayah sembari memberikan kunci setelah merogoh kantong celananya.

Rio membuka pagar tersebut kemudian ia memberikan kunci rumah tersebut kepada Ayah dan Ayah menerimanya.

"Yauda Ayah buka pintunya," ucap Rio yang melihat Ayahnya hanya diam saja.

"Ya kamu yang buka!!" ucap Ayah sewot membuat Rio menaikkan salah satu alisnya.

"Loh kok Rio yang buka? Rio ga tahu gimana dalamnya Ayah, ntar kalau Rio rusakin Ayah marah," ucap Rio.

"Ck yauda biar Ayah yang buka," ucap Ayah kemudian membuka pintu rumah.

Cklek

Terdengar suara pintu terbuka dengan menggema di dalam rumah dan ketika pintu terbuka disambut dengan kegelapan rumah yang membuat bulu kuduk merinding termasuk Ayah namun tidak dengan Rio.

"Rio cepet cari saklarnya gih," ucap Ayah sembari perlahan masuk ke dalam rumah. 

"Oke!!" jawab Rio menyusul Ayahnya masuk ke dalam rumah.

Mereka mencari dimana letak saklar lampu dengan seksama dan bodohnya tanpa menghidupkan lampu yang berada di ponsel milik mereka.

Brakk

Tiba-tiba pintu rumah menutup sendiri dengan kencang.

"Aaaaa!!!" teriak Ayah dengan keringat mulai bercucuran dari dahi Ayah.

"RIO KAMU DIMANA?!" teriak Ayah.

"Disini Ayah," ucap Rio.

"Aaaa!!!" teriak Ayah karena terkejut.

Rio di belalang Ayah persis dengan senter dari ponsel yang diarahkan ke wajahnya dari bawah membuatnya seperti setan membuat Ayah terkejut dan berteriak.

Krisnaku [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang