KRISNAKU • SEBELAS

232 24 0
                                    

"Cih lemah," ucap Radha remeh.

Ia berjalan ke arah murid baru yang memandang Radha dengan tatapan tidak percaya. Radha tersenyum kecil kala melihat itu.

"Makasih," ucap Radha.

"Untuk apa?" tanya cowo itu sembari membenarkan letak kaca matanya yang tebal.

"Yang tadi," ucap Radha.

"Aku ga lakuin apa-apa," ucap cowo tersebut.

"Yauda abaikan intinya makasih," ucap Radha kemudian pergi keluar kelas untuk menuju ke toilet.

Lucas? Ia sudah dibawa oleh salah satu siswa ke UKS untuk mendapatkan perawatan. Didalan kamar mandi Radha membasuh mukanya dengan air dan menghela napas. Setitik kristal bening jatuh mengalir dari bola mata indah milik Radha ke pipinya yang putih. Awalnya hanya setitik kristal bening namun sekarang yang turun air mata dengan deras hingga Radha sedikit terisak. 'Kenapa setiap gue jatuh cinta sama orang pasti begini, kenapa?,' batin Radha.

Cklek

Radha membuka pintu kelas dan mendapati semua orang tengah menatapnya termasuk guru yang sedang membagikan hasil ulangan dari yang terendah hingga nilai yang tertinggi.

"Dan nilai tertinggi seperti biasa dipegang oleh Radha," ucap guru tersebut.

Radha bangkit dan mengambil kertas terebut dengan malas kemudian kembali duduk ke tempatnya. Dewi memeluk Radha karena keputusan untuk nemukul Lucas membuat Dewi bahagia ralat bukan hanya Dewi namun Alfa juga bahagia.

"Baiklah kalian bisa melanjutkan apa yang tertunda tadi, tapi ingat jangan pulang terlebih dahulu walau seminggu ini kalian free atau jamkos jam kosong dan jangan berkelahi, paham?" tanya guru itu.

"Paham!!" jawab sekelas kompak minus Radha karena ia paham gurunya tengah menyindir dirinya.

"Paham Radha?" tanya guru itu yang membuat Radha memutar kedua bola matanya malas.

"Paham," jawab Radha malas.

Sepeninggal guru tersebut dari kelas Andre selaku murid kelas sebelah yang terkenal karena sering membully orang karena penampilannya atau otaknya. Radha menaikkan satu alisnya kala melihat Andre memasuki kelasnya.

"Mau ngapain dia? Murid sini ada yang bikin masalah?" tanya Radha yang dijawab gedikan bahu oleh Alfa dan juga Dewi.

Radha menatap semua pergerakan dari Andre. Matanya membelak saat nelihat Andre menumpahkan minuman ke arah siswa laki-laki yang diyakini Radha adalag murid baru dan yang tadi membantunya.

"Dia murid baru?" tanya Radha kepada Alfa dan Dewi.

"Iye dia murid baru kemaren yang gue bilangin kemaren. Cakepkan? Sayang idiot Ra," ucap Dewi yang mendapat jitakkan dari Alfa.

"Emang kemaren dia bikin masalah?" tanya Radha ketika melihat Andre yang semakin membully cowo itu.

"Kagak," jawab Alfa yang membuat Radha bangkit.

Brughh

Radha melempar botol plastik yang sudah kosong ke arah Andre dan pas mengenai kepalanya membuat sang empu menatap sekitar untuk mencari pelakunya. Andre tersenyum kala mengetahui jika yang melemparnya adalah Radha.

"Ada masalah apa lo sama murid baru?" tanya Radha berjalan mendekati mereka dan duduk di meja dengan mengangkat salah satu kakinya di meja yang lain.

"Engga ada kok sayang," jawab Andre.

Srakk

Radha menarik kerah seragam Andre dan menatap Andre tajam.

"Gue tanya ada masalah apa lo sama murid baru?" tanya Radha penuh penekanan.

"Woahh calm down girl, i'm just little playing maybe," ucap Andre yang menyulut emosi Radha.

Brughh

Radha mendorong Andre dengan keras. Beruntung Andre dapat menyeimbangkan badannya jika tidak maka ia sudah terjatuh dan akan membuat malu yang pasti. Ia menatap Radha sinis.

"Ada urusan apa lo sama gue? Lo mau gantiin dia sebagai bullyan gue?" tanya Andre.

"Lo mau tau ga rasanya di bully?" tanya Radha yang dijawab Andre dengan menaikkan salah satu alisnya.

"Lo akan rasain mulai besok," ucap Radha dengan senyum devil.

Radha menggenggam tangan murid baru tersebut dan kemudian menariknya untuk pergi keluar kelas. Tak lupa Radha menyenggol bahu Andre. Di koridor banyak yang menatap Radha dengan murid baru tersebut namun Radha cuek. Mereka berhenti di depan kamar mandi laki-laki.

"Masuk lo," ucap Radha memandang murid baru tersebut.

"Aku? Tapi aku ga belet kencing atau poop," ucapnya.

"Masuk terus lepas baju lo terus jangan kemana-mana. Gue pergi bentar," ucap Radha.

Radha meninggalkan murid baru tersebut dan setelah menghilang di belokan ia segera berlari menuju ke koperasi sekolah untuk membeli seragam karena Radha kali ini tidak membawa kaos kedodorannya.

"Pak atasan seragam satu Pak," ucap Radha.

"Oh ya, bentar neng bapak ambilkan," ucap penjaga koperasi tersebut.

"Eh seragam cowo ya Pak," ucap Radha yang diangguki oleh penjaga koperasi tersebut.

"Yang ukuran berapa neng?"

"Duh berapa ya pak. Gue ga tau, emang adanya apa aja?" tanya Radha.

"Ukuran S, L, XL, XXL, XXXL, XXXXL itu ukurannya neng."

"Hm liat yang XL, sama XXL Pak."

"Ini neng."

Radha membuka kedua seragam tersebut dan setelah sedikit pertimbangan ia memilik yang XXL karena tubuh siswa baru tersebut yang besar dan nyaman. Seketika Radha berpikir apakah nyaman jika ia memeluknya? Namun segera menggelengkan kepalanya karena berpikiran menyimpang.

"Yang XXL aja Pak. Berapa?" tanya Radha.

"Lima puluh ribu neng."

"Ini Pak," ucap Radha sembari memberikan satu lembar uang lima puluh ribu dan menyambar seragam tersebut kemudian pergi menuju ke toilet.

"Woi murid baru!!" teriak Radha saat sudah sampai di toilet namun tidak ada jawaban membuat Radha mengernyit bingung.

"Nyari sapa lo?" tanya Adi teman kelas lain Radha yang lumayan dekat dengan Radha.

"Murid baru," jawab Radha.

"Gue cek coba di dalem," ucap Adi yang diangguki Radha.

"Kagak ada sapa-sapa di dalem Ra," ucap Adi yang membuat Radha mengernyit bingung.

"Serius? Kagak boong lo?" tanya Radha memastikan.

"Yaelah ngapain juga sih gue bohong sama lo," kesal Adi sembari memutar kedua bola matanya.

"Yaudin makasih yeu!!" ucap Radha kemudian pergi menuju kelas.

Cklek

Radha membuka pintu kelas dan mendapati murid baru tersebut yang sedang membaca novel membuat Radha mengelus dada. 'Sabar Ra sabar,' batin Radha.

"Heh gue udah bilang nunggu di toilet napa disini elah," dumel Radha kepada murid baru tersebut.

Radha menaikkan satu alisnya kala tak mendapati jawaban atau respon dari murid baru tersebut membuatnya menurunkan buku bacaan dari hadapannya dengan jari tangannya.

"Heh gue nanya ke elu bambamk," ucap Radha.

"Kamu nanya ke aku?" tanya murid baru tersebut.

"Iye bambamk," ucap Radha memutar kedua bola matanya.

"Maaf aku pikir kamu nanya ke orang lain karna kamu ga nyematin namaku disana, dan namaku bukan bambamk tapi Krisna," ucap murid baru tersebut yang bernama Krisna sembari menggaruk kepalanya.

TBC

SEMARANG, 30 JANUARI 2021

Krisnaku [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang