Mendengar kalimat Radha membuat teman-teman sekelas tertawa sedangkan pengawas tersebut menghela napas. Benar bukan jika Radha menguras emosi dan menipiskan kesabaran?
"Tidak. Lebih baik kamu segera kerjakan sebelum Bu Rita menendang kamu sampai ke Antartika," ucap Bu Rita.
"Wihh estetik ik," ucap Radha.
Radha mengambil dan kemudian duduk di bangku sesuai dengan no urut milknya. Ia membaca soal no pertama dan mengerjakan dengan serius hingga mencapai soal yang ke dua puluh lima dari tiga puluh soal Radha mulai merasa bosan.
Ia mengedarkan pandangannya kesekeliling ruangan. Radha mendapati ada yang menyontek dengan kertas, ada yang sibuk mengerjakan, ada yang melamun dan ada juga yang tertidur dengan sangat-sangat nyenyak. Radha tersenyum semua berjalan kondusif bagi guru tapi inilah saat yang Radha tunggu tunggu yaitu membuat suasana onar.
"WOI JAWABAN NO DUA ENAM SAMPE TIGA PULUH APAAN?!" teriak Radha dengan santai yang membuat penghuni kelas terkejut hingga yang tertidur sekarang terbangun.
Bu Rita memandang Radha tajam. Selalu seperti ini mengacaukan suasana kondusif menjadi kacau balau yang menguntungkan jika menyontek. Bu Rita menghela napas pelan dan mencoba meredam emosinya karena tingkah Radha. Walau pembuat onar dia juga anak emas karena otaknya. Seberat apapun guru memberikan hukuman hingga menyita waktu namun jika dihadapkan soal nilai Radha selalu memuaskan.
"Kerjakan soal di depan," ucap Bu Rita menyuruh Radha.
"Nghogey Bu," jawab Radha kemudian berjalan ke depan.
Ia membaringkan tubuhnya kebawah atau tengkurap. Ia mulai serius mengerjakan soal sedangkan Bu Rita mengelus dada karena kelakuan Radha yang sangat ajaib.
"Radha duduk yang benar!!" perintah Bu Rita.
"Aelah ntar dulu Bu. Nanggung Bu tiga soal lagi," ucap Radha.
"Radha!!"
"Ya itu nama saya Bu, kenapa?"
"Duduk Radha!"
"Kalau duduk ntar waktu Radha numpuk ke kantin yeu Bu."
"Iya iya!! Sekarang duduk!!"
"Nghogey," jawab Radha kemudian duduk.
Bu Rita menghela napas lega kala Radha menuruti perintahnya. Namun Bu Rita memutar kedua bola matanya kala melihat Radha bangkit dan berjalan ke arahnya.
"Nih Bu dah selesai," ucap Radha sembari menyerahkan lembar jawaban dan soalnya.
"Papay Bu!!" sambung Radha sembari mengambil tas selempang miliknya dan pergi dari ruang kelas.
Bu Rita mengelus dada melihat kelakuan Radha yang mengerjakan soal semua ini dalam waktu tiga puluh menit sedangkan masih ada tiga puluh menit tersisa Radha tidak memeriksa kembali jawaban yang Radha jawab.
✨✨✨
Radha berjalan santai menuju SMA untuk ke kantin karena ia rindu kantin SMA. Kenapa tidak di kantin SMP? Jawabannya karena makanan SMP porsinya lebih sedikit dari SMA tapi harganya sama jadi Radha memilih ke kantin SMA supaya ngirit.
Radha duduk disalah satu kursi di kantin yang kosong. Ia menaruh tas selempang kecilnya yang berisikan dompet, ponsel, dan kunci motor saja. Radha membuka ponselnya dan tidak mendapatkan sesuatu yang menarik disana. Ia meletakkan ponselnya dan berjalan memesan makanan.
"Bu makanannya adanya apa aja?" tanya Radha.
"Ada semua neng, cuma gorengannya lagi ada tahu bakso aja yang lain belom digoreng," jawab Ibu kantin tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Krisnaku [END] ✔
RomanceRadha sangat nyaris sempurna namun apa yang terjadi jika Radha yang nyaris sempurna bertemu dengan Krisna. Apa yang akan Radha lakukan? Lalu bagaimana hubungan mereka? Bagaimana reaksi Radha saat mengetahui siapa Krisna sebenarnya? Untuk mengetah...