KRISNAKU • LIMA BELAS

226 20 0
                                    

Didalam kamar, Krisna teringat akan pertemuan pertamanya dengan Radha dan juga cara gadis tersebut yang kasar namun bermaksud baik. Satu-satunya dikelas yang tidak memandang dirinya sebagai orang idiot dan yang membuatnya diterima di kelas walau belum sepenuhnya.

Flasback on

Krisna memasuki sekolah milik Ayahnya banyak pasang mata yang memandangnya sinis. Semenjak ia memperkenalkan diri dengan tampang idiotnya membuat ia terkenal dan dipandang sinis bahkan dipandang rendah. Ingin sekali Krisna menghajar mereka yang merendahkan dirinya. Mereka tidak berpikir bahwa itu bisa membuat orang trauma dan memiliku masalah psikis.

Saat membuka pintu kelaspun Krisna juga mendapatkan hal yang sama. Berbeda sebelum ia mengenalkan dirinya. Ia mendapatkan tatapan memuja dari beberapa orang namun yang ia dapatkan sekarang adalah pandangan sinis dan meremehkan. Karena tidak ingin memperdulikan mereka, Krisna membuka tas miliknya dan membaca novel yang kemarin ia beli dan merupakan rekomendasi dari seorang gadis yang membuat Krisna tidak bisa melupakannya.

Saat sedang asik membaca novel tersebut tiba-tiba pintu kelas dibuka secara kasar.

Brakk

Krisna mengerjapkan matanya berkali-kali dan memastikan bahwa gadis yang memasuki ruang kelasnya bukan hanya ilusi semata. Dan benar!! Dia nyata!! Dia gadis yang tidak bisa dilupakan oleh Krisna. Karena asik melamun membuatnya tidak sadar bahwa gadis tersebut tengah berdebat dengan seorang laki-laki yang ia yakin adalah kakak kelas.

"Dari kelakuan lo. Inget lo disini adek kelas dan lo harus nurutin dan membenarkan apa yang kakak kelas ucapkan."

"Oh ya? Kenapa harus? Emang lo siapa? Cuman kakak kelas aja belagu."

"Gue kakak kelas lo!!"

"Lo ngasih gue duit? Ngasih gue makan? Ngidupin gue? Lahirin gue? Ngandung gue? Nampung gue? Kagak kan? Jadi jangan sok ngatur deh lo."

"Dasar adek kelas belagu!!"

"Udah mending kakak kembali ke kelas," sela Krisna karena tidak tahan dengan keadaan tersebut.

Krisna merutuki bibirnya yang melontarkan kalimat tersebut. Ia takut jika kedok ia pura-pura idiot akan terbongkar. Namun yang terjadi membuat Krisna terkejut dan sekejap ia menormalkan ekspresinya.

"Urusan lo sama gue bukan sama dia," ucap gadis tersebut menghalangi jalan kakak kelas laki-laki tersebut.

Mereka berdebat hingga gadis itu menonjok laki-laki tersebut, bahkan membuatnya pingsan. Sungguh gadis yang tangguh dan kuat. Ntah kenapa Krisna semakin penasaran dengan gadis tersebut. Selesai perdebatan dan perkelahian itu kelas kembali seperti semula seolah tidak terjadi apa-apa.

Krisna memandang gadis itu dengan tatapan tidak percaya karena gadis itu menghampiri dirinya bahkan ia tersenyum kecil.

"Makasih," ucap gadis itu.

"Untuk apa?" tanya Krisna sembari membenarkan letak kaca matanya yang tebal agar penyamarannya tidak gagal.

"Yang tadi," ucap gadis itu mengingatkan walau sebenarnya Krisna ingat dan paham.

"Aku ga lakuin apa-apa," ucap Krisna pura-pura polos.

"Yauda abaikan intinya makasih," ucap gadis itu kemudian pergi keluar kelas.

Namun itu tidak berjalan mulus karena lagi-lagi siswa yang kemarin membully dirinya datang kembali. Krisna mengetahui nama siswa tersebut adalah Andre dari nama di seragamnya.

Alasan Andre membully dirinya karena ia merasa tertandingi oleh wajah Krisna namun ketika mengetahui jika Krisna idiot Andre justru membully dirinya. Krisna menahan napas kala dirinya disiram dengan air yang berbau tidak sedap ini.

'Gue bakal bales kelakuan lo!!' batin Krisna emosi.

Brughh

Krisna melihat gadis itu melemparkan botol kosong ke arah Andre dan sedikit cekcok bahkan gadis tersebut mengancam. Setelah itu ia menarik Krisna untuk pergi dari sana menuju ke toilet laki-laki.

'Mau ngapain?' batin Krisna bertanya.

"Masuk lo," ucap gadis itu memandang Krisna.

"Aku? Tapi aku ga belet kencing atau poop," ucap Krina seperti orang idiot.

"Masuk terus lepas baju lo terus jangan kemana-mana. Gue pergi bentar," ucapnya.

Setelah menguncapkan itu gadis tersebut pergi begitu saja. Setelah melihatnya hilang di belokan, Krisna pergi darisana menuju ke kelas. Ia masuk kedalan kelas dan melanjutkan aksinya membaca novel. Namun baru saja ia membalikkan halamannya terdengar pintu kelas yang terbuka.

Cklek

Gadis itu membuka pintu kelas dan memandang Krisna sembari mengelus dada membuat Krisna menahan tawanya.

"Heh gue udah bilang nunggu di toilet napa disini elah," dumel gadis itu yang membuat Krisna gemas karenanya.

Krisna sengaja tidak menjawabnya. Ia dapat melihat gadis itu menaikkan satu alisnya kala tak mendapati jawaban atau respon dari dirinya dan membuatnya menurunkan buku bacaan dari hadapanku dengan jari tangannya.

"Heh gue nanya ke elu bambamk," ucap gadis itu yang Krisna yakin ia kesal.

"Kamu nanya ke aku?" tanya Krisna polos.

"Iye bambamk," ucap gadis itu memutar kedua bola matanya.

"Maaf aku pikir kamu nanya ke orang lain karna kamu ga nyematin namaku disana, dan namaku bukan bambamk tapi Krisna," ucap Krisna sembari menggaruk kepalanya.

Setelah itu gadis tersebut sibuk membalas ucapan gadis lain yang mengatai Krisna idiot. Bahkan ia tak memperdulikan yang lain dan menarik tangan Krisna. Ia menyuruh Krisna berganti atasan dan yang membuat Krisna speechless adalah ia membelikan atasan seragam. Tanpa babibu Krisna menggantinya dan segera keluar.

"Udah," ucap Krisna yang membuat gadis itu menatap kearahnya kemudian berdecak kesal.

"Pakai seragam aja kagak becus lo," ucap gadis itu sembari membenarkan kerah seragam milik Krisna.

Deg deg deg

Ntah kenapa jantung Krisna serasa ingin lepas dari tempatnya dan kakinya juga serasa seperti jelly.

"Nah sekarang udah rapi lo. Tinggal semprot parfum biar bau lo wangi," sambung gadis itu kemudian mengambil parfum kecil yang selalu dibawanya di saku rok.

"Makasih hm-"

Ucapkan Krisna berhenti karena bingung, siapa namanya. Untung saja gadis tersebut peka dan menguncapnan siapa namanya.

"Radha," ucap gadis itu memeotong ucapan Krisna.

'Ah jadi namanya Radha? Nama yang cantik secantik orangnya. Dan nama ini akan gue inget di hati gue,' batin Krisna.

Dan dari situlah ia dan Radha dekat dan itu membuat Krisna bersyukur jika Radha tidak seperti yang lainnya. Jika yang lain memandang Krisna sebelah mata dan memandang meremehkan bahkan rendah, jika Radha memandang Krisna sebagai manusia seperti yang lainnya tanpa membedakan sama sekali dan disitu juga awal mula ia memiliki teman dan diterima walau Krisna tau mereka terpaksa.

Flasback off

"Radha," guman Krisna kemudian tersenyum kecil.

✨✨✨

Setelah berkendara seperti orang kesetanan, ketika sampai rumah Radha segera pergi ke kamar dan tidur tanpa sempat melepaskan seragam yang di kenakannya termasuk dengan kaos kakinya. Radha bahkan melewatkan makan malam dan mandi karena sangat mengantuk.

TBC

SEMARANG, 30 JANUARI 2021

Krisnaku [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang