KRISNAKU • DUA PULUH LIMA

204 18 2
                                    

"Selangkah kamu keluar dari kamar novelmu Mama bakar!!" teriak Mama ketika Radha hampir keluar dari pintu rumah membuat Radha seketika berlari ke meja makan.

"Aelah giliran novel apa aja di lakuin," ucap Arjun.

"Biarin lah, emang kanape? Kagak terima? Gelud yuk!!" ucap Radha yang membuat Arjun berdecak.

'Punya adek gini amat kagak ada waras-warasnya,' batin Arjun.

"Radha berangkat dulu ya semua, papay!!! Luf you all!! Jan rindohh dakuu," ucap Radha dengan nada alay di akhirnya.

"Aku jijik sama kamu neng jijik!!!" teriak Arjun histeris.

"Alay!!!" ucap Radha, Mama, dan Papa bersamaan membuat Arjun memutar kedua bola matanya.

"Udahlah Arjun juga mau ngampus, pergi dulu Ma, Pa," pamit Arjun yang menyusul Radha setelah berpamitan.

"Punya anak ga ada yang waras," celetuk Papa.

"Orang Papanya juga ga waras," ucap Mama membuat Papa menganga tidak percaya dengan apa yang di ucapkan oleh istrinya tersebut.

✨✨✨

Setelah bertarung dengan angin di jalanan yang sangat kencang karena Radha mengebut akhirnya Radha sampai di sekolah dengan selamat. Beruntung saat sampai disekolah tepat saat gerbang akan ditutup sehingga ia mengklakson sekencang-kencangnya yang membuat pak Satpam dengan malas membukakan pagar sekolah untuk Radha. Dengan cepat ia memarkirkan motornya dan tidak sempat memakai roknya ia segera berlari masuk ke dalam sekolah.

"Aelah kenapa harus telat sih!!" kesal Rahda masuk ke dalam sekolah dengan berlari.

"WOI RADHA!!" teriak Danang ketika melihat penampilan Radha.

"APAAN?! BENTAR ELAH GUE UDAH TELAT MASUK KELAS!!!" teriak Radha yang tetap berlari tanpa memperdulikan teriakan dari Danang dan tanpa meliriknya sama sekali karena fokusnya ia hanya segera masuk kedalam ruang kelas.

"Aelah kenapa kelas gue harus di lantai dua sih nyebelin!!!" kesal Radha.

"Ini lagi kenapa tangga banyak amat seh!! Kalau sampe gue dihukum guru elu yang gue salahin tangga!!" sambung Radha sembari menaiki tangga.

Brakk

Radha membuka pintu dengan kencang yang membuat beberapa siswa dan siswi menatapnya. Mereka menganga tidak percaya karena melihat penampilan Radha yang jauh dari kata rapi sedangkan sahabatnya Dewi dan Alfa sudah tertawa terbahak-bahak. Krisna? Ia hanya memandang Radha polos.

"Elu kenapa buru-buru Ra? Kan jamkos Ra," tanya Briyan.

"Lah kok ga ngabarin sih?!" kesal Radha.

"Lah elu pikun? Gue udah bilang semalem dan elu bahkan nanggapin pertama geblek!!" ucap Briyan.

"Lah serius? Ngibul ya lo?!" ucal Radha.

"Pala kau ngibul, liat hp geblek!!" ucap Briyan membuat Radha seketika mengecek ponselnya.

"Hehehe Briyan ganteng deh," ucap Rahda.

"Hilih bicit, terus ngapain elu lari-lari begono?" tanya Briyan.

"Eh iya ya, gue kenapa ya? Astaga!!" ucap Radha memaki dirinya sendiri karena lupa jika hari ini ia jamkos.

"Lah malah nanya ke gue, waras lo?" tanya Briyan.

Tak memperdulikan ucapan Briyan, dengan kesal Radha berjalan menuju ke tempat duduknya yang juga berjalan kearah para sahabatnya. Alfa dan Dewi mereka berdua masih saja tertawa tidak berhenti-henti. 'Ni anak ngapa ketawa muluk? Obat abiskah? Atau beneran gila!?' tanya Radha dalam hati.

"Astaga Ra lo ngapain nenteng-nenteng helm elah?" tanya Dewi dengan tawa yang sudah mereda.

'Ha? Helm?' tanya Radha kemudian ia menundukkan pandangannya dan terkejut kala mendapati helmnya tersebut.

"Eh astaga!!!" ucap Radha yang sadar jika selama perjalanan ia tidak memakai helm dan helmnya ia tenteng seperti tas.

"Tuh juga kenapa rol rambut masih di rambut lo?" ucap Dewi.

Radha dengan gerakan refleks tangannya langsung berada di atas kepala dan benar saja mendapati rol rambut yang masih diatas sana. Pantas saja Radha merasa lehernya sangat dingin ternyata eh ternyata rambutnya masih di rol.

"Ada beleknya lagi mata lo," ucap Alfa.

'Astaga tenggelamkan aku!!' batin Radha malu. 

"Jangan-jangan lo belom mandi ya?!" tebak Alfa yang membuat Radha menyengir polos tanpa dosa.

"Astoge pantes bau jigong!!" ucap Dewi yang kemudian tertawa dengan Alfa, berbeda dengan Radha yang mendegus kesal dan Krisna yang menatap polos.

"Kagal elah!! Gue kalau tidur kagak ngiler kek elo pada," bantah Radha.

"Dih tau darimana gue ngiler?" tanya Alfa.

"Waktu kemah esempe elo di tenda dan elu tidur terus ngiler di tasnya Dewi," jawab Radha santai sembari melepaskan rol yang berada di rambutnya.

"Enak aja kagak elah!!" bantak Alfa dengan muka memerah menahan malu.

"Aelah sans aje gue juga kadang ngiler kok," ucap Dewi dengan nada pelan sekali.

"Sama gue juga," ucap Radha.

"Lah tadi katanya elo kagak ngiler Ra?" ucap Alfa dengan menaikkan salah satu alisnya berniat menggoda.

"Memang, tapi kalau bener-bener kecapekan gue kadang ngiler dikit," ucal Radha jujur tanpa rasa malu dan bahkan teman-teman yang lain juga dapat mendengar.

"Yain aja deh," balas Dewi.

"Dih sebegitu kahak percayanya sama gue?" tanya Radha.

"Gak!!" ucap Dewi dan Alfa bersamaan.

"Ish lo semua nyebelin!!" kesal Radha dengan mengercutkan bibirnya kesal. 

"Dih ngapain tuh bibir lo monyong-monyongin? Minta cipok? Atau mau keliatan imoet plus cantek?" tanya Alfa.

"Radha cantik? Dih katarak tuh orang yang bilang Radha cantek," goda Dewi membuat Radha semakin cemberut.

"Dasar temen lacnut!!" kesal Radha.

"Dih sensi cuy dia," ucap Dewi.

"Baperan amat neng, tiati kita kagak tanggung jawab lho," ucap Alfa.

"Bodo!!" balas Radha.

"Krisna, gue masih cantikkan walau begini?" tanya Radha tiba-tiba kepada Krisna.

"Radha cantik kok," jawab Krisna.

"Tuhkan gue tuh emang cantik!!" ucap Radha bangga membuat Alfa dan Dewi memutar kedua bola matanya malas melihat kelakuan percaya diri yang dimiliki Radha sudah over.

"Karna kata Bunda semua perempuan itu cantik," sambung Krisna yang awalnya membuat Radha tersenyum manis dan sombong kepada Alfa dan Dewi, sekarang membuat Radha mengercutkan bibirnya ke depan karena kesal.

Alfa dan Dewi sudah tertawa terbahak-bahak mendengar apa yang di lontarkan oleh Krisna tersebut. 'Astaga manisnya!!' batin Krisna gemas karena melihat ekspresi Radha yang sangat menggemaskan.

"Aduh abis di lambungin ke atas di jatuhin ya!!" goda Dewi.

"Sakit ga Ra?" tanya Alfa.

"Sakit dong kan udah bahagai noh tiba-tiba di hempaskan ke bawah sampe di dasarnya," jawab Dewi yang membuat Alfa dan Dewi semakin tertawa terbahak-bahak.

"Diem elah!!" kesal Radha.

"Utu tuu Radha marah niehh!!" ucap Dewi.

"Aduh takut gue!! Tolong!!" ucap Alfa membuat Radha memutar kedua bola matanya malas.

"Ish pokoknya ini salah Krisna!!" kesal Radha.

"Krisna salah apa? Krisna cuma bilang kalau Radha cantik kok, karna kata Bunda semua perempuan itu cantik," ucap Krisna mengulang kalimatnya tadi yang semakin menambah kekesalan Radha.

TBC
SEMARANG, 02 MARET 2021

Krisnaku [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang