KRISNAKU • DUA PULUH SEMBILAN

207 18 8
                                    

"Cie samaan!!" goda Rio.

"Bang elo kok juga jawab saman, apa jangan-jangan elo juga suka sama tuh cewe sok jagoan?" tanya Ivan membuat Krisna terdiam.

Jujur Krisna tidak tau apa yang di rasakannya. Apakah ini cinta, suka, obsesi, sayang, atau hanya sekedar rasa penasaran saja Krisna tidak tau. Krisna diam tidak menjawab pertanyaan dari Ivan membuat Bunda, Ayah, dan Rio mengerti jika Krisna belum menyadari perasaannya dan pasti perasaannya masih abu-abu atau semu.

"Udah-udah dari pada debat mending kita siap-siap ya!! Dua jam lagi dimulai acaranya," ucap Bunda yang diangguki oleh Ivan, Krisna, Rio dan juga Ayah.

✨✨✨

Ditempat lain Radha baru saja selesai mandi dan segera memakai dress berwarna putih selutut dengan aksen pita di tengah dan bahu polos Radha yang terekspos.

Radha mengikat rambutnya setengah dan tak lupa memakai minyak telon, bedak bayi untuk wajahnya, dan tambahan lipgloss di bibirnya membuat bibir pink Radha tampak mengkilat dan cantik membuat siapa saja tergoda.

"Perfect!!" ucap Radha kemudian melihat jam yang menggantung di dinding kamarnya.

"Hm masih ada waktu satu jam lebih dua puluh lima menit," ucap Radha.

Radha mengambil alat yang digunakan untuk mengukir nama di laci meja riasnya. Radha mengambil gelang yang tadi ia minta di belikan oleh Arjun. Radha mengukir nama Krisna di gelang pertama dan mengukir nama Radha di gelang ke dua.

"Nah seep!!!" ucap Radha senang dengan hasil karyanya tersebut.

Radha mengambil kotak berwarna hitam polos yang tadi ia beli saat di mall bersama Dewi. Radha meletakkan kedua gelang di dalamnya tersebut. Ia melirik jam lagi dan kurang satu jam lagi. Radha segera menyambar helm berwarna hitam yang berada tak jauh darinya dan segera memakainya.

"Bang gue pergi dulu pamitin sama Mama sama Papa yeu!!" ucap Radha dengan berlari menuju motornya tanpa memperdulikan balasan Arjun.

Brumm

Radha menghidupkan motornya dan segera pergi dari sana. Radha melajukan motornya menuju toko bunga. Ia turun dari motor dan memasuki toko bunga tersebut.

"Mau cari apa kak?" tanya salah satu pelayan toko.

"Bunga mawar putih ada?" tanya Radha.

"Oh ada kak, butuh berapa kak? Atau mau di rangkai?" tanya pelayan toko bunga tersebut.

"Hm minta tiga tangkai dulu nanti kalau kurang nambah lagi," jawab Radha.

"Baik kak, sebentar ya kak kami ambilkan dulu," ucap pelayan toko bunga tersebut yang dijawab Radha dengan anggukkan.

Radha duduk di kursi tunggu dan memainkan ponselnya, tak lupa Radha mengabari jika Radha akan segera sampai lima belas menit lagi karena ada keperluan terlebih dahulu. Sedangkan Alfa dan Dewi sudah ribut di ponsel karena tinggal dua puluh lima menit lagi acara di mulai dan Radha belum datang sama sekali.

"Ini kak tiga tangkai bunga mawar putih," ucap pelayan toko bunga tersebut sembari menyerahkan tiga tangkai bunga mawar putih.

"Oh iya kak," ucap Radha menerima bunga mawar putih tersebut.

Radha mengambil bunganya saja dan menaburkan kelopaknya di dalam kotak hadiah yang berisi gelang untuk Krisna. Ternyata tiga tangkai masih kurang untuk menutupi. Radha meminta dua lagi dan sudah tertutup semua. Kotak tersebut berisi gelang, kartu ucapan, dan kelopak bunga mawar putih.

"Berapa ya kak?" tanya Radha.

"Dua puluh lima ribu kak," jawab pelayan toko bunga tersebut.

"Ini kak uangnya," ucap Radha sembari memberikan uang pecahan dua puluh ribu satu lembar dan uang lima ribu satu lembar.

"Pas ya kak uangnya," ucap pelayan toko bunga tersebut yang dijawab anggukan oleh Radha.

Radha menyemprotkan parfum ke dalam kotak tersebut sebelum menutupnya ah ralat lebih tepatnya Radha menyemprotkan hair lation untuk bayi ke dalam kotak tersebut sebelum menutupnya. Selesai menyemprotkan hair lation itu Radha menutup kotak dan tak lupa kotak tersebut diikat dengan pita berwarna putih dan Radha menyemprot lagi hair lation di luar kotak tersebut.

Radha tersenyum kala sudah membereskan hadiah tersebut dan memasukkannya ke dalam paperbag berwarna hitam elegan. Tak ingin membuat semua orang menunggu Radha segera menancapkan gasnya dan menuju ke gedung yang sudah tertera di dalam undangan itu. Radha memarkirkan motornya dan segera masuk ke dalam. Namun saat akan masuk ia di cegat oleh seseorang yang memakai jas.

"Nama?" tanya orang itu.

"Radha Shima Andaru," jawab Radha.

"Silahkan masuk," ucap orang itu setelah mencari nama Radha di kertas yang ia pegang.

"Nghogey!!" jawab Radha.

Radha memasuki gedung dan kemudian ia menganga tidak percaya. Apa yang ia lihat sungguh bukan seperti pesta ulang tahun. Bagaimana tidak, seisi gedung berisikan manusia seperti biasa namun pakaian mereka yang membuat Radha menganga. Mereka memakai setelan jas rapi untuk para laki-laki dan untuk para perempuan memakai dress casual.

"G-gue ga salah masuk gedungkan?" tanya Radha yang membuat beberapa orang yang mendengarnya menatap Radha sebentar kemudian mengalihkan tatapannya.

"Namanya ka?" tanya seseorang lagi yang menghampiri Radha.

"Bentar-bentar, gue mau nanya," ucap Radha.

"Mau nanya apa kak?" tanya orang itu.

"Ini pesta ultahnya Krisnakan?" tanya Radha yang di jawab anggukan oleh orang itu.

"Iya kak, memangnya kenapa ya ka?" tanya orang itu.

"Ga kok gapapa hehehe, gue pikir salah masuk gedung atau acara, masalahnya hm udahlah abaikan aja," ucap Radha yang dijawab anggukan oleh orang itu.

"Oh ya tadi lo nanya apa?" tanya Radha.

"Namanya siapa ka?" tanya orang itu mengulang pertanyaan pertamanya tadi.

"Radha Shima Andaru," jawab Radha.

"Mari kak saya tunjukkan mejanya," ucap orang itu.

Radha mengikuti orang tersebut berjalan dan ia dapat melihat Alfa dan Dewi disana. Radha segera duduk setelah orang itu pergi.

"Wi, Al, kita ga salah pestakan?" tanya Radha.

"Engga," jawab Dewi dan Alfa mantap.

"Kok begini orang-orangnya? Terus temen-temen sekelas kita yang lain dimana?" tanya Radha beruntun.

"Kagak ada yang dateng cuma kita bertiga," jawab Dewi.

"Njir serius?!" pekik Radha terkejut dengan suara lumayan keras membuat beberapa orang menatapnya.

"Kagak perlu teriak juga nyet!!" kesal Alfa dan menoyor pelan kepala Radha.

"Iya gue serius," ucap Dewi.

"Gila mereka semua memang ga punya ati!! Liat aja besok gue ogah sama mereka!!" ketus Radha yang dibalas dengan putaran bola mata oleh Dewi dan Alfa.

"Btw kok elo kagak di samping gue sih Al, Wi?" tanya Radha.

"Di sebelah lo tuh tempat untuk orang lain," jawab Dewi.

"Siapa?" tanya Radha.

"Krisna sama Ivan," jawab Alfa.

"Ivan? Tuh bocah ngapain ngikut? Ada hubungan apa sama Krisna?" tanya Radha kepo.

TBC
SEMARANG, 02 MARET 2021

Krisnaku [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang