KRISNAKU • ENAM BELAS

225 19 0
                                    

Tok tok tok

"Dek!! Bangun lo!!" ucap Arjun sembari menggedor-gedor pintu kamar Radha terus menerus.

"Ish berisik banget!!" kesal Radha kemudian menutup kedua telinganya dengan bantal dan membenamkan tubuhnya di dalam selimut.

"Bangun bambamk!! Elu mati ape gimana?!" teriak Arjun.

Kesal karena tidak mendapati jawaban, Arjun membuka pintu kamar Radha dengan kunci cadangan yang diberikan oleh Mamanya tadi. Arjun menggelengkan kepalanya kala mendapati Radha yang masih nyaman diatas tempat tidur dan Arjun yakini ia tidak mandi sama sekali.

"Bangun!!" teriak Arjun sembari menarik selimut milik Radha.

"Ish apaan sih Bang!! Gue masih ngantuk!!" ucap Radha dengan mata terpejam.

"Elu sekolah geblek!! Buruan bangun!!" ucap Arjun.

"Bangun ceunah!!" lanjut Arjun.

Karna kesal Radha tak kunjung bangun akhirnya Arjun menggendong Radha ke kamar mandi dan mendudukannya di atas kloset dan yang pasti sudah tertutup ya. Ia menghidupkan shower.

Byurrr

"Astoge hujan!! Hujan!!!" teriak Radha kala tubuhnya di guyur air.

Radha seketika membuka kedua bola matanya dan menatap Arjun dengan sengit. Arjun yang mendapatkan tatapan seperti hanya mengangkat bahunya acuh kemudian pergi dari kamar Radha.

"Dasar Bang Jun lacnut!!!" teriak Radha hingga terdengar sampai di ruang makan.

"Adikmu kenapa Bang?" tanya Papa.

"Gapapa itu Pa. Baik-baik aja dia, masih idup," ucap Arjun sembari memakan roti.

"Emang kamu banguninnya dia gimana?" tanya Mama.

"Arjun gendong ke kamar mandi terus Arjun siran pake air," jelas Arjun yang membuat kedua orangtuanya menggeleng tak percaya.

✨✨✨

Radha pagi-pagi sekali ia sudah sampai disekolah. Bahkan guru yang berjaga di depan saja belum ada. Para guru belum keluar dari ruang guru karena pagi hari mereka selalu mengadakan rapat. Dan hal itu membuat Radha tidak memakau roknya tapi masih membawanya. Ia segera naik menuju kelasnya dan menata tiga kursi menjadi satu tak lupa memakai tudung hoodie hitam yang dikenakannya.

Hoodie yang berukuran XXXXL yang sangat besar membuatnya menutupi setengah paha Radha dan menenggelamkan seragam sekolahnya. Radha asik tertidur hingga kelas yang tadinya sepi mulai ramai dan membuatnya tidak bisa tertidur namun tetap memejamkan matanya karena malas membuka mata.

"Radha ga masuk sekolah?" tanya Krisna kepada Dewi dan Alfa.

"Kagak udah mati," jawab Alfa yang membuat sepatu Radha melayang padanya.

Gotcha!!

Sepatu tersebut tepat mengenai wajah Alfa yang membuat sang empu misuh-misuh sedangkan yang lain tertawa kecuali Krisna yang memandang polos membuat Radha tersenyum kecil karena hal itu.

"Makanya mulut difilter napa," ucap Radha sembari naik di atas meja dan duduk di kursi karena terhalang oleh Krisna dan ia juga malas menyuruh Krisna.

Krisna menatap segala polah tingkah laku Radha yang sangat tidak ada anggunnya sama sekali. Bar-bar dan tidak mengenal aturan, tapi entah kenapa itu bisa membuat jantung Krisna berdetak lebih cepat.

"Woi!! Ngalamunin sape lo?" tanya Radha.

"Radha," ucap Krisna polos yang membuat Radha mengangkat satu alisnya tanda bingung.

Radha menghela napas pelan kala ingat jika Krisna tidak paham dengan hal seperti itu.

"Kenapa kok gue?" tanya Radha.

"Maksudnya?" tanya Krisna polos.

"Maksud si Radha kenapa elu ngelamunin dia Krisna," gemas Dewi yang membuat Alfa terkekeh.

"Karna Radha ga pake seragam sekolah, terus Krisna juga ga tau kalau ternyata Radha itu udah berangkat tapi dia tidur di belakang. Krisna pikir orang yang tidur di belakang itu murid kelas lain ternyata Radha," jelas Krisna.

"Mana ada murid kelas lain yang berani tampil berandalan apalagi cewe kalau ga Radha hm? Jadi kalau begitu sudah pasti dia, paham Krisna?" jelas Alfa sabar.

"Iya Krisna paham kok," jawab Krisna.

"Anak pintar!!" ucap Radha sembari mengacak-acak rambut Krisna.

"Gue laper nih, kantin yuk!!" ajak Radha.

"GAS!!" ucap Alfa dan Dewi bersamaan.

"Krisna mau ikut ke kantin ga?" tanya Radha karena melihat Krisna yang terdiam saja.

"Engga," ucap Krisna dengan gelengan kepala membuat Radha bingung.

"Kok ga mau kenapa? Krisna masih kenyang?" tanya Radha.

"Krisna lapar tapi Krisna takut ke kantin," ucap Krisna dengan menundukkan kepalanya dan jari-jari tangannya saling menautkan karena takut.

Radha menghela napas pelan tanpa menimbulkan suara, kemudian ia menggenggam tangan Krisna hingga membuat Krisna menatap ke arah Radha yang tersenyum manis.

"Kenapa Krisna takut hm? Krisna harusnya takut dengan Tuhan sama orang tua. Coba ceritain ke gue, Krisna takut apa hm?" ucap Radha dengan lembut dan sabar.

"Krisna takut nanti kalau dibully, Krisna sakit hati sama tatapan mereka, jadi Krisna mau di kelas aja karena di kelas nyaman," cicit Krisna.

"Krisna sayang," panggil lembut Radha yang membuat Krisna menatap ke arah Radha.

"Jika Krisna dibully maka ada Radha yang membalas mereka, jika Krisna mendapatkan tatapan cemooh dari mereka maka Radha akan memberikan tatapan sayang untuk Krisna. Jadi jangan takut ya Krisna, karna sekarang Krisna punya Radha yang bisa diandalkan. Paham?" ucap Radha.

"Paham," jawab Krisna sembari menganggukan kepalanya.

"Jadi Krisna mau ikut ke kantin?" tanya Radha sembari mengelus rambut Krisna.

"Krisna ikut," ucap Krisna membuat Radha ternyum manis.

Radha bangkir dari duduknya begitu juga dengan yang lainnya. Ia menggenggam tangan Krisna.

"Ayo!!" ucap Radha.

"Kuy!!" jawab Dewi.

Sepanjang jalan kenangan eh maksudnya sepanjang jalan menuju ke kantin banyak pasang mata yang menatap mereka. Lebih tepatnya menatap tangan Radha dan Krisna yang saling menautkan satu sama lain. Radha sadar bahwa Krisna diperlakukan tidak adil hanya karena sifat yang ia miliki seperti anak kecil namun mereka tidak mengetahui apa yang membuatnya menjadi seperti ini. Ketika sampai di kantin mereka duduk dan memesan makanan.

Menunggu pesanan mereka datang mereka berbincang ringan tapi tidak dengan Radha yang terdiam karena pikirannya sedang melayang kemana-mana. Radha memikirkan bagaimana cowo seperti Krisna mendapatkan bullyan saat masih kecil. Krisna tidak menceritakan bagaimana ayah dan ibunya, begitu juga alasan ia dibully. Karena terlalu larut dalam lamunannya membuatnya tidak sadar jika dirinya dipanggil oleh ketiga sahabatnya.

"RADHA SHIMA ANDARU!!" teriak Dewi yang membuat Radha kembali kedunia nyata.

"Hah? Apa?" ucap Radha bingung sembari mengerjapkan kedua bola matanya.

"Elu mikirin apaan? Dipanggil dari tadi kagak nyaut, gue pikir elu koid," ucap Alfa yang membuat Radha melototkan kedua bola matanya.

"Gelud yuk!!" ucap Radha.

"Dih ogah. Masa cowo lawan cewe banci dong," ucap Alfa yang disambut tawa Dewi, degusan kesal oleh Radha dan tatapan polos dari Krisna.

"Serah lo dah serahh!!" ucap Radha esmoi eh emosi.

TBC

SEMARANG, 30 JANUARI 2021

Krisnaku [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang