Part 33

2K 163 24
                                    

" Lo sadar Lo ngomong apa ?? " Tanya Al menatap mata Yuki

" Cukup Al " jawab Yuki pelan. Yuki sudah lelah.

" Yang seharusnya ngomong kaya gitu gue Yuki " ucap Al memegang pundak Yuki.

" Aku cape Al, mungkin kalau aku gak ada kamu gaakan kaya gini " kata Yuki. Bagai tersambar petir ucapan Yuki baru saja. Yukipun pergi meninggalkan Al.

" Sayaang.....sayaaang..." Al berjalan mengikuti Yuki, jantungnya kini berdegup kian kencang, baru kali ini Al mendengar Yuki berkata seperti itu.
Setelah keduanya sudah berada di dalam kamar, Al menarik Yuki.

" Yuki gue gak suka sama ucapan Lo tadi, Lo rela mati demi pria itu ??? " Lagi-lagi Al memancing pertengkaran. Yuki benar-benar lelah, sangat lelah kalau seandainya dia harus bertengkar lagi. Yukipun menarik Al dan mencium bibirnya kasar. Al terdiam sambil menatap Yuki yang memejamkan matanya. Ciuman Yuki semakin hangat dan melembut, Alpun terbuai dengan ciuman Yuki, Al membalas ciuman Yuki dengan penuh tuntutan, kali ini Yuki kewalahan dan melepaskan bibirnya pelan. Al tak terima dan menarik tengkuk Yuki dan menciumnya lagi, lalu dengan perlahan Al membawa Yuki sampai ke tempat tidur, dengan gencar Al menindih tubuh Yuki dan menciumi Yuki, Al menciumi leher Yuki, dan terus menciumi tubuh Yuki, aroma tubuh Yuki yang sangat Al sukai dan sebagai candu membuat Al susah untuk berhenti. Yuki hanya bisa terdiam, meskipun hatinya sedang menolak, bagaimana lagi, kewajiban dialah sebeagai istri melayani suaminya.

Yuki terbangun dengan suara handphone Al yang terus berbunyi, tangan Al yang berat melilit di perut telanjang Yuki yang rata, mereka berdua hanya di tutupi selimut putih. Pelan-pelan Yuki mengangkat tangan Al dari perutnya, namun empunya terbangun dan menatap Yuki.

" Mau kemana ?? " Tanya Al terbangun dari tidurnya dan langsung terduduk melihat Yuki yang terduduk juga.

" Aku ingin ke toilet Al " jawab Yuki serak, Al mengambil dan menatap jam weker yang ada di nakas, jam menunjukan pukul 2 siang.

" Handphonemu sejak tadi berbunyi Al " ucap Yuki menunjuk hp Al yang tergeletak di nakas. Al hanya melihat Hpnya sebentar lalu melihat kembali pada Yuki, menatap wajah istrinya yang pucat dengan rambut agak berantakan, dan tangannya yang memegang selimut untuk menutupi tubuhnya yang polos. Al semakin jatuh cinta pada istrinya itu. Yuki yang merasa sedang diperhatikan menjadi salah tingkah.

" Kamu gak kekantor ?? " Tanya Yuki lagi, Al hanya menggelengkan kepalanya dengan tatapan tak lepas tetap pada istrinya yang dia cintai itu. Yukipun mengangguk pelan.

" Kamu bilang mau ke toilet kan ? " Tanya Al menatap Yuki mengintimidasi.

" Mmmmmmhhh iya, tapi sepertinya tidak jadi " jawab Yuki salah tingkah, Al menyunggingkan bibirnya tersenyum tipis.

" Kenapa ?? Apa perlu ku gendong ? " Tanya Al mulai genit.

" Hah ??? Tidak Al " ucap Yuki gelagapan.

" Bisakah kamu memanggilku dengan panggilan sayang ? " Tanya Al lagi. Yuki menatap Al semakin kebingungan, suaminya ini memang sangat aneh.

" Sayang " ucap Yuki dengan muka seperti bertanya.

" Apakah kamu menyayangiku?? " tanya Al menatap Yuki. Yuki kembali syok dengan pertanyaan Al baru saja.

" Jangan memulainya " ucap Yuki menatap Al

" gue ngerasain kalo tadi lo terpaksa " ucap Al dengan rahang yang kembali mengeras. Yuki mulai sadar dengan nada suara dan perubahan raut muka suaminya.

" Apa yang terpaksa Al ?? " Tanya Yuki bingung

" Kamu melakukannya dengan terpaksa kan ?" Tanya Al

Yukipun mendekati Al dan menarik tengkuk Al dan mencium bibirnya lagi, kali ini Yuki menciumnya penuh kelembutan, namun Al tak membalas ciumannya. Al malah mendorong Yuki pelan.

" Jangan memaksakan " ucap Al, Alpun terbangun dari duduknya dan meninggalkan Yuki, Al menatap keluar jendela dengan pandangan kosong, Yuki yang sejak tadi serba salah harus berbuat apapun terbangun dan mengenakan pakaiannya lalu menghampiri Al. Yuki memeluk perut Al dari belakang. Al memejamkan matanya, menikmati sentuhan tangan istrinya yang lembut. Al berbalik dan menghadap Yuki, Yukipun menatap Al lekat. Al membawa tangan Yuki dan menciumi tangannya.

" Gue sayaaaaang banget sama lo, sayang banget, gue takut kehilangan lo " Al mencium tangan Yuki. Yuki menatap sikap suaminya. Mata Al nampak berkaca-kaca.

" Aku gak akan kemana-mana Al, akupun mencintaimu " jawab Yuki menggenggam tangan Al.

" Gue bener-bener takut Yuki, gue gak mau, gue gak rela, Lo pergi atau Lo ngejauh bahkan Lo sama cowok lain, gue bener-bener gak bisa " ucap Al berentetan.

" Itu gak akan terjadi Al " tegas Yuki menatap mata Al yang penuh dengan ketakutan. Alpun menarik Yuki dan memeluknya erat, seerat-eratnya.

Siang itu Al menunggu Yuki yang sedang berdandan, rencananya hari ini mereka di undang di acara pernikahan salah satu rekan bisnis Al, namun sejak siang Al hanya terus bermanja-manjaan pada istrinya, sehingga istrinya tersebut sulit untuk bersiap-siap. Setelah beberapa menit kemudian Yukipun turun dengan mengenakan gaun Sabrina hitam selutut dengan rambut yang di tata ke atas, dandanan yang natural namun elegan, membuat Al menganga menatap istrinya penuh cinta.

" Sayang " Al langsung menarik Yuki dan menciumi pundaknya yang terekspos.

" Al.... " Yuki mendorong Al pelan, Al menatap Yuki lekat.

" Ada bi Atik " bisik Yuki menatap Al kesal. Namun Al tak menghiraukan ucapan Yuki, Al malah mendekatkan bibirnya ke bibir Yuki, namun dengan cepat Yuki menghalangi bibirnya. Alpun tersenyum.

" Malam ini kamu sangat cantik " bisik Al di daun telinga Yuki, lalu dengan nakal Al menggigit daun telinga Yuki membuat Yuki bergidik geli.

     Hotel berbintang yang sangat megah, acara pernikahannya begitu ramai dan mewah dengan dihadiri orang-orang kaya raya. Sama seperti pernikahannya dengan Al dulu. Namun Yuki merasa kalau sekarang dia sedang insecure, para istri yang hadir di acara itu nampak memakai make up dan gaun yang glamour, sedangkan Yuki hanya berdandan sendiri tanpa salon pribadi, bukan Al tak mampu, namun Yuki yang keras kepala ingin berdandan sendiri, dan Al tak sedikitpun memaksanya. Yang terpenting untuk Al adalah kenyamanan dan kebahagiaan istrinya. Beberapa gerombolan perempuan glamour menatap memuja kepada Al dan menatap sinis pada Yuki, yang tanpa sedikitpun tak Al lepaskan dari gandengan tangannya, bahkan di keramaian saja Al berani sekali menciumi pundak dan leher Yuki memeluk pinggang Yuki posesif, Yuki merasa sangat malu dan beberapa kali mengingatkan Al kalau mereka sedang berada di tempat ramai namun begitulah Al tak sedikitpun peduli dengan orang-orang, apalagi Al mengetahui kalau Marcell sejak tadi memperhatikan istrinya.

Alpun sibuk mengobrol dengan rekan-rekan lainnya. Sementara Yuki yang tidak Al lepaskan merasa obrolan yang mereka bahas sangat membuatnya mengantuk dan membosankan. Sesekali Al menatap istrinya dan mencium tangan istrinya.

" Al aku ke toilet duluya " bisik Yuki,

" Aku antar " ucapnya. Yuki menggelengkan kepalanya, Alpun menatap Yuki seolah bertanya kenapa

" Hanya sebentar Al " jawab Yuki. Alpun dengan berat hati menganggukkan kepalanya. Yukipun terbangun dan meninggalkan meja VIP yang dikelilingi oleh beberapa orang-orang penting itu. Namun Al tak melepaskan pandangannya dari punggung istrinya yang berjalan pergi menuju Toilet.

" Pak Al, istri anda hanya ke toilet " ucap seorang laki-laki muda sambil tersenyum, diikuti dengan tawa yang lainnya.

" Pak Al terlihat begitu mencintai istrinya " tambah salah satu pria dari para pengusaha muda tersebut. Karena para istri seharusnya berkumpul dengan para istri lagi, beda dengan Al, dia lebih memilih istrinya selalu disampingnya. Al hanya tersenyum hambar mendengar apa yang diucapkan rekan-rekannya. Al tak peduli dengan ejekan orang lain dan kembali menatap punggung istrinya yang mulai tak terlihat. Namun tiba-tiba mata Al melotot dan memerah, rahangnya mengeras, tangannyapun mengepal begitu keras ketika kedua matanya menangkap seseorang yang berjalan setengah berlari mengikuti istrinya.

" Marcell BRENGSEK " gumam Al, sambil terbangun dari duduknya.

Tinggalin jejak ya temen-temen, karena like dan komentar kalian yang bikin aku semangat ❣️❣️❣️

OverprotectiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang