Siang itu Yuki nampak duduk di kursi kantin sendiri. Sesekali dia mengaduk jus mangga kesukaannya yang bertengger dihadapannya lalu menyedotnya.
" apa kerjaan lo emang ngelamun kaya gitu? " tanya seseorang yang tiba-tiba duduk dihadapannya
" hai Stef " sapa Yuki tersenyum. Namun lain dengan Stefan, dia malah membuang muka, seketika Yuki cemberut dengan Sikap Stefan.
" lo kok gitusih sama gue " tanya Yuki kesal.
" lo yang kaya gitu sama gue, lo tau kemaren gue nungguin lo. Waiting is boriting !!!" tegas Stefan kesal. Yuki langsung nyengir memamerkan gigi putihnya yang rata.
" sorry.... " Yuki memegang tangan Stefan.
" jadi ada yang lebih penting dari gue nih " sindir Stefan. Yuki menunduk tak enak. pasalnya, Stefan dulu sangat penting bagi Yuki, begitupun sebaliknya Yuki sangat penting untuk Stefan. Mereka berdua sahabat yang tak bisa terpisahkan. Hingga akhirnya orang tua Stefan harus pindah keluar negri, lalu Yukipun ditinggalkan oleh kedua orang tuanya. Hanya Al yang bisa kembali membangkitkan semangat Yuki yang sudah hilang.
" Al sangat pencemburu. Gue gak tau kenapa dia itu sangat posesif dan overprotective sama gue? padahal dia itu seorang yang bisa dengan mudahnya mendapatkan perempuan yang jauh lebih baik dan lebih cantik dari gue " ucap Yuki berentetan. Stefan menatap Yuki semakin penasaran dengan kekasih sahabatnya itu. Setelah bertemu dengan Stefan lagi Yuki belum sempat cerita banyak hal dengannya begitupun Stefan. Yang Stefan tau hanyalah orang tua Yuki yang sudah tiada, selebihnya Stefan belum tau apa yang Yuki alami setelah kepindahannya ke London.
" overprotective? " tanya Stefan
" yaa... Al adalah pria yang sangat overprotective semenjak gue mengenalnya Al memang laki-laki yang overprotective, kadang gue cape. Namun rasa sayang gue lebih besar sama dia sehingga gue bisa menerima dan memahaminya " papar Yuki
"snuuuttt" hati Stefan mencelos mendengar pernyataan dari Yuki baru saja. Stefan merasa kalau kini dia sudah tak diutamakan lagi.
" apa dia begitu penting buat lo? " tanya Stefan. Pertanyaan Stefan sontak membuat Yuki kaget dan langsung menatapnya.
" yaa, Al begitu penting buat gue " ucap Yuki yakin. Lagi-lagi hati Stefan mencelos, ada nyeri disana. Hatinya terasa sakit mendengar semua ucapan Yuki. Merekapun saling diam tak ada pembahasan untuk beberapa menit.
" oh iya, gimana lo disana? Udah dapetin bule berapa? disanakan banyak temen-temen lo. Hanya saja mereka bule beneran. Gak kaya lo oplosan " timpal Yuki asal, Yuki tertawa renyah.
" eeeehhhh asal aja lo, yang lebih menarik itu ya kaya gue ginilah. Blasteran " jawab Stefan menyombongkan diri. Dan Yuki semakin tertawa renyah.
" Yuki.... " tiba-tiba Stefan menatap dan memegang tangan Yuki serius. Yuki terhenti dari tertawanya dan menatap Stefan.
" maafin gue, gue gak ada disaat lo terpuruk dan ngebutuhin gue " kata Stefan, Yuki menunduk.
" tapi gue harap gue gak akan kehilangan lo, dan gue berjanji akan menebus semua kesalahan gue dan terus menjaga lo sebisa gue " ucap Stefan. Yuki mulai berkaca-kaca merasa terharu dengan ucapan Stefan yang dirasa sangat jujur.
" Stef.... " ucap Yuki bergetar.
" meskipun sekarang situasinya berbeda, dan lo punya pacar yang kata lo sangat overprotective, gue harap itu gak akan merubah dan menjauhkan persahabatan kita sejak dulu " pinta Stefan sambil tersenyum miris. Yuki langsung memegang tangan Stefan
" Stef.... Apapun yang terjadi lo tetep sahabat gue, sampai kapanpun. Gak akan ada yang bisa pisahin kita sekalipun itu Al yang sangat overprotective maupun nanti lo punya cewek yang bisa saja lebih overprotective. Tapi gue harap kita gak akan pernah berubah " jelas Yuki tersenyum. Stefan merasa sangat lega.