Part 24

2.7K 219 18
                                    

Hari itu adalah kabar bergembira untuk Yuki menjadi seorang Model yang sesungguhnya. Penjualan baju dan produk perusahaan Stefan melejit di pasaran. Hal itu membuat Stefan sangat puas. Stefan sering menelfon Yuki, dan Al sudah sering mendengarnya. Al sudah mulai terbiasa dengan hubungan Stefan dan Yuki. Meskipun tidak dapat dipungkiri kalau hatinya memang sangat cemburu. Namun melihat Yuki bahagia dan tidak melupakan kewajibannya sebagai istrinya Al tidak bisa Egois. Malam itu Yuki sedang membuat kopi untuk Al, lalu Al memeluk perut Yuki dari belakang dan mencium pipi Yuki.

" hey sayang, sebentar ya kopinya aku buatin dulu " ucap Yuki.

" yaa " jawab Al dengan suara serak. Yuki merasa heran dengan perubahan suara Al.

" sayang, kamu sakit? " Yuki berbalik dan memegang kening Al dengan punggung tangannya.

" astaga, Al kamu panas? " tanya Yuki khawatir.

" aku gak apa-apa kok " jawab Al mengambil tangan Yuki dikeningnya lalu menciumnya lembut.

" kamu istrahat dulu, aku ambil obat " Yuki menuntun Al ke kamarnya. Ketika Yuki sudah menidurkan Al dan bergegas untuk mengambil obat, tiba-tiba Al menarik Yuki.

" kenapa sayang? " tanya Yuki

" jangan pergi, jangan tinggalin aku " ucap Al

" Al.... aku hanya mengambil obat " ucap Yuki sambil duduk. Al menggelengkan kepalanya. Matanya merah.

" kamu kenapa Al? Kecapean ya? Pekerjaanmu terlalu berat? " tanya Yuki. Al menggelengkan kepalanya.

"aku hanya terlalu sakit hati, menahan semua yang aku tau,yang aku dengar dan yang aku lihat" ucap Al dalam hati.

" temani aku saja,jangan pergi " jawab Al dengan wajahnya yang pucat. Yukipun mengangguk dan tersenyum, lalu Yuki memegang kembali kening Al,dan ternyata kening Al sangat panas

" sayang, aku telfon dokter dulu ya, kamu panas banget Al " ucap Yuki sambil meraih telfon yang ada di nakas sebelah tempat tidurnya.

Sepulang dokter, Al terus memegang tangan Yuki badannya kini berubah menjadi sangat dingin, sementara Al terus mengigau

" Yuki... Yuki... Yuki... " didalam igauannya Al terus memanggil Yuki

" sayang, ini aku " ucap Yuki mengusap rambut Al.

" Yuki.... Yuki... " Al masih mengigau

" sayang, aku disini " ucap Yuki memeluk kepala Al dan menciumnya.

Pagi itu Al terbangun, kepalanya sudah tak sakit lagi. Ia merasa kalau tubuhnya di dekap begitu erat, dan ketika ia membuka mata,istrinya nampak tertidur begitu damai. Al tersenyum dengan apa yang ia lihat. Istrinya begitu nyaman memeluknya, Namun nampak kelelahan. Al mengusap rambut Yuki lembut.

" sayang, kamu udah bangun? " Yuki terbangun dan kaget melihat Al yang masih berwajah pucat. Yuki memegang kening Al
" panasnya sudah turun!! kamu masih pusing?? " tanya Yuki khawatir. Al mengambil tangan Yuki dari keningnya.

" maafkan aku " bisik Al masih lemas

" kenapa kamu meminta maaf? " tanya Yuki mengusap rambut Al dan lebih mendekat pada Al yang masih terbaring

" aku.... aku... Sudah merepotkanmu " jawab Al dengan mata yang berkaca-kaca. Yuki mencium mata Al yang berkaca-kaca lalu menggelengkan kepalanya

" jangan pernah mempunyai fikiran seperti itu Al, kita akan menghabiskan sisa hidup kita bersama, jadi jangan berkata seperti itu sayang " bisik Yuki pelan.

" aku sangat takut kehilanganmu Yuki " ucap Al mencium tangan Yuki

" Kamu tidak akan pernah kehilangan aku Al " Yuki mengusap tangannya Al yang menggenggam tangan Yuki.

OverprotectiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang