Siang itu, Al akan menjemput Yuki dari perusahaan Stefan. Pekerjaan Al sedang kosong. Dan Al akan memberi kejutan kecil untuk istrinya itu. Mungkin sambil membawa bucket bunga itu tidak berlebihan untuk meminta maaf atas perubahan sikapnya kemarin, terlebih lagi bulan madunya yang batal. Yuki sangat menyukai bucket bunga. Al mencium bunga yang ada di tangannya ketika kakinya sudah berpijak di depan studio pemotretan. Namun ketika Al masuk, Al mengepalkan tangannya, mulutnya mengatup dan rahangnya mengeras. Dengan langkah setengah berlari Al mendekati Yuki yang sedang memeluk seorang laki-laki. Al menarik Yuki dari pelukan laki-laki itu. Lalu Yuki dan laki-laki itupun nampak kaget Begitupun seseorang yang sedang memegang kamera itu mendecak kesal.
" Al... " ucap Yuki kaget
" lo ngapain? " tanya Al dengan matanya yang merah dan tangannya yang memegang tangan Yuki keras. Membuat Yuki meringis kesakitan.
" Yuki dia siapa? " tanya seorang fotografer.
" maaf mas, dia suami saya. Saya permisi sebentar " ucap Yuki menarik Al.
" gue mau lo keluar !! " tegas Al
" Al, aku bisa jelasin " ucap Yuki
" penjelasan apa? Penjelasan kalau lo lagi pelukan sama cowok lain? " ucap Al
" Al itu hanya pekerjaan, apa kamu tidak melihat kamera dihadapan kami? " Terang Yuki. Al mendecak kesal
" Apapun alasan lo gue gak mau denger lagi. Sekarang lo pulang!!! " Al menarik tangan Yuki masuk mobil
" Al tas aku di dalem, aku harus pamit " Ucap Yuki memohon
" Masuk !!! " Al menarik Yuki.
Sepanjang jalan Yuki terdiam hatinya bergemuruh bukan main, lelah rasanya menghadapi sikap Al yang berubah-ubah dan selalu emosional. Al menyetir dengan sekelibat bayangan-bayangan ketika istrinya berpelukan dengan lelaki lain, rahangnya mulai mengeras dibarengi dengan injakan pada gas mobilnya yang membuat mobil yang dikendarainya melaju semakin cepat. Yuki hanya bisa memejamkan mata sambil berdoa semoga tidak terjadi apa-apa pada mereka berdua.
Sesampainya dihalaman rumah. Al membuka pintu mobil dan menarik Yuki keluar.
" Al ... Sakiiiit " Ucap Yuki meringis ketika pergelangan tangannya ditarik
" Astagfirulloh ada apa den? " Tanya bi Atik kaget melihat Yuki yang ditarik Al. Lalu Al mendorong Yuki sampai terjatuh ke sofa.
" Siapapun yang ada dirumah ini membiarkan Yuki keluar, kalian saya pecat !!! " Tegas Al dengan mata yang berapi-api sambil menunjuk bi Atik, mang Ujang dan juga beberapa security yang menjaga sekeliling rumah Al. Lalu Al kembali menarik Yuki untuk masuk ke kamarnya. Bi Atik dan yang lainnya hanya menggelengkan kepala melihat tuannya. Yuki di lemparkan ke tempat tidur. Al mengusap mukanya kasar. Matanya merah, masih terus terbayang ketika Yuki memeluk pria itu dengan senyumnya yang sering Yuki berikan pada Al.
" Aaaaaaaaaa " Al melempar beberapa barang. Yuki hanya terdiam melihat sikap Al yang menurutnya sedang kumat. Yuki ingin menjerit dan berlari menjauhi Al, namun itu tidak akan berhasil. Malah akan membuat keadaan semakin parah.
" Selama ini lo kaya gitu ? " Tanya Al mendekati Yuki
" Maksud kamu apa Al ? " Tanya Yuki heran
" Lo pelukan sama berapa cowok hah ? " Sentak Al
" Al... " Yuki mencoba menenangkan Al.
" PELACUR!!! " Timpal Al dihadapan muka Yuki. Lagi dan lagi, hati Yuki mencelos dadanya bergemuruh, jantungnya berdegup kencang, air matanya mengalir tak terbendung. Yuki mencoba mengusap air mata yang terus berjatuhan.