Hari itu, hari yang sangat penting dan bersejarah untuk dua sejoli yang dimabuk cinta, penantian yang ditunggupun datang. Pesta pernikahan Al dan Yuki yang sangat mewah dan meriah, didatangi oleh tamu-tamu undangan penting. Teman-teman Yukipun turut hadir. Al dan Yuki yang seperti raja dan ratu tak pernah berhenti tersenyum memancarkan kebahagiaan ke setiap orang yang ada disana. Al tak berhenti menatap perempuan di sebelahnya yang nampak terlihat sangat cantik dengan gaun putih dan mewah yang melekat pada tubuh rampingnya, make up yang dirasa tidak begitu berlebihan namun sangat membuat Yuki terlihat sangat luar biasa cantik, kini perempuan itu resmi menjadi istrinya. Rasanya Al sangat-sangat bahagia, tidak ada kata lain selain sangat bahagia.
Malam itu adalah malam pertama untuk pengantin baru. Yuki dan Al sudah pulang ke istana mereka, Al sengaja membeli rumah yang cukup besar untuknya dan Yuki setelah mereka menikah. Yuki nampak sudah mandi dan sedang membersihkan mukanya di meja rias, sementara Al masih sibuk menjamu beberapa teman dekatnya yang terus saja berdatangan karena siang tadi tidak bisa datang. Ada juga yang baru datang dari luar Negri. Tidak lama kemudian pintu kamarpun terbuka. Al langsung mencium pundak Yuki yang sudah wangi. Sementara Al masih mengenakan baju pengantinnya, hanya saja kali ini Al hanya memakai kemeja dengan dua kancing atas yang terbuka.
" sayaang... wangi banget " ucap Al sambil terus mencium kepala Yuki
" akukan udah mandi, kamu mandi gih " ucap Yuki mendorong Al
" beri aku satu ciuman " ucap Al mengedipkan matanya
" iiihhh apaansih genit bangetdeh suami " ucap Yuki tersenyum. Hati Al seperti ditaburi bunga-bunga yang bermekaran, wajahnya memerah ketika mulut cantik Yuki menyebutnya dengan kata suami.
" apa? " pinta Al mengulang
" apasiih? " gumam Yuki malu-malu
" ayolah istriku " ucap Al tersenyum. Kali ini wajah Yuki yang memerah mendengar ucapan Al.
" astagaaa.... istriku ini sedang malu-malu " ledek Al tersenyum
" kamu apaansiih " ucap Yuki mencubit lengan Al. Al hanya tersenyum. Namun tiba-tiba pintu kamarnya ada yang mengetuk. Dan itu ternyata bi Atik, pengasuh Al sejak kecil yang memang sengaja Al bawa untuk membantu Yuki, bukannya Al tidak mampu menyewa beberapa pelayan untuk di rumah barunya dengan Yuki, hanya saja Yuki perempuan yang sederhana, ia tidak suka dengan hal-hal yang berlebihan. Ia hanya butuh 1 pelayan saja itupun dengan paksaan Al. Karena kata Yuki, Yuki sanggup mengerjakan pekerjaan rumah sendirian. Namun Al memberinya 1 pelayan yaitu bi Atik dan 1 sopir yaitu pak ujang dan 2 security untuk menjaga rumahnya itupun yang bergantian sift. Al tidak mungkin membiarkan Yukinya mengerjakan pekerjaan rumahnya yang besar dan begitu banyak pekerjaan sendirian. Al menikahi Yuki untuk menjadikannya istri bukan pembantu!! itu yang ia katakan ketika Yuki yang meminta agar tidak memberikannya pelayan.
" den Al... " panggil bi Atik, lalu Alpun membuka pintu kamarnya.
" kenapa bi? " tanya Al membuka pintu kamarnya
" maaf den mengganggu, ada tuan dan nyonya nunggu di bawah " ucap bi Atik. Alpun termenung, bukannya tadi di acara pernikahan mereka berdua selalu di samping Al dan Yuki, mengapa mereka datang lagi. Bisik hati Al kesal karena sejak tadi dia tidak bisa bermesraan dengan istrinya.
" baiklah bi, aku akan mandi dulu sebentar " ucap Al
" iya den " bi Atikpun berlalu
" kenapa? " tanya Yuki heran melihat reaksi muka Al
" aku mandi dulu, kamu bersiap-siap ya, di bawah ada mama dan papa " ucap Al. Yukipun mengangguk patuh.
Yuki memutuskan untuk turun dan menghampiri mertuanya lebih dulu tanpa menunggu Al selesai mandi, rasanya tidak enak kalau membiarkan mertuanya itu menunggu terlalu lama. Kedatangan Yuki disambut dengan senyuman Dani, sementara Reva nampak menatap Yuki sinis. Sejak acara pernikahan Reva memang sangat sinis pada Yuki namun sebaliknya, Dani malah terlihat sangat bahagia ketika melihat anak Tunggalnya itu bahagia." ma... pa... " sapa Yuki sambil mencium punggung tangan Reva dan Dani bergantian.
" Al kemana? " tanya Reva dingin
" lagi mandi ma, tadi temen-temennya juga baru pada pulang " jawab Yuki sopan.
" kamu pasti lelah ya? Maaf mama dan papa malah ganggu istirahat kalian " ucap Dani
" enggak ko pa " jawab Yuki tersenyum
" ya enggak doong pa, orang semuanya udah disiapin mateng ko. Lelah apanya " jawab Reva ketus. Dani menyenggol tangan Reva seolah memberi isyarat kalau Reva tidak boleh berkata seperti itu.
" ada apa ma? " tanya Al yang tiba-tiba datang di belakang Yuki. Al mencium puncak kepala Yuki lembut.
" hay sayaaang, mama kangen sama kamu deh " ucap Reva sambil cipika-cipiki
" mama apaansih, tadikan seharian kita sama-sama " jawab Al sambil duduk di sebelah Yuki dan menggenggam tangan Yuki erat. Yuki merasa risih diperlakukan seperti itu dihadapan mertuanya. Namun Al malah menciumi tangannya tanpa malu-malu dihadapan kedua orang tuanya.
" Al... Mama rasa kalian mending tinggal sama kita aja deh, lagiankan papa kamu juga harus selalu bolak-balik luar negri, mama capek Al kalau ikut-ikut terus papa kamu " bujuk Reva manja
" gak bisa dong ma, Al dan Yuki sudah merencanakan ini, Al sudah mempersiapkan rumah ini sejak lama, gak bisa kalau tiba-tiba kita tinggal sama mama dan ninggalin rumah ini " tolak Al to the point
" Al.... mama gak mau terjadi sesuatu sama kamu, mama takut kejadian waktu itu terulang lagi. Istri kamu ini gak bisa dipercaya!! " ucap Reva ketus. Al berdiri dari duduknya merasa tersinggung dengan ucapan mamanya.
" maaa!!! " ucap Al setengah berteriak
" ma.... mama ngomong apasih? " tanya Dani dengan dahi yang berkerut
" kamu teriakin mama Al?? " timpal Reva sambil berdiri
" Al.... " Yuki berdiri menenangkan Al
" Yuki... Al... kami pamit yaa, maafin mama kamu " ucap Dani sambil menarik Reva. Reva nampak marah dia langsung berjalan setengah berlari pergi meninggalkan keduanya
" maafin Al ya maa... paa... " ucap Yuki. Dani mengangguk dan tersenyum, lalu Danipun menyusul Reva. Al langsung pergi dengan perasaan marah. Sesampainya dikamar. Al langsung terduduk di kasurnya sambil memegang kepala dengan kedua tangannya.
" Al.... kamu gak seharusnya bersikap kaya tadi " ucap Yuki berjongkok di hadapan Al mencoba menenangkan Al yang sedang emosi. Yuki mencari mata Al yang dia tutupi dengan telapak tangannya. Al tidak menjawab dadanya nampak naik turun.
" heeeyyy... suamii " panggil Yuki lembut. Al langsung menarik Yuki dan memeluknya
" maafin mama aku sayang " ucap Al sambil memeluk perut rata Yuki yang berdiri. Sementara Yuki mengusap-usap rambut Al menenangkannya.
" mama kamu gak salah ko, menurutku wajar dia bersikap seperti itu. Kalaupun nanti aku memiliki anak laki-laki. Dan anak laki-lakiku seperti kamu aku akan bersikap persis seperti mama kamu. Karena apa?? Karena aku takut kehilangan anak laki-lakiku " ucap Yuki berentetan. Al berdiri menghadap Yuki, deru nafasnya yang hangat menyapu wajah Yuki.
" aku beruntung banget punya istri kaya kamu, aku sayang banget sama kamu " ucap Al, Alpun menarik Yuki sampai tidak ada jarak diantara mereka. Al mengusap poni Yuki dan mengaitkan rambut Yuki ke telinganya. Lalu Al menarik kepala Yuki dan mendekatkan bibirnya. Awalnya hanya ciuman lembut yang Yuki rasa. Namun lama-lama Yuki merasa kalau ciuman Al semakin menuntut. Alpun menidurkan Yuki di atas tempat tidur lalu menindihnya.
" I Love You " disela-sela ciumannya Al berbisik ke telinga Yuki.
Haayy kakakaka yang cantik ganteng dan baik hati
Jangan lupa tinggalkan jejak yaaa
Biar aku tambah semangat nulisnya
Karena kalian para penyemangat aku 😚😚