Siang itu hujan turun sangat deras, Yuki turun dari taxi sambil membawa 1 kantong yang berisi makanan kesukaan Al, dan berjalan memasuki gedung besar milik kekasihnya itu. Karena hari libur kuliah Yuki memutuskan untuk memberi surprise pada Al untuk sekedar Lunch bersama. Dimulai dari security sampai beberapa pegawai menyapa Yuki, selain Yuki pernah training di kantor ini, semua karyawanpun sudah tau kalau Yuki adalah kekasih bos besarnya itu.
" hay mba niaaaa..... " sapa Yuki ketika bertemu dengan mba Nia kepala produksi yang dulu mengajarkan Yuki, Yuki sangat dekat dengan mba Nia. Karena Yuki sudah Nia anggap seperti adiknya sendiri.merekapun berpelukan.
" adikku sombong banget deh mentang-mentang udah jadi pacar bos nih " ledek mba Nia, Yuki hanya tertawa.
" lagi banyak tugas di kampus mba " jawab Yuki
" tumben sendirian, Nina mana? " tanya mba Nia.
" Nina akhir-akhir ini sibuk pacaran " jawab Yuki tersenyum
" sama kaya kamu yaa " ledek mba Nia sambil mencubit hidung Yuki. Merekapun tertawa bersama
" mba aku masuk dulu ya, dia adakan? " tanya Yuki
" ada ko, lagi kosong jadwalnya hari ini, memangnya pak Al gak tau kamu kesini? " jawab mba Nia sekaligus balik bertanya.
" aku mau kasih dia surprise mba " bisik lalu Yuki tertawa.
" yaudah gih " suruh mba Nia.
" aku masuk dulu ya mba " ucap Yuki, sambil berlalu. Ada 2 pintu yang harus Yuki lalui sebelum ia menemukan Al. Pintu pertama adalah ruangan sekretaris Al yang sejak dulu memang tidak akur dengan Yuki. Setelah itu lalu pintu kedua yaitu ruangan Al. Ketika Yuki masuk ke pintu pertama Yuki melihat meja sekretaris Al yang bernama Viola itu kosong. Ketika Yuki membuka pintu kedua yaitu pintu ruangan Al. Tiba-tiba pemandangan yang sangat tidak bisa Yuki percaya. Al nampak sedang mensletingkan belakang baju Viola, sedangkan Viola membelakangi Al sambil tersenyum. Al tersentak ketika melihat Yuki yang sedang berdiri di ambang pintu.
" sorry " ucap Yuki kembali menutup pintu ruangan Al. Namun dengan cepat Al menutup kembali pintu tersebut dan menahan Yuki.
" ini gak seperti yang kamu lihat " ucap Al dengan muka yang merah
" pak saya permisi " ucap Viola tersenyum. Alpun membuka pintu untuk Viola dan cepat-cepat menutupnya kembali karena Yuki berusaha untuk keluar.
" kamu itu salah paham " Al mengunci tubuh Yuki dengan kedua tangannya dan menatap Yuki yang hampir mengeluarkan air mata.
" Aku hanya mau mengantarkan makan siang untukmu " ucap Yuki sambil menggigit bawah bibirnya menahan tangis. Al menyadari jika Yuki akan menangis, dan Alpun tau kalau Yuki tidak akan berani memakinya, yang Al sangat takutkan hanya jika Yuki pergi dari hidupnya, Itu yang paling Al takutkan.
" dengerin penjelasan aku sayang " Al terus menatap mata Yuki. Yuki sudah merasa tidak kuat jika mengingat kejadian baru saja, badannya terasa terbakar. Dengan keberanian yang besar dan tenaga yang kuat, Yukipun mendorong Al dan keluar dari ruangannya. Yuki melewati Viola setengah berlari, air matanya sudah berderai.
" Yuki " panggil mba Nia nampak khawatir karena melihat Yuki yang menangis.
" mba ini untuk makan siang, aku pulang ya mba " ucap Yuki terisak sambil memberikan kantong makanan. mba Nia hanya menganggukan kepalanya, dia mengurungkan niatnya untuk bertanya ketika melihat Al yang mengejar Yuki. Yuki berlari keluar sampai hujan deras mengguyurnya begitupun dengan air matanya yang terus berderai dengan sangat deras.
" Yuki " dengan susah payah Al menarik tangan Yuki dan membalikan tubuhnya. Betapa kagetnya Al ketika melihat mata Yuki yang sangat merah
" shiiittt..... jangan nangis please " Al mulai berkaca-kaca
