Part 23

2.7K 227 13
                                    

" sebisa mungkin kamu mengikutinya dan awasi mereka!! " suruh Al lantang sambil menutup telfonnya.

" Yuki.... aku bisa gila kalau aku terus menerus menahan rasa keingin tauan apa yang kamu lakukan dengan pria lain. Aaaaaaaahhh rasanya tersiksa!! " teriak Al mengacak rambutnya frustasi. Al menatap handphonenya, sejak telfonnya tadi pagi Al belum mendengar lagi kabar dari Yuki

" kenapa dia sibuk sekali?" tanya Al menatap handphonenya. Al mulai mengetik dilayar pesan, lalu ia hapus kembali, tidak lama Al mengetik kembali. Cemburu membuatnya hampir gila.

Sementara itu. . .
Yuki dan Stefan sedang asyik mengobrol dan tertawa, mereka rindu masa itu.

" oh iya Stef, semalem lo mau ngomong apaansih? " tanya Yuki penasaran

" gue mau ngajak lo buat jadi model produk di perusahaan gue. lo harus mau ya " paksa Stefan sangat to the point. Semenjak kelulusannya Stefan oleh orang tuanya dipercayai untuk mengurus 1 perusahaan.

" Guuuu... Eee?? " tanya Yuki gelagapan. Stefan mengangguk pasti sambil memotok steak dipiringnya.

" kenapa gue??? Kenapa gak cewek lo yang lebih cocok jadi model itu? " tanya Yuki heran

" gue tau kok, lo punya bakat jadi model ambasador diperusahaan gue, dan gue juga tau cita-cita lo sejak dulu itu jadi modelkan?? " ucap Stefan berentetan. Yuki memang sejak kecil selalu mengikuti foto dan catwalk fashion show. Dan Yuki selalu juara. Namun setelah kemalangan yang menimpa dirinya, yaitu Yuki harus kehilangan kedua orang tuanya. Yuki berhenti mengejar cita-citanya itu.

" itu dulu Stef " jawab Yuki sambil melamun. Stefan menatap Yuki sendu

" dan sampai sekarang " tegas Stefan.

" gak Stef, sekarang gue seorang istri. Gue perempuan yang sudah menikah. Menikah adalah cita-cita semua orang. Dan gue rasa ini cukup " jawab Yuki menatap Stefan. Stefan terdiam sebentar

" gue tau lo Kuy " jawab Stefan kembali melahapkan steak dihadapannya itu.

" lo tau sikap Alkan? " tanya Yuki

" yaa.... tentu saja " Stefan mengangguk

" dia pria yang sangat overprotective, pekerjaan menjadi model akan sangat membuatnya marah " jawab Yuki. Yuki nampak bersedih.

" lo harus merubahnya, lo gak bisa ngebiarin dia memperlakukan lo kaya gitu. meskipun lo seorang istri. Namun seorang istri juga mempunyai Hak Asasi dan cita-cita. Ini zaman modern Kuy !!!" ucap Stefan berentetan. Yuki menyerap semua kata demi kata yang keluar dari mulut Stefan.

" gue gak nyuruh lo buat ngelawan suami lo, tapi gue cuman mau lo bahagia Kuy " jawab Stefan

" gue bahagia Stef. Al adalah pria yang sangat gue cintai " jawab Yuki tersenyum. Tiba-tiba seseorang datang

" Honeeeyy " ucapnya sambil mencium pipi Stefan.

" Celine, kamu ngapain kesini? " tanya Stefan heran.

" syutingku sudah selesai, dan aku merindukanmu " ucap Celine bergelayut di tangan Stefan.

" eh haaii Yuki " sapa Celine tersenyum

" hai Celine " jawab Yuki balas tersenyum

" kalian lagi ngomongin apasih? " tanya Celine

" yang semalem aku bahas " jawab Stefan

" oohhh, jadi gimana lo mau? " tanya Celine. Ternyata Stefan sudah membicarakannya pada Celine. Dan sepertinya Celine tidak keberatan.

" entahlah " jawab Yuki tersenyum

OverprotectiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang