Part 14

3.3K 275 34
                                    

     Yuki tampak mondar-mandir di depan ruang oprasi, hatinya kalut,fikirannya entah ada dimana. Dia sangat khawatir dengan keadaan Al saat ini. Air mata berderai tak henti. Sementara mba Nia mencoba menenangkan Yuki yang memang sedang kalut. Tiba-tiba Gio datang terengah-engah.

" Yuki... " Gio menarik Yuki dan memeluknya, mukanya nampak khawatir.

" kak.... " reflek Yuki membalas  memeluk Gio. Giopun mengusap rambut Yuki menenangkan.

" kamu gak apa-apa? " tanya Gio khawatir sambil melihat Yuki dari bawah sampai atas yang dipenuhi dengan darah Al. Yuki menggelengkan kepalanya.

" mba... kenapa bisa kaya gini? " tanya Gio

" aku gak tau persis, aku hanya mendengar teriakan Yuki, lalu pak Al dibawa ke ambulance" jawab mba Nia

" pak Al mencoba bunuh diri " jawab Dion menunduk. Gio nampak kaget, lalu Gio melihat Yuki

" ada apa Yuki? " tanya Gio penuh penekanan.

" Al selalu seperti itu ka... Al selalu emosi " jawab Yuki lirih.
itu bahaya Yuki!!! Kamu bisa dipenjara kalau kasusnya seperti ini " bukan menenangkan Gio malah membuat Yuki semakin kalut.

" Gio.... " sentak mba Nia, mba Niapun menarik Yuki dan memeluknya.

" bukan salah Yuki Gio!! Kalaupun polisi terlibat nanti, ruangan pak Al dilengkapi cctv polisi bisa melihat cctv sebagai bukti " tegas mba Nia membelai rambut Yuki.

" Yuki... Jangan pernah deketin Al lagi, aku udah pernah peringatin kamukan. Dia itu gak baik buat kamu, dia bisa celakain kamu " ucap Gio berentetan. Tidak lama dokterpun keluar dari ruangan oprasi.

" keluarga pak Al " panggil dokter. Yuki langsung menghampiri dokter tersebut.

" gimana keadaan Al dok? " tanya Yuki, matanya menyiratkan penuh kekhawatiran.

" maaf bu anda siapanya pak Al?? " tanya dokter.

" saya pacarnya dok, orang tuanya sedang diluar negeri " tegas Yuki. Seketika Gio memandang Yuki, Gio tidak menyukai jawaban dari Yuki baru saja.

" pak Al koma, dia terlalu banyak mengeluarkan darah " jawab dokter. Seketika tubuh Yuki ambruk.

" lalu bagaimana ini " lirih Yuki menangis.

     Siang itu, Yuki duduk sambil memegang tangan Al. Yuki tak henti-hentinya menangis sambil menatap wajah Al yang pucat.

" Al....maafin aku " isak Yuki
" cepat bangun Al, jika kamu pernah menghianati aku. Aku akan memaafkannya asalkan kamu bangun" ucap Yuki menciumi tangan Al yang lemas.

" Al... Bangunlaah " isak Yuki

" maaf Al " Yuki terus menatap Al sambil menangis. Tiba-tiba seseorang masuk menghampiri Yuki dan berjalan mendekati Yuki.

" Yuki... " sapanya, Yuki hanya menatap Gio yang menepuk dan mengusap pundaknya.

" pulang, dari kemarin kamu belum istrahat " ucap Gio, disusul dengan mba Nia yang masuk dan menghampiri Yuki.

" keluarga pak Al sedang menuju Indonesia, hanya saja ada beberapa yang memang sedang mereka urus. Mereka akan segera kembali. Sebaiknya sekarang kamu pulang diantar Gio, biar pak Al mba yang jaga " ucap mba Nia. Yuki termenung, matanya kembali menatap Al yang lemah.

" istirahatlah Yuki, kalau kamu sakit, kamu tidak bisa menjaga pak Al " bujuk mba Nia.

" tapi mba.... " Yuki masih ragu-ragu

" setidaknya kamu bersih-bersih dan mengganti bajumu " ucap mba Nia

" Yuki gak mau kehilangan Al mba, Yuki takut " ucap Yuki sambil menatap Al yang terkulai lemas. Mba Nia hanya tersenyum sambil mengusap rambut Yuki.

OverprotectiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang