8. Dissemble

7.1K 1.1K 357
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tubuh lebam yang tergeletak di atas ranjang putih dengan alat medis di sekelilingnya terusik akibat suara tangisan yang sangat ramai di telinga,

Mau tak mau maniknya dipaksa terbuka, Pening langsung menyerang kepalanya juga bagian bawah tubuhnya langsung memberikan respon luar biasa ngilu.

"Sshhhhh—"

Chenle mengeram kesakitan, tubuhnya terasa seperti baru saja di tabrak oleh truk. Ya tidak salah juga, tubuh si manis memang baru saja di tabrak, hanya saja di tabrak oleh mobil kelas atas.

Harusnya chenle antisipasi dengan kemungkinan yang akan terjadi, salah satunya seperti tubuhnya akan berakhir di rumah sakit dengan kondisi kaki remuk.

Tapi itu sudah terlambat untuk di renungkan, semua sudah terjadi dan tubuhnya juga sudah terluka.

Tapi bukan penyesalan yang datang melainkan ambisinya yang semakin memanas.

Maniknya bahkan belum melihat kegaduhan apa yang terjadi sampai tidurnya terusik, Rasa sakit yang menjalar mengalihkan semuanya.

"Mama hueee!"

Pria zhong hampir berhasil membuka matanya untuk menyapa cahaya, tapi sesuatu jatuh tepat di atas pahanya. Membuat maniknya kembali mengantup.

"Akh—,Sakit sialan!"

Chenle terlonjak, kakinya terasa akan patah menjadi dua. Tubuhnya seperti ketindihan beban seberat anak balita.

"Jeje jangan naik ke atas Chenle!"

Chenle tersedak, Jadi yang sedang menindih tubuhnya adalah putra Park berarti ayah dari sang anak sedang ada bersamanya.

'Jeno aku berhasil mengambil start'

Chenle menghela napas lega, usahanya ternyata berbuah manis.

Si manis mempersiapkan senyum keibuan dan wajah polos sebelum ia membuka mata, semua ia gunakan untuk memanipulasi duo park, semua demi uang.

"Ugh—dimana aku?"

Matanya mengerjap menyesuaikan spektrum yang menyelusup ke irisnya, wajah balita dengan pipi basah langsung menyapanya.

Tangan yang terpasang infus mencoba meraih pipi gembul itu, "Halo, jeje sayang"

Chenle tidak bohong, rasanya sangat sakit bahkan untuk mengerakan telunjuk.

'Sial, aku tidak menyangka akan sesakit ini'

Jisung menghentikan usahanya untuk menurunkan Jekyuu setelah mendengar sapaan dari mulut seseorang yang baru saja ia tabrak, tidak akan ada hasilnya. Putranya sudah kelewat khawatir dengan keadaan Chenle.

"Mama!"

Jekyuu langsung memeluk tubuh penuh perban milik chenle, si manis sampai harus mengigit bibirnya menahan sakit saat jekyuu mengenai titik lukanya.

Wealth | ChenjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang