☪︎✮ 'Money will buy you a bed but not a good night's sleep, a house but not a home, a companion but not a love'.
When someone asked, "What's your favorite poison?"
He said, "Money. Spoil me with wealth, so I can loyalty myself"
📄Complete༉‧₊˚✧
⋆⛧*┈...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Semua orang memandang ke arahnya.
Ponsel di sorot dengan flash camera untuk merekam hal yang dapat megegerkan kota.
Suara bisikan satu sama lain tak lepas dari bisingnya ibukota.
Hujan turun malam ini, semua orang melindungi dirinya dengan payung tanpa rasa iba.
"Ada orang gila di dekat taman, tolong bawa dia pergi"
Polisi datang menjawab panggilan yang masuk ke kantor pusat.
Suara sirene memecah kerumunan, para petugas keamanan berlari dengan jas hujan melewati genangan air.
Menghampiri satu pemuda yang berjalan sempoyongan.
Bahu lusuh di tepuk, tidak ada yang berani menyentuhnya sebelum polisi datang.
"Hey, kau baik-baik saja?"
Hanya terdengar suara hujan dan riuh warga yang masih berkerumun, sedangkan pemuda itu tetap diam.
"Apa kau perlu bantuan?, Kami bisa membawamu ke kantor pusat untuk beristirahat"
Satu polisi terus berusaha berkomikasi, tapi dia tetap menunduk melihat kaki telanjang yang penuh luka.
"Aku jahat....."
Ucapnya lirih, sangat lirih.
Mark; polisi yang berkontak dengan pusat kerumunan mengerjap. Dia mendengar sayup penyesalan.
"Kau mengatakan sesuatu?, aku tidak bisa mendengarnya"
Mark mensejajarkan posisinya, ia berharap bisa mendengarkan suara itu lagi.
"Dunia tidak memihak orang miskin......"
Mark mendengarnya, suara itu berbaur dengan hujan. Sama-sama menangis.
Mark meminta payung dari rekannya, ia melindungi kepala pemuda itu dari hujan yang semakin deras.
"Kenapa kau bisa ada disini, tanpa alas kaki dan...." Mark menjeda ucapannya, ia melihat semua orang masih menyorot mereka.
"Kenapa kau keluar dari rumah sakit setelah melahirkan?"
Mark berujar sangat lirih, tepat di telinga pemuda di sampingnya. Ia tidak ingin mengundang kericuhan.
Darah pada pakaian bersalin masih menjadi noda walau terkena hujan, tangannya terdapat bekas infus tanpa Perban, dan kakinya penuh luka akibat terkikis kasarnya aspal.
"Aku tidak menyukainya.... "
"Bawa aku ke jeno" pinta pemuda itu.
Alis mark menukik tajam, nama itu tidak asing bagi kepolisian.
