15. Akimbo

5.9K 955 409
                                        



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Aroma manis memerkah di seluruh ruangan, itu ulah pria manis yang bangun terlalu awal. Daripada kembali tidur, Chenle berinisiatif membuat kue.

Brownies resep nalar di angkat dari oven, beruntung chenle memiliki sedikit ilmu tentang mengolah kudapan manis, berkat kun yang seringkali memintanya mencicip hasil olahan yang pria itu buat.

Kue dikeluarkan dari loyang untuk di hias whip cream, stroberi akan menjadi toppingnya karna Duo park tergila-gila dengan buah merah hati itu.

"Rasanya tidak seburuk yang aku bayangkan" kerak kue pada cetakan chenle coba tes rasa, hasilnya memuaskan.

Dengan balutan apron si manis gesit menhias brownies dengan whip cream, saat sedang asik menata stoberi di atas whip cream tumbuhnya berjingit, storberi yang sedang ia pegang menghilang.

"Manis"

Kepala chenle mendongak, ditemukan seorang pria dengan nyaman berteger di sela tengkuknya, diiringi rengkuhan pada pinggang rampingnya.

"T-tuan Jisung?" Chenle melirik dengan ekor mata, Jisung ada di bahunya dengan mata sayup.

Jisung hanya berdengung, ia sejujurnya masih mengantuk tapi aroma manis dari dapur menariknya untuk mencari kasur baru; pundak Chenle.

"Kenapa sudah bangun? Ini masih terlalu pagi Jisung" Tangan ramping kembali menata barisan stoberi, membiarkan jisung memiliki bahunya.

Semenjak kejadian eksploitasi yang di lakukan chenle kepada satu pelayan 'nakal', Jisung semakin menaruh afeksi pada pengasuh chenle. Di ambang kepercayaan dan pengkhianatan, dirinya tetap merasa hangat setiap berdekatan dengan Chenle.

Jisung seperti merasakan kehangatan mantan istrinya pada chenle, walaupun lukisan Na jaemin belum sempat jisung pasang baru.

"Aku mencium aroma manis dari dapur, jadi aku terbangun" cicitnya dengan suara serak.

"Kau ingin mencicipinya?"

Kepala jisung menggeleng di leher si manis, membuat sang empu mengeliat geli.

"Aku ingin tidur, masih mengantuk"

"Kau bisa kembali ke kamar dan bangun ketika aku memberikan jeje susu"

"Tidak, aku tidak mau tidur di kasur, aku ingin tidur di pundakmu"

Rengkuhan pada tubuh chenle mengerat, ia merasakan tubuh bagian belakangnya menempel dengan jisung. Pipinya memerah, Chenle juga bisa merasakan kepunyaan Jisung menempel pada buah bulatnya. Beruntung chenle memakai celana panjang.

"Tapi berjanji untuk tidak banyak bergerak, aku sedang menghias kue untuk kalian"

Peringatan dari chenle di tanggapi dengan anggukan di bahu. Chenle bisa menghias kuenya dengan tenang.

Wealth | ChenjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang