17. Run along

5.8K 974 393
                                        



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pagi tadi chenle terbangun dengan rasa panas di kerongkongan, ia sampai memuntahkan isi perutnya yang kosong.

Saat bangun, lidahnya terasa kebas dan berserbuk, seperti di taburi pasir, tapi tidak terbesit pikiran bahwa ia baru saja di cekoki narkoba.

Chenle juga sudah mulai lupa rasanya.

Sekarang ia berada di dapur untuk membuatkan menu sarapan pesanan jisung; Ayam pedas.

Teh lotus setia menemaninya, harum dari uapnya dapat mengurangi mual.

ia melihat apple watch pemberian Jisung, "Sekarang hari senin, jisung sepertinya pulang larut" gumannya

"Haruskah aku mengunjungi Jeno?"

Perkataan kekasihnya di supermarket masih membayang,  Chenle juga sudah mulai merindukan rumah sewanya.

"Tapi, bagaimana caranya keluar dari rumah ini?"

Itu yang menjadi kendala, ia tidak bisa mengelabui semua pegawai di rumah ini, 30 pasang mata siap mengadukan perbuatannya kepada jisung.

"Jika aku tidak bisa melawan mereka, mukin sedikit racun tikus dapat membuat mereka pusing"

Selalu ada taktik di waktu urgent, itu yang chenle suka dari dirinya.

"Aku akan memisahkan milik jisung, sisanya untuk para pelayan" beruntung ia membuat porsi besar.

Ketika chenle sedang memisahkan porsi masakannya, suara tangisan jekyuu bersautan dari ruang tengah.

Pria zhong segera mencuci tangannya dan berlari ke arah suara sembari mengeringkan tangannya di apron.

"Sebentar jeje, mama datang—owh, Tuan jisung?"

Si dominan tersenyum mendapati kehadiran chenle, "Selamat pagi, chenle"

"P-pagi" Jawabnya pelan "biarkan aku yang menggendong Jeje" lanjut chenle.

"Tidak perlu, aku juga sedang menuju dapur, kita makan bersama"

"B-baiklah"

Nasi yang masih beruap di sodorkan lengkap dengan lauk pesanan pria Park.

"Sesuai pesanan, sarapan dengan menu ayam pedas" si zhong ikut duduk di hadapan jisung dengan mangkuk kecil berisi bubur pisang untuk putranya.

"Dari visualisasinya dapat aku simpulkan, aku bisa memakan 5 potong paha ayam pagi ini" puji jisung pada masakan chenle.

Si manis menyuapkan bubur pisang ke jekyuu sebelum menjawab, "Jangan memuji sebelum mencobanya, Jisung"

Satu potong ayam jisung gigit, rasa pedas meledak mulutnya, "Ini terlalu pedas"

Jisung menjulurkan lidahnya kepedasan, ia menyuruh chenle menggigit satu bagian dari ayamnya.

Wealth | ChenjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang